AC Milan berhasil merengkuh kemenangan di leg pertama babak 32 besar Liga Europa. Bertandang ke klub Bulgaria, Ludogorets Razgrad, Hakan Calhanoglu dan kolega berhasil menang dengan marjin tiga gol tanpa balas. Adalah sang penyerang belia, Patrick Cutrone, bek kiri anyar, Ricardo Rodriguez, dan Fabio Borini, yang berhasil mencetak gol bagi I Rossonerri.
Meskipun begitu, sang manajer, Gennaro Gattuso, mengaku masih tak puas dan berang dengan performa timnya, terutama lini serangnya, meskipun mereka berhasil mencetak tiga gol di kandang lawan.
Rino menyatakan bahwa timnya masih bisa memberikan penampilan yang lebih baik lagi di pertandingan subuh tadi. Ia menyampaikan kekesalannya terhadap lini serang Milan yang menurutnya tidak mampu membangun serangan dengan semestinya.
“Saya tak akan menyebut penampilan kami sempurna karena saya tahu bahwa kami bisa tampil lebih baik daripada itu, meskipun sebenarnya memang selalu sulit bermain di kompetisi Eropa,” ujar Gattuso dikutip dari Goal.
“Ludogorets mampu memberi kami masalah, namun kami mampu menahan keunggulan kami. Skor 3-0 terlihat mengesankan, namun bagi saya, skor tersebut tak mencerminkan keadaan sesungguhnya di lapangan. Saya tahu kami mampu lebih baik daripada itu.”
“Saya sebenarnya kesal karena kami tak mampu membangun serangan dengan baik seperti apa yang saya inginkan.”
“Namun setidaknya saya dapat merasakan kalau kami semakin percaya diri, bahkan pemain-pemain yang tak sering bermain pun merasakan hal yang sama. Saya ingin pemain saya untuk selalu siap ketika dibutuhkan.”
Karakteristik Gattuso yang perfeksionis ini tentunya membantu Milan untuk bangkit. Setelah sempat terpuruk di awal musim, Gattuso mengambil alih kursi kepelatihan dari Vincenzo Montella. Meski sempat meragukan pada awalnya, Gattuso perlahan mampu memperbaiki performa Leonardo Bonucci dan kolega.
Gattuso yang sebelumnya menjabat sebagai manajer tim U-19 Milan memang naik pangkat, namun ternyata gajinya tidak ikut naik. Gaji Rino saat ini paling rendah dibanding manajer-manajer lain di Serie A. Melihat apa yang mampu ia capai saat ini, wajar apabila wacana kontrak baru mulai digaungkan. Namun, ketika ditanya mengenai hal ini, ia menolak untuk memberikan komentar.
“Saya saat ini hanya menikmati impian saya, yaitu menjadi manajer Milan di usia 40 tahun. Saya masih harus belajar banyak hal. Saya akan melihat apa yang terjadi ke depannya, namun yang terpenting bukanlah Gattuso atau siapapun yang menjadi manajer. Yang penting adalah Milan.”
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket