Kolom

Blaise Matuidi: Ketika Si Nyonya Tua Menjatuhkan Pilihan

Setelah sekitar dua bulan menyaring kandidat gelandang, Juventus, Si Nyonya Tua itu, akhirnya menjatuhkan pilihan. Yang dipilih adalah Blaise Matuidi, gelandang Paris Saint-Germain (PSG), yang diboyong dengan dana 20 juta euro. Durasi kontrak yang disepakati adalah tiga tahun dan si pemain sudah mendarat di Turin.

Sebelumnya, Juventus cukup aktif di bursa transfer untuk mencari tambahan tenaga baru. Mulai dari Corentin Tolisso, Axel Witsel, Leandro Paredes, Kevin Strootman, hingga Jack Wilshere. Matuidi sendiri sebelumnya tak dijagokan untuk diboyong Juventus. Selain usia yang sudah menapaki 30 tahun, PSG tak menunjukkan gelagat melepas gelandang asal Prancis tersebut.

Sebelum mengejar satu gelandang baru, sebetulnya, Juventus sudah mendapatkan satu nama potensial dari Uruguay. Rodrigo Bentancur, gelandang berusia 20 tahun itu nampaknya masih diproyeksikan untuk menjadi pemain masa depan. Juventus masih membutuhkan gelandang senior untuk tim utama.

Apalagi, setelah awal bulan Agustus ini Juventus melepas Mario Lemina ke Southampton dengan banderol 17 juta euro. Dana hasil melego Lemina dialokasikan untuk memboyong Matuidi. Pembelian Matuidi sendiri menjadi usaha Massimiliano Allegri untuk mempertebal lini tengahnya. Maklum, saat ini, hanya ada dua nama yang bisa dimaksimalkan kapan saja.

Dua nama yang dimaksud adalah Sami Khedira dan Miralem Pjanic. Kedua pemain ini banyak bermain bersama tanpa pelapis dengan level yang tak jauh berbeda. Musim lalu, bisa dibilang beban keduanya sangat berat. Juventus bermain di banyak kompetisi dan tentu tak bisa selalu mengandalkan keduanya.

Baca juga: Melihat Miralem Pjanic Bekerja

Gelandang lainnya, seperti Lemina, Stefano Sturaro, Tomas Rincon, hingga Kwadwo Asamoah, tak menunjukkan performa yang memuaskan. Keempat pemain tersebut seperti menjadi cameo saja ketika Bianconeri membutuhkan kedalaman skuat untuk jumlah pertandingan yang demikian banyak. Sebenarnya, Juventus masih punya satu nama lagi, dengan kualitas mumpuni.

Nama Claudio Marchisio masih bisa diandalkan, meski sudah menginjak usia 31 tahun. Namun sayang, gelandang asal Italia tersebut masih terlalu akrab dengan cedera. Riwayat cedera Marchisio cukup mengkhawatirkan, mulai dari sobeknya ligamen yang membuatnya absen selama 178 hari, hingga cedera otot yang baru saja ia alami.

Dengan jenis cedera seperti itu, Marchisio tak mungkin diberi tanggung banyak untuk bermain di banyak pertandingan, dengan intensitas yang tinggi. Tanpa gelandang baru, meski ada Bentancur, lini tengah Juventus masih terlalu tipis. Oleh sebab itu, kedatangan Matuidi bisa menjadi elemen penting Juventus musim ini.

Pada dasarnya, Matuidi bisa bermain di dua posisi, yaitu gelandang bertahan dan gelandang sentral. Ia sudah terbiasa bermain dalam skema tiga gelandang seperti yang sering digunakan timnas Prancis maupun PSG sendiri. Pun, mantan pemain Saint-Etienne tersebut cukup fasih bermain sebagai pivot dalam skema 4-2-3-1.

Matuidi bisa dimaksimalkan Allegri dalam skema 4-2-3-1 favoritnya di paruh akhir musim lalu. Duetnya bersama Pjanic akan menjadi duet yang seimbang. Seorang penjaga kedalaman dengan kemampuan merebut bola dan umpan pendek yang baik, dan seorang gelandang kreatif yang menjaga alur permainan Juventus.

Allegri juga bisa menggunakan Matuidi dalam skema pohon natal, 4-3-2-1 bersama Pjanic dan Khedira di lini tengah. Tiga pemain berpengalaman, yang akan sangat dibutuhkan di Liga Champions. Rasa frustasi dua kegagalan di final Liga Champions dalam tiga tahun terakhir harus segera diobati. Gelandang yang berpengalaman bisa sangat membantu.

Matuidi ke Juventus
Skema Juve dengan Matuidi

Skema 4-2-3-1 yang membuat performa Mandzukic meroket musim lalu masih bisa digunakan. Bahkan boleh dibilang, Allegri tak perlu membuat perubahan yang drastis untuk mengakomodasi Matuidi.

Untuk skema 4-3-2-1, kemampuan Matuidi bisa dimaksimalkan. Meski banyak bermain sebagai gelandang bertahan, Matuidi cukup sering merangsek ke depan, seperti yang biasa ia lakukan bersama timnas Prancis. Matuidi punya umpan silang yang cukup lumayan dan kemampuan muncul dari lini kedua bisa menjadi variasi serangan yang menarik.

Dari sisi kemampuan dan pengalaman, pembelian Matuidi bisa sangat penting untuk Juventus, terutama untuk kompetisi dengan beban mental yang berat. Dana 18 juta paun bisa menjadi pembelian yang terlihat murah.

Memang, pembelian ini juga mengandung risiko, terutama dari masa edar Matuidi. Usia 30 tahun merupakan gerbang penghujung karier. Untuk bisa bertahan di level tertinggi, setidaknya lima tahun ke depan, manajemen Juventus harus punya rencana cadangan ketika pemain senior tak bisa pulih dengan cepat ketika cedera.

Jika Matuidi justru lebih sering berada di ruang perawatan bersama Marchisio, praktis, hanya Bentancur yang bisa diandalkan untuk menjadi cadangan Pjanic dan Khedira. Risiko ini memang perlu diambil Juventus demi mendapatkan gelandang yang berpengalaman. Apakah perjudian Allegri akan berhasil? Yang pasti, Matuidi adalah pemain berkualitas. ia punya spesifikasi yang dibutuhkan Juventus.

Hanya waktu yang akan menjawab.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen