Nasional Bola

Lima Sponsor yang Mewarnai Nama Liga Indonesia

Liga Bank Mandiri (1999-2004)

Setelah sempat terhenti akibat kerusuhan 1998, sepak bola Indonesia hidup kembali dan untuk pertama kalinya menggandeng sponsor non-rokok. Bank Mandiri yang saat itu baru saja berdiri (didirikan pada 2 Oktober 1998) menjadi sponsor utama dan mengucurkan dana sponsor sebesar 7,2 miliar rupiah kepada PSSI.

Beberapa hal menarik terjadi selama lima musim berlangsungnya Liga Bank Mandiri (LBM):

  1. PSIS Semarang terdegradasi di musim 1999/2000 setelah menjadi juara Liga Indonesia di musim sebelumnya. Musim yang pedih bagi publik bola Semarang.
  2. Persija Jakarta meraih gelar nasionalnya yang ke-10 pada tahun 2001. Terbanyak di Indonesia, dan belum dapat mereka ulangi sampai sekarang.
  3. Petrokimia Gresik menjadi juara LBM 2002 setelah mengalahkan Persita Tangerang melalui golden goal Yao Eloi. Tim ini kini dikenal sebagai Persegres Gresik United.
  4. Persik Kediri juara LBM 2003, padahal mereka baru saja naik kasta saat itu. Publik kemudian mengenal kisah dongeng tim promosi yang menghentak kasta teratas sepak bola Indonesia.

Liga Djarum Indonesia (2005-2007) dan Djarum Indonesia Super League (2008-2011)

Setelah sponsor Liga Indonesia “dikuasai” Bank Mandiri selama lima musim, perusahaan rokok kembali menjadi sponsor utama liga. Djarum menjadi sponsor liga dalam dua periode. Periode pertama adalah di Liga Djarum Indonesia (LDI).

Sama seperti format kompetisi sebelumnya, LDI masih menggunakan dua wilayah dengan partai final sebagai puncaknya. Format berbeda terdapat di Djarum Indonesia Super League atau yang lebih dikenal dengan ISL. Format ISL adalah satu musim kompetisi penuh seperti di liga-liga elite Eropa.

Persipura Jayapura (2005), Persik Kediri (2006), dan Sriwijaya FC (2007) adalah kampiun di era LDI. Persipura (2008/2009 dan 2010/2011) dan Sriwijaya FC (2011/2012) kembali merajai kompetisi di ISL, diselingi pencapaian fantastis Arema Indonesia pada musim 2009/2010.

QNB League 2015

Karena begitu hebat dan memorialnya liga tahun itu, hanya dua hal yang sanggup diingat dari QNB League, yaitu:

  1. QNB League hanya berlangsung dua pekan.
  2. Konflik Kemenpora dengan PSSI berujung pada sanksi FIFA.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.