Nama Luiz Ricardo Lino dos Santos pasti masih segar di ingatan para pencinta PSM Makassar. Penyerang asal Brasil yang datang di putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 ini langsung menggebrak dengan mencetak dua gol di pertandingan debutnya.
Luiz dengan mudah merebut hati publik Makassar dengan mencetak empat gol dari tiga pertandingan awalnya. Bukan hanya itu, ia pernah mencetak lima gol sekaligus bagi PSM dalam sebuah pertandingan persahabatan.
Sayang, kehebatannya seolah menguap setelah cedera yang dideritanya pada pertandingan kelimanya bersama PSM. Akhirnya, pelatih Robert Rene Alberts memutuskan tidak menggunakan jasanya lagi di Go-Jek Traveloka Liga 1 2017.
Didasari rasa penasaran bagaimana kabar pemain ini sekarang, Football Tribe Indonesia menghubungi Luiz Ricardo via Instagram. Ia kemudian dengan senang hati membagi nomor kontaknya. Ketika dihubungi, dengan antusias ia bercerita tentang kabarnya di Brasil.
“Sekarang saya bermain di sebuah klub di Brasil, tepatnya di negara bagian Mato Grosso du Sul,” Luiz membuka pembicaraan. “Tapi, saat ini saya bekerja sama dengan beberapa pihak yang suatu saat nanti berkesempatan untuk mengembangkan ke sepak bola Asia.”
Pemain kelahiran 22 April 1989 ini memang masih sukar melupakan pengalaman baiknya bermain di Indonesia. Cederanya tahun lalu memang membatasinya untuk bermain penuh di masa kontrak enam bulannya bersama PSM. Meski demikian, sampai sekarang ia masih sering memperoleh pesan-pesan dari para pendukung PSM, terutama di akun Instagram-nya.
“Sangat disayangkan saya harus cedera di pertengahan musim. Namun, yang terpenting adalah saya merasa senang bisa membahagiakan para pendukung PSM dengan gol-gol saya,” katanya lagi dengan antusias.
Salah satu momen ikonik yang tak akan dilupakan para pendukung PSM adalah dua gol yang dicetaknya pada pertandingan debutnya melawan tuan rumah Persela di stadion Surajaya, Lamongan. Kedua gol tersebut memaksakan hasil imbang dan menghindarkan PSM dari kekalahan. Hasil seri di Lamongan itu kemudian menjadi penting karena menjadi momen kebangkitan anak-anak asuh Robert Rene Alberts di putaran kedua TSC 2016.
Namun, bagi Luiz sendiri, gol paling berkesan baginya dalam masa merumputnya yang cukup singkat di Indonesia adalah golnya ke gawang Perseru Serui pada bulan September 2016. Meski sempat terkena tekel horor bek Perseru, Boman Aime, pada menit-menit awal pertandingan, Luiz masih kuat berlari dan mencetak gol beberapa menit kemudian.
“Saya ingat jelas kaki saya sakit tapi saya masih mampu melanjutkan pertandingan dan mencetak gol, padahal saat itu ternyata tulang saya retak,” tukas Luiz dengan bangga. “Itu merupakan hari yang tak terlupakan dalam hidup saya.”
Cukup malang memang bagi Luiz, setelah itu ia harus menepi selama dua bulan. Ia bahkan harus pulang ke Brasil untuk memulihkan cederanya. Setelah kembali ke Indonesia, Luiz cenderung bermain hati-hati selepas cedera parah tersebut, sehingga penampilannya tak lagi segarang sebelumnya. Namun, ia masih sempat mencetak gol ketika diturunkan sebagai pemain pengganti para pertandingan melawan tuan rumah Persegres Gresik di bulan Desember 2016.
Di akhir kompetisi TSC 2016, PSM memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya. Luiz pun kembali ke Brasil, tapi terkadang masih mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia. Meski demikian, ia mengakui ia jarang kontak langsung dengan pemain-pemain kenalannya yang masih memperkuat PSM musim ini.
“Terkadang saya menyapa (Wiljan) Pluim. Dia teman baik saya semasa di PSM dan banyak membantu saya.” Ia juga mengakui bahwa ia sering bercanda dengan pemain muda PSM yang sama-sama bergabung di paruh kedua TSC 2016, Reva Adi Utama.
“Kami sering berkelakar bahwa Reva adalah anak saya dan ia memanggil saya ‘Bapak’,” kata Luiz tertawa.
Sampai sekarang, banyak pendukung PSM masih sering bertanya kepadanya kapan dia akan kembali ke Indonesia. Luiz sangat ingin sekali, karena dia juga merindukan kenalan-kenalannya di Indonesia, para pendukung dan pantai-pantai indah di Indonesia. Meski demikian, keputusan itu tentu saja bukan wewenangnya.
“Intinya, meski singkat, pengalaman saya bermain di Indonesia membuat saya bahagia.”
Luiz juga menitip salam untuk para pendukung PSM. “Terima kasih banyak atas dukungannya selama saya memperkuat PSM dan semua pesan penuh cinta ketika saya dililit cedera. Saya akan selalu mendukung PSM dari jauh. Ewako, PSM, EWAKO!”
Terima kasih banyak kepada Luiz Ricardo atas kesempatan wawancaranya. Semoga sukses selalu, teman!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.