Nasional Bola

Menyambut Kepulangan Kristian Adelmund

Senin (6/3) seorang eks pemain asing yang pernah berkarier di Liga Indonesia menuliskan sebuah kicauan di jejaring sosial Twitter. Hanya dalam waktu dua jam, kicauannya di-retweet oleh ratusan orang. Apa sebenarnya yang ia tulis? Siapakah dia?

Begitulah isi pesan Kristian Adelmund di akun Twitter resminya. Adelmund memang telah lama meninggalkan Indonesia. Pertandingan terakhir yang ia jalani di Indonesia adalah laga melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api dalam ajang Torabika Soccer Championship (TSC) pada tahun 2016 lalu. Kala itu, ia berseragam Persela Lamongan.

Faktor keluarga adalah hal yang membuat Adelmund harus meninggalkan Indonesia, mengakhiri kontraknya di Persela Lamongan secara prematur. Pada saat itu, ayah Adelmund menderita penyakit kanker dan Adelmund harus kembali ke Belanda untuk merawatnya. Sebuah langkah berat yang harus ditempuh karena kariernya di Indonesia sedang bagus-bagusnya dan ia dicintai oleh para suporter timnya.

***

Karier Kristian Adelmund di Liga Indonesia dimulai di umur yang termasuk masih muda bagi ukuran pemain asing. Rata-rata usia pemain asing yang pertama kali menjejakkan kakinya di lapangan rumput negeri ini adalah di atas kepala tiga, alias sudah melewati masa keemasan. Pada saat teken kontrak dengan PSIM Yogyakarta, usia Adelmund masih 25 tahun. Usia emas dan produktif bagi pemain sepak bola.

Namun, menurut penuturan bek setinggi 193 sentimeter ini, kariernya selama di PSS Sleman adalah periode yang paling spesial baginya. Sejak kedatangannya di PSS, ia merasa takjub dengan sambutan para Slemania, julukan bagi pendukung PSS Sleman. Berkat PSS pula, Adelmund semakin jatuh cinta pada Indonesia karena atmosfer sepak bola yang dirasakannya. Selama semusim membela PSS, Adelmund berhasil mempersembahkan satu trofi Divisi Utama di tahun 2013.

Kini, delapan bulan telah berlalu sejak kepergian Adelmund ke Belanda, dan sang pemain telah mengisyaratkan bahwa ia akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat. Menilik rekam jejaknya di kancah sepak bola Indonesia, akan sangat menggugah romansa andai Adelmund kembali ke PSS Sleman. Namun, ada satu hal yang menjadi kendala bagi Adelmund untuk melakukan comeback-nya ke Super Elja, julukan PSS.

PSSI menetapkan regulasi bahwa mulai musim ini, tim-tim di Liga 2 tidak diperbolehkan memakai pemain asing. Artinya, pemain-pemain yang berpartisipasi di Liga 2 adalah murni pemain lokal. PSS, yang saat ini statusnya ada kontestan Liga 2 tentu akan kesulitan mendatangkan kembali Adelmund yang statusnya adalah pemain asing. Hal yang sangat disayangkan, mengingat Adelmund sudah menjadi idola para Slemania.

Jika Adelmund benar-benar kembali ke Indonesia dalam waktu dekat ini, nampaknya Persela Lamongan adalah tujuan yang paling realistis, mengingat ia mungkin merasa punya semacam “hutang” karena kontraknya di Lamongan harus berakhir lebih cepat waktu itu. Walau juga tak menampik kemungkinan bahwa pemain sekelas Adelmund tentu akan menarik minat banyak klub Liga 1 di Indonesia. Lagipula, liga sudah pasti mundur, dan siapa tahu, kejutan menyenangkan akan bisa kita dapatkan perihal karier pria asli Feyenoord andai kembali ke Indonesia.

Kembalinya Adelmund ke Indonesia tentu sangat dinantikan oleh pencinta sepak bola tanah air. Dengan postur tinggi tegap dan kemampuan bertahan di atas rata-rata pemain lokal, kehadiran pria kidal ini tentu akan menjadi jaminan ketangguhan lini belakang sebuah tim. Selain itu, dengan wajah tampannya, Adelmund juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton untuk datang ke stadion.

Kalau sudah begini, tentu akan sangat menarik andai PSS Sleman bisa secepat mungkin promosi ke Liga 1 dan sesegera mungkin mempertemukan dua sejoli yang terpisah karena jarak dan regulasi ini laiknya kisah romantis antara pemain, klub serta suporter setianya.

Indonesia merindukanmu, Kris!

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.