Nasional Bola

Sugianto Pangkali: Putra Asli Jakarta yang Bersiap Mekar di Bandung

Bek asing Vladimir Vujovic memujinya sebagai bek muda yang punya kualitas. Sementara Achmad Jufriyanto, menyebutnya sebagai pemain yang kuat dan tangguh untuk ukuran seusianya. Sugianto Pangkali sedang merajut impian dan siap menunjukan kemampuan terbaik andai pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, memberikan kesempatan bermain kepadanya.

Sugi, begitu ia biasa disapa. Menjadi satu dari lima pemain Diklat Persib yang dipromosikan ke tim utama oleh manjemen dan jajaran pelatih. Sugi naik tingkat bersama Henhen Herdiana, Angga Febryanto Putra, Ahmad Basith, dan tentunya, Gian Zola Nasrullah.

Promosinya lima pemain dari diklat Persib ini salah satu penyebabnya adalah regulasi baru dari kompetisi reguler yang mengharuskan setiap tim memiliki sejumlah pemain berusia di bawah usia 23 tahun dalam skuat mereka.

Meskipun promosi dari Maung Ngora, julukan Diklat Persib, bahkan memperkuat Jawa Barat di ajang PON XIX, Sugi nyatanya bukanlah asli putra daerah Jawa Barat. Ia justru lahir dan besar di Jakarta.

Tanjung Barat, Jakarta Selatan adalah daerah dimana Sugi menghabiskan masa kecilnya. Sebuah daerah yang dikenal memiliki basis penggemar rival Persib Bandung yang cukup kuat. Mengawali obrolan, Sugi kemudian bercerita bagaimana ia yang merupakan anak Jakarta bisa mendarat di Persib Bandung.

“Jadi waktu saya main untuk Tim Porda Kuningan tahun 2014 lalu, Dikri Yusron Afafa (eks-kiper diklat, kini merupakan kiper ketiga Sriwijaya FC) tanya ke saya kalau saya sudah punya klub atau tidak. Dia bilang kalau Persib U-21 sedang melakukan seleksi. Akhirnya saya datang ke Bandung dan ikut seleksi. Meskipun sempat putus asa karena jawaban (hasil seleksi) dikasih tahu lama banget. Alhamduliilah, saya bisa keterima.”

“Soal bisa lolos seleksi juga saya sangat berterima kasih kepada coach Jaino. Karena saya dengar-dengar kalau di Persib, putra daerah yang bakal lebih didahulukan. Apalagi saya orang Jakarta. Makin minder waktu dengar isu seperti itu. Untungnya waktu itu coach Jaino membuka peluang untuk semua,” lanjut Sugi.

“Sebenarnya meskipun saya lahir dan besar di Jakarta. Saya kepengen-nya justru main di Persib. Bobotohnya buat saya luar biasa sekali. Itu alasan utama kenapa saya ingin sekali main di sini. Sampai sekarang kadang masih jadi bahan omongan sih kalau saya pulang ke Jakarta. Tapi saya pribadi tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut.”

Berposisi sama dengan sang idola, Achmad Jufriyanto, Sugi tidak menyangka bisa berada di satu lapangan bersama dengan pemain idolanya. Ia mengaku banyak mendapatkan masukan dari seniornya tersebut. Ia juga berharap bisa menyerap banyak hal.

Ngefans banget sama Bang Jupe (Achmad Jufriyanto) mah. Ya, dulu cuman bisa ngeliatin saja dari jauh, sekarang udah bisa satu lapangan bareng meksipun ya cuman masih di tahap latihan sama uji tanding. Harapannya sih bisa main bareng di pertandingan yang lebih kompetitif. Sekarang juga sudah mulai banyak ngobrol sama Bang Jupe. Dia sering kasih saya masukan.”

“Banyak sekali yang ingin dipelajari. Saya ingin bisa membaca permainan seperti dia.  Juga soal membangun serangan dari belakang. Plus, soal tendangan kerasnya yang terkenal itu lho. Saya juga sering coba-coba di sesi latihan buat tembak dari jarak jauh seperti Bang Jupe.”

Soal posisi Sugi yang serupa seperti Jufriyanto, yang bisa ditempatkan sebagai bek tengah atau gelandang bertahan, sama seperti seniornya, ia mengaku lebih senang bermain sebagai bek tengah.

“Sebenarnya saya lebih nyaman di posisi stopper. Soalnya dari usia muda juga main di posisi tersebut. Terlebih soal main di gelandang bertahan mah itu biasanya kondisi gawat darurat hehe. Tapi saya bisa saja main di posisi tersebut,” ungkap pemain berusia 22 tahun tersebut.

Mengakhiri obrolan, Sugi mengomentari soal para pemain seangkatan dirinya yang mendapatkan kesempatan promosi ke tim senior selain dirinya. Bahkan beberapa sudah mendapatkan kesempatan untuk bermain. Sembari mengungkapkan target yang ingin ia capai di kompetisi mendatang.

“Soal para pemain angkatan saya yang naik ke tim senior, tentunya saya bangga dan senang, apalagi beberapa sudah dapat kesempatan main. Bow (Febri Hariyadi) sudah bisa tembus sejak musim lalu. Henhen dapat kesempatan bermain kemarin lawan PSM di Piala Presiden. Tentu yang dirasakan oleh teman-teman membuat saya semakin terpacu. Apalagi kita sudah lama bareng-bareng”

“Saya siap membuktikan diri. Musim lalu main di Persikotas (Tasikmalaya) cukup banyak memberikan saya pengalaman. Tapi saya tidak mau muluk-muluk. Yang pasti kalau saya dapat kesempatan bermain dari tim pelatih, saya akan berusaha memberikan yang terbaik.” Pungkas Sugi menutup pembicaraan.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia