Analisis Savage Football

Bedah Gaya Main Paul Scholes, The Ginger Prince

Sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dilahirkan Inggris, Paul Scholes juga menjadi idola dari beberapa pemain terbaik dunia lainnya.

Bisa dibilang, belum ada lagi gelandang Inggris saat ini yang mampu menyamai level permainan dari seorang Paul Scholes, atau The Ginger Prince.

Sungguh beruntung timnas Inggris dan Manchester United memiliki pemain ini, karena kemampuannya pun bisa dibilang di atas rata-rata pemain asal Inggris lainnya.

Kami mengamati ada beberapa kelebihan dari Scholes di atas lapangan, apa saja itu? Geser slideshow di bawah ini untuk mengetahuinya.

BACA JUGA: Manchester United, Setan yang Tidak Berkutik di Neraka

Raja passing dan switch play

Tidak salah jika pemain seperti Xavi sangat mengidolai Scholes, karena pemain asal Inggris ini juga memiliki kemampuan passing yang sama baiknya dengan Xavi. Bahkan di usianya yang sudah tua pun Scholes masih bisa mempertahankan kelasnya, terbukti di musim 2011/2012 Scholes punya persentase passing sukses sebesar 92.37 persen.

Selain passing pendek, Scholes juga hebat dalam kemampuan long pass. Dengan kemampuannya ini dia bisa dengan mudahnya melakukan switch play ketika lawan melakukan overload di zonanya.

Foto: Getty Images

Long shots

Lembut ketika build-up namun garang ketika di sepertiga akhir lapangan, inilah kira-kira gambaran seorang Scholes. Dirinya punya kemampuan long shots yang dapat menjadi pemecah kebuntuan. Salah satu golnya yang paling ikonik dari jarak jauh adalah ketika menghadapi Barcelona di semi-final Liga Champions 2008.

Foto: Getty Images

Stamina prima

Scholes adalah pemain yang dikenal karena memiliki work rate cukup tinggi di lapangan. Dengan kemampuan dasarnya yang luar biasa dan juga stamina prima, Scholes bisa dikatakan sebagai gelandang yang cukup komplit.

Foto: Getty Images

Positioning dan cover area yang baik

Sebagai gelandang yang komplit tentu Scholes memiliki positioning yang bagus ketika di lapangan, baik itu saat akan menerima bola maupun ketika bergerak tanpa bola. Dengan stamina yang prima Scholes juga mampu bekerja optimal ketika bertahan, di mana dia dapat melakukan cover area ketika zona yang seharusnya diisi rekannya kosong.

Foto: Getty Images

*Konten analisis ini disusun oleh Savage Football. Simak analisis lainnya di:

Instagram @savagefootball__

Twitter @SavageFootballl

Podcast Savage Football