Eropa Jerman

Para Permata di Skuat Bayer Leverkusen

Bayer Leverkusen nyaris menutup tahun 2020 sebagai pemuncak klasemen Bundesliga 2020/2021. Sayang, gol menit akhir dari striker terbaik Bundesliga, Robert Lewandowski, membuat anak asuh Peter Bosz harus merelakan catatan tak terkalahkannya patah dan melorot ke posisi 2 klasemen.

Namun, Leverkusen hanya berjarak 2 poin saja dari Bayern Munich dan masih jauh dari kata menyerah untuk merelakan hegemoni FC Hollywood berlanjut di Bundesliga musim ini. Meski kehilangan Kevin Volland hingga sang wonderkid kesayangan publik BayArena, Kai Havertz, Bosz mampu membuktikan bahwa sentuhan dinginnya mampu mengoptimalkan sejumlah nama-nama pemain berbakat di skuatnya.

Indikatornya pun jelas; hanya Bayern Munich yang lebih tajam dalam urusan mencetak gol dibanding Leverrkusen musim ini, serta catatan kebobolan Lukas Hradecky dan kolega hanya kalah 3 gol saja (12 gol) dari pertahanan terbaik di Bundesliga musim ini yakni RB Leipzig (9 gol). Selain tajam dalam urusan menyerang dan mencetak gol, anak asuh Bosz juga membuktikan bahwa mereka solid dan tangguh dalam mengawal gawang mereka dari gempuran lawan.

Performa gemilang Leverkusen di musim 2029/2021 tentu tak datang tiba-tiba bak mukjizat. Menilik statistik dan performa mereka di atas lapangan sejauh ini, Football Tribe Indonesia merangkum 5 nama pemain Leverkusen yang mengilap di paruh pertama Bundesliga musim ini:

BACA JUGA: Ketika Leverkusen Menjadi Neverkusen

BACA JUGA: Kisah Hebat Bayer Leverkusen

Florian Wirtz

Salah satu alasan besar kenapa Bayer Leverkusen tak begitu meratapi kepergian Kai Havertz adalah sosok bocah berusia 17 tahun, Florian Wirtz. Didikan akademi FC Koeln ini dipromosikan Bosz ke tim utama Leverkusen sejak Juli 2020 dan setelahnya mulai dipercaya rutin menghiasi skuat tim senior.

Saking mudanya usia Wirtz, ia bahkan beberapa kali harus absen membela Leverkusen atau datang ke latihan karena pihak klub memberi dispensasi bagi si pemain muda untuk sekolah dan menempuh ujian!

Wirtz sendiri sudah menyumbang 4 gol dan 5 asis di Bundesliga dan Europa League bagi Leverkusen musim ini serta dalam jalur yang benar untuk mengikuti jejak manis Havertz bersama Leverkusen.

Marco Leipold/City-Press GmbH via Getty Images

Moussa Diaby

Dibeli Leverkusen dari Paris Saint-Germain pada musim panas 2019, Moussa Diaby sejatinya sudah menunjukkan bahwa ia pemain yang berbakat. Winger kidal ini menyumbangkan total 8 gol dan 8 asis di semua ajang pada musim 2019/2020, namun sayang, kilau gemilang performanya tertutup oleh aksi menawan Kai Havertz.

Kini Havertz pergi, Diaby makin berpendar kilau sinarnya. Musim ini saja, ia sudah punya 5 gol dan 6 asis untuk Leverkusen di semua ajang. Sadar bahwa performa pemain berdarah Mali ini begitu krusial, manajemen klub pun memagari pemuda berusia 21 tahun itu dengan kontrak baru hingga Juni 2025!

Foto: Matthias Kern/Bongarts/Getty Images

Nadiem Amiri

Satu lagi pemain yang bersinar berkat kepergian Havertz dari BayArena adalah gelandang serang berbakat, Nadiem Amiri. Pemain berusia 24 tahun itu didatangkan dari Hoffenheim pada musim panas 2019, namun kendati bermain 30 kali di Bundesliga, Amiri hanya punya 1 gol dan 5 asis di sepanjang musim lalu.

