Dalam rangka penutupan tahun 2017, Football Tribe Indonesia bekerja sama dengan rekanan kami dari edisi di negara lain membuat satu daftar tentang pemain-pemain terbaik di Asia Tenggara selama satu kalender tahun ini.
Dengan tajuk Football Tribe Awards, kami ingin memberikan semacam apresiasi kepada pemain-pemain terbaik yang sudah memberikan penampilan yang luar biasa di tahun 2017 ini. Selain itu, kami juga ingin memberikan informasi kepada Tribes di Indonesia tentang pemain-pemain bagus lainnya di region kita yang satu ini. Sebelumnya, kami sudah memberikan daftar peringkat 20-11, dan di tulisan ini, kami akan memberi tahu kalian semua siapa yang pantas berada di peringkat 10-4.
Selamat menikmati!
Rezaldi Hehanusa – Indonesia
Pemain kebanggaan Persija Jakarta ini menjalani tahun 2017 yang menakjubkan. Berhasil menembus tim utama Macan Kemayoran, ia tercatat sebagai salah satu penampil terbaik di Liga 1 musim ini dengan catatan satu gol dan tiga asis ditambah 45 persen umpan silang akurat, 59 persen dribel sukses, dan 55 persen operan sukses.
Berkat itu, ia diganjar dengan predikat bek kiri terbaik di Liga 1, meskipun ia tergolong sebagai pemain U-23. Bule, sapaan akrabnya, juga tampil menawan di SEA Games 2017 lalu dan berhasil mencetak 1 gol. Salah satu kelebihannya yang paling menonjol adalah akurasi crossing yang ia miliki di atas rata-rata. Tak banyak pemain Indonesia, bahkan yang sudah senior, yang mampu melakukan umpan silang sebaik Rezaldi. Di usianya yang masih 22 tahun, dapat dipastikan ia memiliki masa depan yang gemilang.
Nguyen Anh Duc – Vietnam
Penyerang gaek milik klub Binh Duong membuktikan bahwa ia masih bertaji di depan gawang lawan. Di usianya yang sudah mencapai 32 tahun, ia mampu menjadi top skor di Liga Vietnam dengan torehan 17 gol. Ia menjadi satu-satunya pemain asal Asia Tenggara yang menjadi top skor di liga sepak bola Asia Tenggara. Catatan impresifnya ditambah dengan fakta bahwa ia adalah pemain Vietnam pertama yang mampu mencetak 17 gol dalam satu musim di 15 tahun terakhir. Ia mampu berkontribusi dalam 50 persen gol Binh Duong, dan menjadi faktor utama klubnya dapat bertahan di kasta tertinggi Liga Vietnam musim depan.
Pansa Hemviboon – Thailand
Sebelum Liga Thailand 2017 berlangsung, nama Pansa Hemviboon relatif tidak terkenal, namun ketika tahun ini berjalan, ia mampu mencuri sorotan. Pemain bertahan yang satu ini mampu membawa klubnya, Buriram United, menjadi juara Liga Thailand tahun ini. Kontribusi defensifnya mampu membuat Buriram hanya kebobolan 22 gol, paling sedikit di Liga Thailand 2017. Berkat performa impresifnya, satu tempat reguler di timnas Thailand pun berhasil ia raih.
Safiq Rahim – Malaysia
Kapten klub Johor Darul Ta’zim (JDT) secara statistik adalah pemain terbaik Malaysia. Hanya seorang pemain Malaysia lainnya yang merupakan pemain naturalisasi yang berhasil mengalahkannya untuk menjadi pemain Malaysia terbaik di tahun ini. Kontribusinya sangat berharga dalam keberhasilan JDT merengkuh titel Liga Super Malaysia musim ini, sekaligus untuk yang keempat kalinya secara berturut-turut.
Dari 37 laga yang ia mainkan, Safiq mampu menghasilkan 15 gol serta 18 asis! Sebuah catatan yang sangat impresif. Permainan gelandang berusia 30 tahun ini dapat diibaratkan seperti anggur, semakin tua semakin baik kualitasnya.
Neil Etheridge – Filipina
Kiper timnas Filipina ini terhitung memiliki karier yang menjadi impian banyak pemain dari Asia Tenggara. Lahir di London, tak pernah sekalipun ia berkarier di luar Liga Inggris. Sempat mencicipi berlatih di akademi Chelsea dan Fulham, kini Etheridge menjadi kiper utama klub asal Wales, Cardiff City. Dengan catatan sembilan clean sheets dari 22 penampilan, ia mampu membawa The Bluebirds menempati posisi dua klasemen EFL Championship sementara. Tak hanya itu, ia juga baru kebobolan 16 gol dari 22 laga yang ia mainkan. Karier Neil menjadi bukti bahwa pemain Asia Tenggara juga bisa berbicara di negara top Eropa.
Dinh Thanh Trung – Vietnam
Gelandang serang berusia 29 tahun ini menjadi faktor utama klubnya, Quang Nam FC, mencetak sejarah setelah berhasil menjuarai Liga Vietnam untuk yang pertama kalinya sepanjang sejarah klub. Thanh Trung adalah pusat utama serangan Quang Nam, yang dibuktikan melalui kontribusi 10 gol dan 10 asis di liga lokal. Tak hanya itu, ia juga tampil di setiap menit di liga.
Evan Dimas Darmono – Indonesia
Tak ada pemain Indonesia yang lebih baik dari Evan Dimas di tahun 2017 ini. Gelandang milik Selangor FA yang bermain bagi Bhayangkara FC musim lalu ini menjadi salah satu aktor utama juaranya The Army di Liga 1 musim lalu. Catatan lima asisnya, ditambah 88 persen operan akurat serta 71 persen dribel sukses membuktikan bahwa Evan adalah seorang playmaker yang berkelas.
Tak hanya menjadi kunci di Bhayangkara, ia juga menjadi playmaker utama timnas Indonesia, baik di level junior maupun senior. Kehebatannya di lapangan ditambah dengan kematangan mentalnya yang terlihat dari kemampuannya untuk mengontrol emosi ketika berjibaku dengan pemain lain. Di usianya yang masih 22 tahun, Evan adalah calon ikon timnas Garuda di masa depan.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket