Datang dengan pot 1 di undian dan hasil nyaris sempurna di kualifikasi tidak membuat Polandia tampil ganas di Piala Dunia kali ini. Kekalahan telak atas Kolombia tiga gol tanpa balas membuat mimpi mereka pupus dan harus angkat koper lebih cepat sebelum putaran fase grup berakhir.
Kekalahan di laga pertama membuat kedua pelatih, Jose Pekerman dan Adam Nawalka, melakukan beberapa perubahan dalam komposisi pemain awal. Bedanya, Pekerman menurunkan semua opsi terbaik termasuk kuartet James Rodriguez – Radamel Falcao – Juan Cuadrado – Juan Quintero.
Sementara itu, Nawalka justru menyimpan para pemain berpengalaman mereka. Jakub Błaszczykowski (100 caps), Kamil Grosicki (58 caps), dan Arkadiusz Milik (41 caps). Nawalka lebih memilih Piotr Zielinski dan Dawid Kownacki untuk menemani kapten mereka, Robert Lewandowski.
Keputusan tersebut harus diterima konsekuensinya oleh Polandia karena mereka tidak mampu menciptakan satupun peluang bersih di depan gawang David Ospina. Tembakan mereka juga tidak lebih dari angka 5, dan lebih banyak ditekan oleh para pemain Kolombia.
Namun ancaman sesungguhnya dari Los Cafeteros baru dimulai di menit 37. Terobosan Juan Cuadrado yang berbahaya di sisi kanan mampu melewati Michal Pazdan sebelum umpan datar Cuadrado mampu ditepis Wojciech Szczęsny dan menghasilkan tendangan sudut.
Setelah peluang tersebut, James dkk. seakan mampu menemukan ritme untuk menembus pertahanan ketat dari Polandia yang di babak pertama hanya mengandalkan serangan balik yang tidak efektif. Puncaknya di menit ke 40.
Kombinasi operan tidak terduga Quintero kepada James mengecoh beberapa pemain Polandia secara bersamaan, dan membuat pemain Bayern München tersebut dengan sangat nyaman mengirim umpan pas ke kotak penalti yang mampu dimanfaatkan oleh tinggi badan Yerry Mina.
Gol tersebut membuktikan jika kombinasi James dan Quintero akan menjadi andalan baru Kolombia di Piala Dunia kali ini. Nama terakhir juga menjadi motor Si Negeri Kopi ini di laga melawan Jepang dan turut menciptakan satu gol melalui tendangan bebas cerdas, walaupun gagal menghindarkan timnya dari kekalahan.
Di babak kedua, Lewandowski dkk. mencoba untuk tampil lebih terbuka. Namun, Kolombia yang bermain dengan 5 pemain di lini tengah tampak sangat kuat dalam mendominasi bola. Dua gelandang tengah, Mateus Uriba yang masuk menggantikan Abel Aguilar, dan Wilmar Barrios, beberapa kali menghentikan serangan dari Polandia.
Fokus untuk menyerang membuat anak asuh Nawalka sedikit lengah di belakang. Kesempatan tersebut diambil dengan sangat cermat oleh Kolombia, dua gol tambahan berhasil mereka sarangkan untuk menambah keunggulan menjadi 3-0. Duo playmaker Quintero dan James kembali berperan dalam proses gol ini.
Quintero sanggup mengirinkan umpan sempurna untuk gol perdana Radamel Falcao di Piala Dunia, sedangkan umpan panjang James mampu dimanfaatkan Cuadrado untuk mencetak gol perdananya di edisi kali ini. Tambahan gol tersebut sangat memukul Polandia dan mengirim mereka pulang lebih cepat dari Rusia.
Terinspirasi kisah manis Piala Dunia 2014
Penampilan nyaris sempurna dari Kolombia di pertandingan kali ini sudah ditunggu ribuan fans yang nampaknya menguasai setiap sudut Kazan Arena. Setelah secara mengejutkan takluk dari Jepang di laga perdana, kali ini tim asuhan Jose Pekerman tidak mengulangi kesalahan sedikit pun.
Lawan tangguh dari Eropa bernama Polandia mereka kalahkan dengan sangat mudah dan telak, tiga gol tak berbalas. Hasil tersebut seolah membawa mimpi kembali untuk mengulangi kisah manis edisi 2014, di mana bukan hanya menembus perempat final untuk pertama kalinya, namun juga melambungkan beberapa pemain mereka ke bursa transfer klub top Eropa.
Setelah Piala Dunia 2014 ketika mereka terhenti di babak 8 besar setelah kalah dari tuan rumah Brasil 1-2, nama James Rodriguez melambung dan bahkan membuat klub seperti Real Madrid rela menebus lebih dari 60 juta euro atau setara hampir 1 trilun rupiah (kurs 1 Euro: Rp. 16.000) dari AS Monaco.
Di dua partai Piala Dunia kali ini, nama Juan Fernando Quintero mencuat setelah turut mencetak 1 gol dan 1 asis. Bukan tidak mungkin Quintero selanjutnya yang akan melambungkan nama Kolombia di klub-klub besar Eropa.