Cita-cita untuk menjadi seorang pesepak bola profesional dikejar Alessandro Florenzi dengan bergabung ke akademi sepak bola AS Roma pada awal tahun 2000-an silam. Kala itu, usianya baru menginjak sepuluh tahun.
Namun berkat performa apik dan konsistensi yang ia tunjukkan selama menimba ilmu di tim junior, kesempatan untuk menembus skuat utama I Giallorossi akhirnya datang di pengujung musim 2010/2011. Tepatnya pada tanggal 22 Mei 2011 kala Roma bertemu Sampdoria. Ketika itu, Florenzi masuk ke lapangan sebagai pengganti legenda hidup sekaligus pujaan Romanisti, Francesco Totti.
Usai menjalani program ‘sekolah’ di Crotone sepanjang musim 2011/2012, Florenzi akhirnya jadi bagian dari skuat inti Roma di musim 2012/2013. Seperti yang kita ketahui bersama, semenjak saat itu pula Florenzi terus menjadi andalan dan tampil di lebih dari 200 partai resmi bareng Il Lupi.
Berbekal catatan itu pula Florenzi digadang-gadang sebagai kapten masa depan Roma menggantikan tahta Daniele De Rossi yang semakin menua kendati baru menyandang jabatan itu per musim 2017/2018.
Namun mengingat usianya yang masih 26 tahun dan punya talenta hebat, nama Florenzi pun acapkali masuk dalam intaian kesebelasan-kesebelasan lain. Terakhir, Il Messaggero mengaitkan pemain bernomor punggung 24 ini dengan Atletico Madrid dan Juventus.
Kabar ini mencuat lantaran Florenzi belum jua membahas perpanjangan kontrak anyar dengan manajemen Roma walaupun masa baktinya akan kedaluwarsa di musim panas 2019 mendatang.
Walau Florenzi sudah berkali-kali menyatakan hasratnya untuk tetap merumput di Stadion Olimpico, tapi Atletico dan Juventus punya jurus jitu buat menggodanya. Apalagi kalau bukan tawaran gaji yang lebih tinggi daripada pendapatannya bersama Roma selama ini.
Dalam kontrak lawasnya bareng I Giallorossi pada tahun Januari 2015 kemarin, Florenzi cuma mendapat upah sebesar 1,7 juta euro per musim. Konon, ia mengincar kenaikan gaji cukup signifikan, menjadi sekitar 3 juta euro, andai ditawari ekstensi kontrak oleh Roma.
Sialnya, nominal tersebut bukanlah hal yang sulit untuk dipenuhi oleh Los Colchoneros maupun I Bianconeri yang kondisi finansialnya jauh lebih baik. Alhasil, Romanisti pun dibikin ketar-ketir dengan situasi ini. Rasa cemas karena bakal ditinggalkan lagi oleh pemain pentingnya terus membahana. Jika Florenzi benar-benar hengkang di bursa transfer musim panas nanti, maka label AS RomArt bagi I Giallorossi pasti semakin abadi.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional