Jelang akhir tahun, satu per satu kompetisi di Asia Tenggara telah menyentuh garis finis. Di akhir musim pula, penghargaan diberikan untuk para juara, juga top skor liga. Sayangnya, permasalahan tentang yang disebutkan terakhir mirip dengan liga-liga top Eropa, yakni bukan pemain lokal yang menjadi juru gedor tersubur.
Akan tetapi, di musim ini, fenomena klasik itu tak berlaku untuk Liga Vietnam. Setelah menuntaskan kompetisi pada akhir November lalu, Nguyễn Anh Đức secara sah menjadi top skor Toyota V.League 1 2017, nama resmi Liga Vietnam, dengan koleksi 17 gol. Unggul tipis satu bola dari peringkat kedua.
Hebatnya, dalam daftar pencetak gol terbanyak, Anh Đức mengalahkan deretan pemain asing di lima besar, yakni Nsi Amougou (Kamerun), Rod Dyachenko (Rusia), Errol Stevens (Jamaika), Ganiyu Oseni dan Uche Iheruome (Nigeria), Claudecir (Brasil), serta Pape Omar Faye (Senegal).
Hanya ada Đinh Thanh Trung dan Hoàng Vũ Samson, pemain lokal di 10 besar pencetak gol terbanyak yang sanggup mendekati perolehan Anh Đức, dan itupun terpaut 7 gol dari pemain Becamex Bình Dương tersebut.
Keluarnya Anh Đức sebagai pemain tersubur tidak hanya menjadi fenomena di Asia Tenggara karena ia pemain lokal, tapi juga karena timnya tidak bertengger di papan atas. Dari 26 pertandingan yang telah dijalani, pemegang 4 gelar Liga Vietnam ini terperosok di peringkat 11 klasemen.
Hanya enam kemenangan yang berhasil mereka raih sepanjang musim, dengan delapan kali kalah dan sisanya imbang. Produktivitas tim pun sangat minim, yakni hanya mencetak 34 gol. Artinya, Anh Đức telah berkontribusi di minimal 50 persen gol timnya, karena belum termasuk asis.
Menariknya lagi, jika perjalanan Liga Vietnam dilihat dalam lima tahun terakhir, penyerang lokal memang selalu dapat menunjukkan tajinya dan bersaing ketat bareng para juru gedor asing di perburuan gelar top skor.
Di musim 2013 misalnya, ada Lê Công Vinh yang menjadi runner-up dengan 13 gol, lalu disusul Hoàng Vũ Samson (top skor musim 2014, 23 gol), Lê Văn Thắng (runner-up musim 2015, 16 gol), dan Hoàng Vũ Samson lagi di musim 2016, tapi saat itu ia hanya menjadi yang kedua dengan 15 gol.
Konsistennya para penyerang lokal menghiasi daftar pencetak gol terbanyak Liga Vietnam menunjukkan bahwa perkembangan liganya menuju pada muara yang tepat, yakni tim nasional yang berkualitas. Terbukti dengan keberhasilan Vietnam menjuarai Piala AFF tahun 2008 dan menembus semifinal dalam dua gelaran terakhir.
Sebenarnya, juga ada Liga Brunei yang mengakhiri musim dengan pemain lokal sebagai top skornya, tapi menjadi pengecualian karena di sana tidak memakai pemain asing. Juga Liga Australia karena kompetisinya baru akan selesai pada Mei 2018.
Berikut adalah tabel top skor di liga-liga Asia Tenggara musim 2017, minus Liga Laos tidak kami sertakan karena kesulitan mengakses datanya:
Liga | Top Skor | Usia | Negara | Klub | Gol |
Brunei | Abd. Azizi Ali Rahman | 30 | Brunei | MS ABDB | 26 |
Filipina | Fernando Rodríguez | 30 | Spanyol | Ceres-Negros | 21 |
Indonesia | Sylvano Comvalius | 30 | Belanda | Bali United | 37 |
Kamboja | Maycon Calijuri | 31 | Brazil | Boeung Ket | 21 |
Malaysia | Mohammed Ghaddar | 33 | Lebanon | Kelantan & JDT | 23 |
Myanmar | Christopher Chizoba
Keith Martu Nah |
26
22 |
Nigeria
Liberia |
Shan United
Ayeyawady United |
15
15 |
Singapura | Tsubasa Sano | 23 | Jepang | Albirex Niigata | 26 |
Thailand | Dragan Boškovic | 33 | Montenegro | Bangkok United | 38 |
Timor Leste | Henrique Conceição | ? | Brazil | Karketu Dili | 13 |
Vietnam | Nguyễn Anh Đức | 32 | Vietnam | Becamex Bình Dương | 17 |
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.