Bagi penggemar game simulasi Football Manager, nama penyerang muda asal Brasil, Gabriel Barbosa, tentulah akrab di telinga. Konon, Barbosa merupakan salah satu pemain muda favorit dan bahkan berlabel wonderkid yang wajib dibeli jika seorang manajer ingin punya lini depan yang trengginas.
Sialnya, predikat mentereng yang didapatkan Barbosa di dunia game berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Saat membela Santos di Liga Brasil, performa yang diperlihatkan pemuda berumur 21 tahun ini memang cukup menjanjikan. Tak heran juga bila sejumlah klub top Eropa menaruh minat kepadanya.
Tim asal Italia, Internazionale Milano, akhirnya jadi kubu yang ‘beruntung’ mendapatkan talenta seciamik Barbosa. Pada Agustus 2016 kemarin, I Nerazzurri merogoh kocek sebesar 30 juta euro buat mendaratkannya ke Pinetina, markas latihan Inter.
Akan tetapi, prospek cerah yang disebutkan banyak pihak mengenai Barbosa justru lenyap tak berbekas. Di Inter, dirinya tak mendapat kepercayaan lebih dari para pelatih, mulai dari Frank de Boer, Stefano Pioli, sampai Stefano Vecchi di musim lalu.
Bahkan saat Luciano Spalletti datang sebagai nakhoda anyar I Nerazzurri di musim 2017/2018, lagi-lagi Barbosa tak mendapat tempat di tim utama. Kenyataan itu membuatnya gerah dan menerima instruksi klub untuk dipinjamkan ke raksasa Portugal, Benfica.
Ironis bagi sosok yang disebut-sebut sebagai tandem sempurna buat Gabriel Jesus (Manchester City) di tim nasional Brasil junior itu, dirinya pun tak mendapatkan menit bermain yang cukup bareng As Aguias.
Musim ini, Barbosa baru mencatat empat penampilan di seluruh kompetisi yang diikuti oleh Benfica. Jumlah menit bermainnya pun tergolong sangat rendah, kurang dari 200 menit. Celakanya, beberapa waktu yang lalu Barbosa pun sempat terlibat pertikaian dengan salah seorang rekannya di As Aguias.
Sadar bahwa yang terjadi di Benfica saat ini benar-benar salah, Barbosa dan agennya pun meminta kepada pihak klub untuk mengembalikannya ke Inter pada bursa transfer bulan Januari mendatang.
Kubu Inter sendiri telah mengetahui permintaan salah seorang penggawa kepunyaan mereka ini. Namun agaknya, kubu manajemen tetap akan mendiskusikan persoalan ini dengan kebutuhan Spalletti sebagai allenatore. Jika sang pelatih menginginkannya, tentu ada kemungkinan Barbosa mendapat kesempatan bermain. Namun jika tidak, masa depan Barbosa pun bisa dikatakan tidak berada di Nerazzurri.
Nasib buram dari karier Barbosa ini juga yang memunculkan sejumlah gosip bahwa dirinya siap menerima tawaran beberapa klub lain dengan pinjaman ataupun permanen, salah satunya adalah mantan klubnya, Santos.
Seperti dilansir footballitalia, juru bicara Santos, Luiz Taveira, menyebutkan bahwa Santos siap bertemu dengan salah satu pengurus transfer Inter, Piero Ausilio, untuk membahas segala kemungkinan terkait Barbosa.
“Kemungkinan Barbosa pulang tentu saja ada. Dirinya pemain yang bagus, kami menyukainya dan Barbosa pun menyukai Santos. Bila Inter melepasnya, kami takkan ragu untuk memboyongnya kembali ke Brasil karena dirinya begitu dicintai di sini”, ujar Taveira.
Jika segalanya mentok di Eropa, tak ada salahnya memang jika opsi mudik ke kampung halaman masuk ke dalam perhitungan Barbosa dan agennya. Siapa tahu dengan bermain lagi di lingkungan yang akrab dengannya, kualitas dan kemampuan Barbosa yang selama di Benua Biru meredup, bisa kembali bersinar terang.
Mengingat usianya yang masih muda, tak bermain secara konstan adalah masalah untuk perkembangan Barbosa. Dengan kembali ke Brasil, barangkali dirinya bisa mengembalikan karier sepak bolanya ke jalur yang seharusnya.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional