Nasional Bola

Dua Gol I Made Wirahadi Bawa PSMS Menjaga Asa

Hanya mengemas satu poin dari tiga pertandingan awal babak 16 besar Grup B, membuat PSMS Medan berada dalam situasi terjepit. Pasalnya, kans tim Ayam Kinantan untuk lolos ke babak 8 besar jadi semakin tipis mengingat para pesaingnya seperti PSIS Semarang dan Persibat Batang terus mendulang poin-poin krusial.

Alhasil, laga melawan Persibat di Stadion Teladan sore kemarin (3/10) menjadi laga penting yang dapat menentukan nasib PSMS. Menang, maka peluang lolos ke 8 besar tetap terjaga sementara imbang ataupun kalah bakal memastikan PSMS gugur di fase 16 besar.

Disaksikan oleh mayoritas pendukung mereka yang datang langsung ke stadion, anak asuh Djadjang Nurdjaman langsung mengambil inisiatif serangan sejak sepak mula. Tampaknya, sang pelatih menginstruksikan kepada skuatnya agar tidak buang-buang waktu demi mencuri gol terlebih dahulu.

Walau begitu, Persibat yang ditukangi oleh pelatih kawakan lainnya, Daniel Roekito, memiliki pertahanan yang cukup kokoh. Dari sejumlah peluang yang berhasil dikreasikan PSMS pada awal-awal babak pertama, beberapa di antaranya sanggup diantisipasi oleh Supriyono dan kolega. Situasi ini juga yang sempat bikin Legimin Raharjo dan kawan-kawan merasa agak frustasi.

Kubu Persibat sendiri bukannya tak memiliki kans untuk menciptakan gol, namun upaya-upaya yang mereka coba, khususnya via serangan balik, di sepanjang babak pertama juga seringkali kandas. Alhasil, babak pertama pun usai dengan skor kacamata.

Usai turun minum, kedua tim sama-sama langsung berusaha untuk mencetak angka dan PSMS ketiban rezeki dengan mencatatkannya terlebih dahulu. Adalah penyerang pinjaman dari Bali United, I Made Wirahadi, yang berhasil membukukan gol perdananya bagi Ayam Kinantan di menit ke-49. Papan skor pun berubah menjadi 1-0 bagi tim tuan rumah.

Gol tersebut melecut semangat PSMS untuk dapat menggandakan kedudukan sehingga terus melakukan serangan ke kotak penalti Persibat. Sayangnya, keasikan menyerang justru membuat lini belakang PSMS mudah dikoyak oleh tim tamu.

Tepat di menit ke-76, Hono Makrufan berhasil merobek jala PSMS yang dikawal oleh Abdul Rohim. Keberhasilan ini disambut meriah oleh para pemain dan ofisial Persibat yang ada di tepi lapangan. Skor jadi sama kuat, 1-1, dan laga berpotensi menjadi semakin ketat.

Sadar bila kemenangan jadi harga mati, Legimin dan kolega terus bermain ngotot demi mendapatkan peluang bersih guna mencetak gol. Sampai akhirnya, petaka bagi Persibat datang di menit ke-88. Salah seorang pemain Laskar Banteng Alas Roban melakukan handball di kotak penalti. Tanpa ragu, pengadil lapangan pun menunjuk titik putih.

I Made Wirahadi yang maju sebagai eksekutor, berhasil menunaikan tugasnya dengan sangat baik dan membuat suporter setia tim Ayam Kinantan yang memenuhi tribun Stadion Teladan bersorak gembira. PSMS pun kembali unggul dengan skor 2-1.

Minimnya waktu yang tersedia membuat Persibat tak memiliki banyak kesempatan untuk mencetak gol sekali lagi guna menyamakan kedudukan. Skor 2-1 untuk kemenangan tim tuan rumah bertahan sampai wasit meniup peluit panjang.

Dengan kemenangan ini, PSMS pun sukses menambah koleksi poinnya menjadi empat dan bertengger di posisi ketiga. Jarak yang memisahkan mereka dengan Persibat yang menempati posisi dua hanyalah tiga angka sehingga asa lolos ke babak selanjutnya tetap terpelihara.

Jika PSMS sanggup menyapu bersih dua laga terakhirnya di babak 16 besar, masing-masing menjamu PSIS (7/10) dan tandang ke Persita (11/10), harapan bertarung di babak 8 besar tentu bisa diwujudkan.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional