Eropa Inggris

Mengenal Cenk Tosun, “Almanya Tukleri” Calon Penyerang Baru Everton

Everton jelas membutuhkan penyerang baru untuk paruh kedua musim kompetisi mendatang. Tim mulai berada di perfoma menanjak setelah Sam Allardyce mengambil alih pekerjaan sebagai manajer di Goodison Park. Terpuruk bahkan sampai mendekati zona degradasi, jelang tahun baru Everton kini sudah berada di peringkat sembilan klasemen sementara.

Kesebelasan berjuluk The Toffees ini tentu ingin meraih posisi yang lebih baik lagi akhir musim nanti. Mereka mesti memperkuat skuat saat ini dengan pemain baru. Posisi penyerang menjadi krusial, karena sejauh ini, masalah Everton adalah soal mencetak gol. Sepeninggal Romelu Lukaku, Everton membutuhkan penyerang baru yang konsisten agar bisa tampil lebih kompetitif di Liga Primer Inggris.

Wayne Rooney yang baru saja kembali dari Everton memang masih menawarkan sisa-sisa kejayaanya. Beberapa kali penyerang senior tersebut justru menjadi tumpuan serangan tim. Penampilan penyerang muda, Dominic Calvert-Lewin, juga menjanjikan karena sejauh ini ia sudah menyarangkan tiga gol, dan enam asis. Tetapi, Allardyce paham betul bahwa timnya kini membutuhkan satu penyerang lain yang lebih segar dan lebih matang.

Allardyce sempat melontarkan ide gila, bahwa ia menginginkan penyerang Borussia Dortmund, Pierre-Emerick Aubameyang, untuk mendarat di timnya pada bulan Januari nanti. Hal tersebut tentu akan sulit terwujud. Everton dengan kekuatan finansialnya saat ini bisa jadi memiliki dana untuk mendaratkan Aubameyang. Tetapi apakah pemain yang bersangkutan bersedia meninggalkan tim top Jerman hanya untuk bergabung dengan tim papan tengah Liga Primer Inggris?

Olivier Giroud dan Edin Dzeko kemudian muncul menjadi opsi selanjutnya. Giroud boleh jadi pilihan yang realistis. Ia punya pengalaman di Liga Primer Inggris, tetapi masalahnya apakah Arsene Wenger bersedia melepas pemain kesayanganyan tersebut? Hal yang sama juga sepertinya terjadi seandainya Everton berhasrat mendaratkan Dzeko. Penyerang asal Bosnia tersebut merupakan figur penting di AS Roma. Karena itu transfer kedua penyerang ini ke Everton rasanya merupakan sesuatu yang juga akan sulit terjadi.

Satu opsi realistis kemudian muncul bagi Allardyce. Penyerang asal Turki, Cenk Tosun, merupakan buruan yang masuk akal. Selepas meraih banyak prestasi dan dikenal sebagai penyerang andal di tanah airnya, Tosun tentu ingin membuktikan diri dengan berkarier di luar negeri. Dan tawaran yang datang dari Liga Primer Inggris tentu bukan sesuatu yang mudah untuk ditolak.

Cenk Tosun merupakan seorang Almanya Tukleri, atau imigran Turki yang lahir dan hidup di Jerman. Ia berada dalam golongan yang sama dengan Hakan Calhanoglu, Nuri Sahin, dan Omer Toprak, serta Mesut Özil, yang nama terakhir kemudian lebih memilih untuk memperkuat timnas Jerman.

Lahir dan besar di Frankfurt, Tosun kemudian memperkuat kesebelasan asal kota Eintracht tersebut selama dua musim. Di saat yang bersamaan, ia sempat memperkuat timnas Jerman di kelompok umur 21 tahun ke bawah. Setelahnya, Tosun kemudian kembali ke tanah leluhurnya dengan memperkuat Gaziantespor pada tahun 2011.

Musim debutnya dijalani dengan baik, dari 14 pertandingan ia berhasil menyarangkan sepuluh gol. Enam musim berselang, ada catatan positif di mana Tosun selalu berhasil mencetak lebih dari lima gol dalam setiap musim. Hal tersebut berlanjut ketika pada tahun 2014 ia hengkang ke Besiktas.

Sejak Burak Yilmaz pergi ke Cina, Tosun adalah harapan untuk bersaing dengan para penyerang asing. Raihan gol yang ia buat tidak kalah jauh dari para penyerang impor. Ia sudah berpengalaman untuk mengemban beban yang berat. Rataan produktivitasnya pun tentu menjadi nilai tambah yang sangat bagus.

Yang mesti betul-betul diperhatikan oleh Allardyce seandainya ia memang berminat mendaratkan Tosun adalah, fenomena para penyerang asal Turki yang tidak tampil buas dengan sama buasnya ketika mereka bermain di negaranya sendiri. Masih segar dalam ingatan bagaimana Hakan Sukur bisa mencetak ratusan gol bersama Galatasaray, sementara ia tidak mampu mencetak lebih dari lima gol ketika ia memperkuat Internazionale Milano dan Blackburn Rovers. Fenomena serupa juga dialami oleh para penyerang lain seperti Ilhan Mansiz dan Tuncay Sanli. Bahkan, Burak Yilmaz yang dianggap penyerang terbaik Turki setelah era Sukur, harus diakui tidak memiliki waktu yang betul-betul bagus ketika ia hijrah ke Cina.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia