Paris Saint-Germain (PSG) tengah menikmati tren positif baik di liga domestik maupun Liga Champions. Klub asuhan Unai Emery tersebut belum terkalahkan di semua kompetisi, bahkan, mampu selalu menang di tiga awal Liga Champions termasuk kemenangan meyakinkan melawan Bayern München.
Tanpa mengesampingkan peran pemain lain, kedatangan dua rekrutan baru dengan biaya fantastis, Neymar dan Kylian Mbappe Lottin, menjadi faktor utama kesuksesan PSG. Mantan bintang Barcelona yang menjadi pemecah rekor biaya transfer termahal itu kini sudah mencetak sembilan gol dan menciptakan tujuh asis dalam 10 laga yang ia jalani bersama PSG, sedangkan Mbappe yang merupakan kandidat kuat untuk memenangi trofi Golden Boy telah mengumpulkan empat gol dan lima asis dari delapan laga.
Baca juga: Trio Mbappe, Neymar, dan Cavani: Penebusan Dosa PSG demi Ambisi Eropa
Terpaut usia sejauh tujuh tahun, Neymar pun mengikrarkan diri untuk menjadi mentor Mbappe di lapangan, seperti layaknya Lionel Messi yang menjadi mentornya di Barcelona. Neymar sendiri mengakui talenta yang dimiliki rekannya yang masih berusia 18 tahun tersebut.
“Saya pikir ia adalah seorang golden boy yang telah melakukan segalanya dengan begitu baik. Ia seorang pesepak bola yang luar biasa dan memiliki kualitas dan potensi untuk menjadi salah satu yang terbaik sepanjang masa,” ujar Neymar dikutip dari ESPN FC.
“Saya berjanji akan melakukan segalanya untuk membantu dirinya. Apa yang telah Messi lakukan kepada saya saat di Barcelona, akan saya lakukan kepadanya.”
Janji pemain berusia 25 tahun tersebut tentu terdengar menyenangkan, mengingat Neymar saat ini adalah salah satu pemain terbaik di dunia dan Mbappe memiliki semua potensi untuk mendapatkan predikat tersebut. Namun, muncul keraguan mengenai kemampuan Neymar untuk memosisikan diri sebagai seorang mentor.
Kemampuan Neymar dalam hal olah bola adalah satu hal yang tak seharusnya diragukan. Ia mampu melakukan segalanya dengan baik, mulai dari mengoper dengan presisi, menembak dari jarak dekat maupun jauh, menggunakan kedua kaki sama baiknya, hingga melakukan dribel yang membuat bek lawan kebingungan.
Namun, ada pertanyaan tentang Neymar sebagai seorang pribadi. Menjadi mentor berarti menjadi seseorang yang ditiru. Menjadi mentor membutuhkan kepribadian yang dewasa, dan Neymar sejauh ini tampak gagal dalam memperlihatkan hal tersebut. Kasusnya dengan Edinson Cavani menjadi indikator yang paling terlihat.
Sikap tak mau mengalah yang ditunjukkan mantan pemain Santos tersebut berujung pada konfliknya dengan rekan setimnya sendiri. Meskipun kesalahan juga ada dalam diri Cavani, dapat dikatakan Neymar-lah yang memicu perseteruan tersebut.
Apabila ia ingin menjadi mentor dari Mbappe, berarti ia juga harus memberikan kesempatan kepada bocah tersebut untuk mengambil panggung. Hal-hal seperti mengeksekusi bola mati, menyelesaikan peluang, Neymar harus mau berbagi hal-hal tersebut kepada Mbappe.
Ambil contoh seperti apa yang Messi lakukan kepadanya, berapa kali pemain dari Argentina tersebut memberikan kesempatan kepada Neymar untuk mengambil tendangan bebas bahkan penalti? Jika Neymar benar-benar memegang omongannya, hal tersebut sudah tentu harus ia lakukan.
Namun, rasanya akan lebih banyak hal positif yang akan terjadi apabila benar tutoring ini akan terjadi. Neymar sendiri akan terasah segi kepribadiannya, karena seperti kata pepatah, cara belajar yang baik adalah dengan mengajari orang lain. Dengan menjadi guru Mbappe, Neymar dapat belajar untuk menjadi lebih dewasa, menjadi orang yang mampu mengasuh pemain yang lebih muda, dan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih berkepala dingin.
Bagi Mbappe sendiri, bisa belajar langsung bersama salah satu yang terbaik di dunia tentu adalah sebuah kesempatan yang tak boleh dilewatkan. Peluang Mbappe untuk menjadi lebih baik lagi usai proses pembelajaran bersama Neymar tentu sangatlah besar. Neymar sendiri juga mengakui bahwa peran Messi sebagai mentornya teramat besar dalam perkembangan karier sepak bolanya, begitu juga Messi yang sempat berada dibawah penanganan Ronaldinho. Singkatnya, yang terbaik juga belajar dari yang terbaik. Mbappe akan menjadi yang terbaik apabila ia mengambil kesempatan ini sebaik mungkin.
Jika Neymar mampu membuktikan kata-katanya untuk menjadi mentor yang baik, akan terjadi simbiosis mutualisme bagi dirinya, Mbappe, PSG, timnas Brasil dan juga Prancis. Layak untuk ditunggu, apakah Neymar mampu menepati janjinya untuk mengikuti jejak Messi, ataukah kedua bintang sepak bola ini malah retak hubungannya di masa depan.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket