Para penggemar Liverpool tentu masih ingat dengan nama Florent Sinama-Pongolle. Ia merupakan penyerang asal Prancis yang menghabiskan lebih banyak waktunya di Anfield sebagai pemain pelapis. Meskipun demikian, ia merupakan bagian dari tim yang berhasil menjuarai Liga Champions di Istanbul pada tahun 2005.
Sinama mendarat di Liverpool ketika Gerard Houllier masih berkuasa di sana. Ia datang sebagai pemuda berusia 17 tahun, yang tampil luar biasa bersama timnas usia muda Prancis di Piala Dunia U-17 setahun sebelumnya. Bersama Neil Mellor, Sinama dipersiapkan untuk menjadi penyerang masa depan Liverpool.
Dari Anfield, kini bermain di Liga Thailand
Musim pertama Sinama sebenarnya dijalani dengan cukup baik. Sebagai pelapis dari Michael Owen, ia bermain sebanyak 23 pertandingan dan mencetak dua gol. Ketika Owen hengkang ke Real Madrid, banyak orang menyangka bahwa Sinama akan mendapatkan tempat di tim utama. Tetapi Liverpool terus mendatangkan penyerang anyar sehingga waktu bermain Sinama justru semakin menipis.
Di musim keduanya, Sinama mesti mendapati saingan baru setelah Liverpool mendaratkan Djibril Ciise dan Fernado Morientes. Untungnya, karena Morientes ternyata tampil melempem, Sinama kemudian tetap mendapatkan waktu bermain. Di musim keduanya, torehan gol Sinama meningkat menjadi empat gol.
Situasi semakin sulit di musim ketiga Sinama di Anfield yang juga menjadi musim terakhirnya di sana. Kesuksesan meraih Liga Champions di musim sebelumnya, membuat klub memasang target untuk menjadi lebih baik. Termasuk meraih gelar juara Liga Primer yang bahkan hingga saat ini belum juga berhasil diraih.
Liverpool kemudian mengusung proyek ambisius dan mendatangkan banyak pemain berkelas. Di posisi penyerang mereka mendaratkan Peter Crouch dan penyerang sayap, Mark Gonzalez. Mereka juga membawa pulang penyerang legendaris, Robbie Fowler. Waktu bermain Sinama semakin minim, dan ia akhirnya mesti mendapati dirinya dipinjamkan ke Blackburn Rovers, lalu dilego ke Recreativo Huelva semusim setelahnya.
Nasibnya sempat membaik ketika direkrut Atletico Madridm tetapi kalah saing dari penyerang-penyerang lain kemudian kembali membuat Sinama terdepak. Ia kemudian bertahan di Spanyol selama beberapa tahun selanjutnya bersama Sporting Gijon dan Real Zaragoza. Sempat kembali ke Prancis untuk memperkuat Saint Etienne, Sinama kemudian kembali bertualang ke Rusia dengan berseragam FC Rostov.
Takdir kemudian membawa Sinama ke wilayah asing yang mungkin tidak pernah disangka bahwa ia akan bermain di sana. Dilepas Dundee United, Sejak tahun 2016 lalu Sinama bermain untuk tim asal Thailand, Chainnat FC. Musim perdana Sinama di Thailand sebenarnya berjalan cukup baik, ketika ia berhasil mencetak 13 gol dari 10 pertandingan. Sayang ia tidak mampu menyelamatkan Chainnat FC dari jerat degradasi. Di musim kompetisi tahun 2017 ini, Sinama kemudian memutuskan untuk bertahan di Chainnat FC yang bermain di level kedua kompetisi sepak bola Thailand.
Baca juga: Delapan Pemain Asia Tenggara yang Layak Main di Liga Primer Thailand
Dengan saat ini bermain di Liga Thailand, Sinama berada satu langkah untuk selanjutnya bermain di kompetisi sepak bola Indonesia. Mungkin di musim kompetisi mendatang akan ada tim yang berminat meminangnya. Apalagi usia Sinama saat ini masih 32 tahun, usia yang terbilang masih segar untuk pemain asing di Indonesia. Tepat tanggal 20 Oktober ini pula, merupakan hari ulang tahunnya.
Selama ulang tahun, Florent Sinama-Pongolle!
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia