Usai sudah perjuangan Irlandia Utara untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2018. Mereka kembali gagal berlaga di pentas terbesar olahraga sepak bola dunia itu. Irlandia Utara terakhir kali lolos ke Piala Dunia pada tahun 1986, yang digelar di Meksiko. Kegagalan mereka menyisakan sedikit pengalaman pahit.
Setelah sukses mencuri posisi kedua di babak kualifikasi grup, di mana mereka harus melangkahi Repuvlik Ceko dan tunduk pada dominasi Jerman, Green and White Army bertemu Swiss di babak play-off. Sayang di leg pertama, mereka harus rela kalah dari Swiss di kandang dengan skor tipis 0-1 akibat hadiah penalti yang dirasa tuan rumah berbau kontroversial.
Keunggulan satu gol tandang membuat Swiss berada di atas angin. Hasil yang tak terlalu impresif ketika melihat daftar pemain yang mereka miliki. Namun, kemenangan tetap kemenangan. Mereka hanya butuh hasil seri untuk bisa lolos ke Rusia. Selain keunggulan gol, bermain di kandang tentu membuat Die Nati lebih percaya diri.
Mereka tentu tak ingin kejadian di babak kualifikasi grup terulang kembali. Swiss yang harusnya bisa lolos dengan menjadi juara grup mesti rela posisinya digantikan oleh Portugal setelah kalah dari juara Piala Eropa 2016 itu di pertandingan terakhir. Walau memiliki poin yang sama, Portugal unggul selisih gol.
Bermain di Stadion St. Jacob-Park, pasukan Michael O’Neill tentu berjuang mati-matian jika ingin lolos ke Rusia. Sayang, mereka harus kembali patah hati. Di 90 menit waktu normal, mereka tak bisa merebut satu gol dari Swiss.
Irlandia Utara bukan tanpa usaha. Di perpanjangan waktu babak kedua, Jonny Evans bisa saja memaksakan babak tambahan jika saja sundulannya tak diselamatkan oleh Ricardo Rodriguez. Rodriguez, yang menjadi algojo tendangan penalti di leg pertama, kembali melukai Irlandia Utara dengan penyelamatannya itu.
Swiss tidak bisa memaksimalkan peluang-peluang yang ada, sementara Irlandia Utara tak bisa memanfaatkan ketidakberdayaan Swiss dalam mencetak gol. Hasil seri ini masih membuat Swiss lolos ke Piala Dunia. Di balik kebahagiaan Swiss, ada luka dan sakit hati dari pasukan hijau-putih. Mereka tentu akan mengingat penalti kontroversi itu, paling tidak untuk menjadi lebih baik.
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola