Roda kehidupan Medhi Benatia sedang berputar ke atas. Setelah hanya menjadi cadangan tak terpakai di awal musim dan sempat cedera engkel selama sebulan, dalam empat hari terakhir, hidup dan karier Benatia berubah jauh lebih indah.
Bermula dari diturunkannya bek asal Maroko ini saat bermain melawan Barcelona di matchday 5 Liga Champions tengah pekan lalu, Benatia langsung tancap gas dengan menjadi sa;ah satu penampil terbaik di laga itu. Padahal, ia belum lama sembuh dari cedera.
Delapan intersep dan sepuluh sapuan dibuatnya malam itu, tanpa sekalipun kehilangan bola atau melakukan kesalahan. Alhasil, lini serang tim tamu langsung melempem, yang membuat Barcelona kembali gagal mencetak gol di Liga Champions, setelah di matchday sebelumnya ditahan imbang Olympiakos, juga dengan skor kacamata.
Berkat kontribusi besarnya itu, akhir pekan lalu Benatia kembali dipercaya tampil sejak menit awal di giornata 14 Serie A. Menjamu Crotone di Allianz Stadium, pemain yang namanya besar di Udinese ini mencetak satu gol dan membantu gawang Gianluigi Buffon tetap steril hingga akhir laga.
Gol tersebut menjadi yang pertama bagi Benatia musim ini, dari empat laga yang telah dilakoninya. Betul, hanya empat, karena awalnya ia didatangkan untuk menjadi pelapis, meski ditebus dengan mahar yang cukup besar dari Bayern München, yakni 17 juta euro.
Moncernya performa Benatia di lini belakang tentu menjadi kabar gembira bagi Juventus, mengingat Giorgio Chiellini masih menepi akibat cedera paha, Andrea Barzagli yang semakin menua, dan Benedikt Höwedes yang belum tampil maksimal karena baru pulih dari cedera.
Lini belakang Juventus memang mendapat sorotan tajam musim ini. Dari 14 pertandingan di Serie A, gawang mereka juga kemasukan 14 kali, alias rata-rata satu gol per pertandingan. Padahal, dari musim ke musim, Si Nyonya Tua selalu terkenal sebagai tim dengan pertahanan kokoh.
Bandingkan dengan Napoli dan AS Roma. Kedua tim yang menjadi pesaing utama Juventus dalam memperebutkan Scudetto musim ini baru kebobolan sembilan kali, atau Internazionale Milano yang cuma kemasukan 10 gol. Berbekal pertahanan kokoh, ketiganya sukses mengganggu dominasi Juventus, bahkan Roma masih memiliki peluang untuk menyalip posisi I Bianconeri di classifica.
Pekan depan, Juventus akan melakoni laga super berat, grande partita di kandang Napoli. Dengan ketajaman yang telah diperlihatkan lini depan I Partenopei musim ini, Benatia tentu akan kembali diharapkan Juventini untuk menjadi pahlawan demi segera kembali ke puncak klasemen dengan misi mempertahankan gelar.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.