Kepergian Havertz membuka pintu luas bagi Amiri untuk berkreasi lebih. Dari 13 pekan saja di Bundesliga 2020/2021, pria berdarah Afghanistan ini sudah mencetak 1 gol dan 6 asis, satu asis lebih baik dari capaiannya di musim lalu. Performa pemain berusia 24 tahun ini bukan tak mungkin akan membawanya kembali ke Timnas Jerman.

Foto: Christian Kaspar-Bartke/Bongarts/Getty Images

Edmond Tapsoba

Jika selama ini Bayer Leverkusen begitu bergantung kepada sosok Jonathan Tah, Peter Bosz bergerak cerdik dengan merekrut bek tangguh asal Burkina Faso, Edmond Tapsoba. Kuat, tinggi, dan punya fisik kokoh, bek tengah dengan tinggi badan 194 sentimeter ini jadi sosok kunci di lini belakang Leverkusen.

Datang pada deadline day di bursa transfer Januari 2020, Tapsoba diboyong dari klub Portugal, Vitoria Guimaraes dan dikontrak panjang selama 6 tahun hingga 2026! Baru berusia 21 tahun, bek jangkung ini menunjukkan bahwa duetnya dengan Tah di jantung pertahanan adalah salah satu yang terbaik di Bundesliga saat ini.

Foto: Lars Baron/Bongarts/Getty Images

Leon Bailey

Sejak datang ke Leverkusen pada Januari 2017, Leon Bailey digadang-gadang akan jadi the next big thing oleh publik BayArena. Sayang, sempat meroket pada musim 2018/2019, Bailey justru meredup karena serentetan cedera dan performa yang inkonsisten.

Beruntung, musim 2020/2021 diawali pemain kelahiran Kingston, Jamaika ini dengan mulus. Bailey adalah top skor kedua Leverkusen di semua ajang setelah Lucas Alario dengan catatan 9 gol dan 7 asis. Kini, pemuda berusia 23 tahun itu kembali ke performa gemilangnya yang dulu sempat membuatnya dilirik oleh Timnas Inggris.

Foto: Icon Sport/Icon Sport via Getty Images

Florian Wirtz

Salah satu alasan besar kenapa Bayer Leverkusen tak begitu meratapi kepergian Kai Havertz adalah sosok bocah berusia 17 tahun, Florian Wirtz. Didikan akademi FC Koeln ini dipromosikan Bosz ke tim utama Leverkusen sejak Juli 2020 dan setelahnya mulai dipercaya rutin menghiasi skuat tim senior.

Saking mudanya usia Wirtz, ia bahkan beberapa kali harus absen membela Leverkusen atau datang ke latihan karena pihak klub memberi dispensasi bagi si pemain muda untuk sekolah dan menempuh ujian!

Wirtz sendiri sudah menyumbang 4 gol dan 5 asis di Bundesliga dan Europa League bagi Leverkusen musim ini serta dalam jalur yang benar untuk mengikuti jejak manis Havertz bersama Leverkusen.

Marco Leipold/City-Press GmbH via Getty Images

Moussa Diaby

Dibeli Leverkusen dari Paris Saint-Germain pada musim panas 2019, Moussa Diaby sejatinya sudah menunjukkan bahwa ia pemain yang berbakat. Winger kidal ini menyumbangkan total 8 gol dan 8 asis di semua ajang pada musim 2019/2020, namun sayang, kilau gemilang performanya tertutup oleh aksi menawan Kai Havertz.

Kini Havertz pergi, Diaby makin berpendar kilau sinarnya. Musim ini saja, ia sudah punya 5 gol dan 6 asis untuk Leverkusen di semua ajang. Sadar bahwa performa pemain berdarah Mali ini begitu krusial, manajemen klub pun memagari pemuda berusia 21 tahun itu dengan kontrak baru hingga Juni 2025!

Foto: Matthias Kern/Bongarts/Getty Images

1 / 5