Semenjak 2010, pos penjaga gawang timnas Argentina selalu menjadi milik Sergio Romero. Sekalipun ia jarang bermain bersama klubnya selama beberapa tahun terakhir, namun posisinya tak pernah tergusur. Namun pada Piala Dunia 2018 nanti, Romero harus absen karena cedera lutut. Hal ini membuat Jorge Sampaoli, pelatih Argentina, harus berpikir dengan bijak untuk menentukan siapa yang akan menjadi kiper utama di Rusia nanti.
Dalam daftar kiper yang dipilihnya, Sampaoli memercayakannya kepada tiga orang yang bisa dibilang tangguh dan matang dari segi usia, namun amat minim pengalaman bersama timnas. Mereka adalah Willy Caballero (36 tahun, 3 caps), Nahuel Guzman (32 tahun, 6 caps), dan Franco Armani (31 tahun, 0 cap).
Dilihat dari catatan penampilannya saja, tampak bahwa Sampaoli tak punya sosok andalan selepas absennya Romero. Namun, inilah komposisi terbaik yang ia punya saat ini, dan salah satu di antara mereka akan menjadi kiper inti Argentina. Pertanyaannya, siapa yang akan dipilih Sampaoli sebagai si nomor satu?
Sejauh ini, Caballero terlihat sebagai pilihan utama Sampaoli. Ia selalu dimainkan dalam tiga laga terakhir timnas Argentina. Meski di klub statusnya sama seperti Romero (kiper cadangan), namun jatah bermainnya lebih banyak. Penampilannya pun cukup baik jika diturunkan.
Statistiknya selama dua musim terakhir pun cukup mendukung, dimana ia mampu mencatat 15 clean sheets dari 40 laga bersama Chelsea dan Manchester City. Namun harus diingat bahwa selama itu ia juga kebobolan 37 gol. Kondisi ini mirip dengan yang terjadi di timnas Argentina. Ia memang mencatat 2 clean sheets dan tiga laga yang ia mainkan, namun dalam satu laga sisanya ia dibobol Spanyol hingga 5 kali.
Kondisi ini sedikit menunjukkan inkonsistensi Caballero. Jika mengingat lini belakang Argentina yang tak begitu tangguh, hal ini jelas mengkhawatirkan. Sedikit saja bermain buruk, ia bisa menghancurkan moral para bek di depannya. Meski begitu, Caballero memiliki kelebihan berupa kemampuan menahan penalti yang baik. Hal ini bisa menjadi andalan saat berlaga di fase gugur nanti.
Bagaimana dengan dua kandidat lainnya? Untuk Guzman, tampaknya ia hanya akan mendapat jersey nomor satu ketimbang menjadi pilihan nomor satu. Alasan mengapa ia tak akan menjadi kiper utama mungkin dikarenakan Guzman bermain di Liga Meksiko, yang level kompetitifnya tak setinggi liga-liga top Eropa, sekalipun ia berhasil membawa Tigres, klubnya saat ini, meraih sejumlah gelar domestik.
Guzman memang memiliki caps terbanyak di antara ketiganya, namun semuanya terjadi di laga persahabatan. Lawan-lawan yang dihadapi pun hanya sekelas Bolivia, Hong Kong, Singapura, dan El Salvador.
Saat dimainkan melawan tim-tim tangguh seperti Portugal dan Meksiko, Argentina tak pernah menang dan Guzman selalu gagal mencatat clean sheet. Ia juga terakhir diturunkan sebagai kiper utama pada Juni 2017 lalu. Selain itu, fakta bahwa ia adalah kiper pengganti Romero yang terpaksa dicoret karena cedera menunjukkan bahwa dari awal ia bukanlah pilihan utama Sampaoli.
Sedangkan nama terakhir, yaitu Armani, sedang menjadi perhatian belakangan ini. Armani, yang berhasil menjuarai Piala Libertadores bersama Atletico Nacional pada 2016 lalu, adalah salah satu kiper terbaik di Liga Argentina musim ini.
Semenjak pindah ke River Plate pada Januari lalu, penampilannya terus memukau banyak pihak. Dikutip dari Tifo, ia mencatat 13 clean sheets dari 21 laga, serta membuat 52 saves dari 62 tembakan ke gawangnya. Statistik inilah yang membuat Sampaoli meliriknya.
Caballero paling senior, namun Armani layak diberi kesempatan
Berdasarkan kondisi di atas, tampak bahwa pilihan Sampaoli kemungkinan mengerucut pada dua nama, yakni Caballero dan Armani. Keduanya bukan tanpa risiko. Caballero jarang tampil di klub, sementara Armani tak teruji bersama tim nasional. Satu-satunya kesempatan menurunkan Armani adalah di laga melawan Israel yang akhirnya dibatalkan.
Meski demikian, Armani memiliki keunggulan jika melihat kondisi saat ini. Bahkan mantan kiper timnas Argentina, Luis Islas, menyarankan agar Argentina berani mengambil risiko untuk memilihnya sebagai kiper utama, mengingat tak ada sosok dominan di antara ketiga kiper yang dipanggil Sampaoli.
“Melihat penampilannya sejauh ini, Armani seharusnya menjadi kiper utama di Piala Dunia nanti, meskipun hal ini harus dipikirkan dengan matang (oleh Sampaoli) karena kita tak tahu bagaimana penampilannya bersama timnas,” ujar pemegang 30 caps bersama Argentina itu.
Armani sendiri menyatakan bahwa dirinya datang ke Rusia bukan untuk menjadi cadangan. “Aku sudah mempersiapkan diriku sebaik mungkin dan aku ingin mendapatkan kesempatan bermain di Piala Dunia nanti,” ujarnya.
Sekali lagi, Caballero tampaknya masih menjadi pilihan utama Sampaoli, terlebih ia juga sosok paling berpengalaman di antara ketiganya. Namun masih ada sisa waktu hingga partai pertama melawan Islandia, 16 Juni mendatang. Armani masih bisa membuktikan dirinya layak menjadi kiper utama Argentina.
Sekadar catatan tambahan, saat Argentina menjadi juara dunia, mereka selalu memercayai posisi kiper utama kepada pemain asal River Plate, seperti yang terjadi pada Ubaldo Fillol (1978) dan Nery Pumpido (1986). Jika Armani akhirnya benar-benar dipercaya sebagai starter, bisa saja bintang di jersey Argentina akan bertambah satu pada akhir turnamen, bukan?