
Romeo Castelen (Zhejiang Yiteng)
Alkisah, di Belanda pada awal milenium ini, ada dua pemain sayap lincah yang diharapkan akan menjadi bintang besar suatu saat nanti. Kedua pemain yang sama lincahnya ini kemudian disarankan untuk hijrah ke kompetisi yang lebih top.
Arjen Rooben kemudian menerima pinangan Chelsea, sementara Romeo Castelen, memilih untuk bertahan di Feyenoord karena merasa belum siap untuk hijrah level yang lebih tinggi. Alhasil, Robben makin menjulang dan meraih banyak hal serta memperkuat banyak klub besar seperti Real Madrid dan FC Bayern.
Sementara itu, karier Castelen sepertinya tertinggal jauh dari mantan saingannya tersebut. Bahkan di klub terakhirnya di Eropa, Hamburg SV. Castelen lebih banyak bermain sebagai bek sayap ketimbang sebagai sayap murni. Setelah petualangannya di Australia bersama Western Sydney Wanderers, lalu ke Korea Selatan untuk bermain di Suwon Bluewings, Castelen untuk musim ini menerima pinangan dari tim yang hampir terdegradasi dari League One Tiongkok musim lalu, Zhejiang Yiteng.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia