Kolom

Apa yang Kalian Harapkan dari Radnik Surdulica, Netizen?

Sejak Februari 2020 wonderkid Indonesia, Witan Sulaeman, resmi berlabuh ke salah satu kontestan SuperLiga Serbia, FK Radnik Surdulica. Namun hingga kini Witan belum memiliki kesempatan berlaga di liga kasta tertinggi negara pecahan Yugoslavia tersebut.

Padahal anak asuh Simo Krunic sedang on fire usai memetik tiga kemenangan beruntun sejak Witan bergabung dengan klub asal kota Surdulica tersebut. Meski belum kunjung mendapatkan menit bermain sejak diresmikan pada 19 Februari kepada publik entah mengapa Witan seolah menjadi jimat bagi penampilan Dusan Stevanovic dan kawan-kawan yang melesat tajam.

Usai dibantai runner-up sementara Partizan Belgrade dengan skor 3-0 pada 16 Februari mereka tampil tak terkalahkan dalam empat pertandingan terakhir. Radnik Surdulica yang kini duduk di peringkat ke-10 ini juga kebanjiran followers di akun sosial media resmi klub di Instagram dan Facebook.

Tercatat hingga tulisan ini dibuat akun Instagram Radnik Surdulica memiliki followers terbanyak ketiga di antara ke-16 kontestan SuperLiga Serbia musim ini. Dengan jumlah 12,1 juta pengikut mereka hanya kalah dari duo Belgrade, Crvena Zvezda atau Red Star Belgrade (342 juta pengikut) dan Partizan Belgrade (142 juta pengikut).

Lantas apakah langkah sang agen, Dusan Bogdanovic, mengirim Witan ke Serbia hanya sekadar aji mumpung demi meraup keuntungan belaka?

BACA JUGA: Witan Sulaiman, Talenta Berbakat dari Palu yang Bermimpi Bermain di Eropa

Sebenarnya tak ada alasan khusus bagi Simo Krunic untuk menurunkan pemain berusia 18 tahun tersebut. Terlebih Witan masih perlu beradaptasi dengan budaya, bahasa dan banyak hal lainnya sebelum mendapatkan menit bermain di klub yang baru mencicipi kasta tertinggi sejak musim 2015-16 tersebut.

Krunic nampaknya masih ingin menjaga susunan sebelas pemain terbaiknya dimana Dusan Stevanovic dan kawan-kawan sedang berjuang untuk memperbaiki peringkat mereka agar terhindar dari jerat degradasi. Sistem SuperLiga Serbia sendiri cukup unik, dari 16 klub yang bermain posisi 9-16 masih berpeluang degradasi ke Serbian First League. Sementara posisi 1-8 klasemen masih berpeluang merebut gelar juara di akhir musim.

SuperLiga Serbia sendiri baru saja merampungkan pekan ke-25 dan hanya tersisa lima pertandingan lagi untuk menutup musim reguler. Usai pekan ke-30 inilah kompetisi akan dibagi menjadi dua. Delapan klub teratas saling bertanding untuk memperebutkan gelar juara dan delapan klub terbwah saling bersaing untuk menghindari degradasi.

Menariknya di fase ini klub tidak kompetisi secara penuh melainkan hanya bertemu lawan sekali saja, entah kandang atau tandang. Selain itu total poin yang didapatkan di musim reguler akan dibagi dua terlebih dahulu. Agak sulit untuk memahaminya bukan? Namun sistem liga seperti ini sebenarnya juga dipakai di Skotlandia dan juga Polandia.

Dusan Bogdanovic sendiri ingin membuat Witan merasakan atmosfer yang kurang lebih sama dengan yang didapat pemain Indonesia yang juga ditangani sang agen, Egy Maulana Vikri. Masih ada 12 pertandingan sisa yang akan dihadapi Radnik Surdulica di 2019/2020, tentu masih ada harapan bagi Witan mendapat menit bermain seperti Egy mendapatkan debut di tim senior menjelang akhir Ekstraklasa Polandia.

BACA JUGA: Egy Maulana, Antara Timnas dan Karier di Eropa

 

“Harap maklum netizen… klub kami bukan klub besar”

Namun yang menyita perhatian warga maya alias netizen Indonesia belakangan adalah bagaimana sederhananya pengelolaan media sosial Radnik Surdulica. Banyak sindiran yang dialamatkan kepada klub yang berdiri 94 tahun lalu tersebut.

Minimnya informasi seputar pertandingan berpadu dengan filter foto yang kurang sedap dipandang mata menjadi kombinasi unik yang tentu tak akan luput dari jari-jemari netizen.

Anda tak akan menemukan dokumentasi berupa foto atau video cuplikan pertandingan yang layak dalam akun Instagram resmi klub, jangankan itu untuk mengumumkan daftar susunan pemain yang diturunkan sebelum laga saja tak ada. Itu yang membuat netizen Indonesia sedikit gemas dengan kesederhanaan pengelolaan akun media mereka.

“Masak followerrs klub jauh banget bedanya ama witan… Klub kasta tertinggi apanyaaa ?,”

“Lihat filter dan fotonya jadi ingat jaman2x instagram dan facebook dulu 😂😂😂,”

“sengaja ga dikasih lineup. biar ga ketauan witan ga main 😂,”

“unfollow cok pemain buat bahan branding doang,”

Ya itulah beberapa contoh komentar yang menghiasi kolom komentar di setiap foto yang mereka tampilkan yang bahkan lebih banyak dibanding komentar dari warga atau fans Radnik sendiri. Selain menanyakan keberadaan Witan tentu mereka menyoroti manajemen media sosial klub yang bahkan jauh jika dibandingan Lechia Gdansk atau bahkan tim lokal seperti Persija Jakarta, Persib Bandung atau bahkan kontestan Liga 2 seperti PSKC Cimahi dan Sulut United.

Manajemen Radnik sendiri nampaknya perlu berbenah. Kehadiran Witan membuat mereka menjadi salah satu klub populer, setidaknya di mata orang Indonesia. Sebagai salah satu negara yang memiliki pengguna aktif di sosial media, jelas netizen kita uring-uringan dengan hal ini. Tapi… apa yang kalian harapkan dari Radnik Surdulica, Netizen?

Klub ini hanya berlaga di stadion berkapasitas 3.312 penonton, sejak sedekade ke belakang mereka baru memenangkan gelar Liga 3 dan Liga 2 Serbia dan berlaga di kasta tertinggi sejak lima tahun silam. Musim lalu mereka hanya berhasil memuncaki klasemen pasca musim reguler untuk terlepas dari zona degradasi serta melaju hingga perempat-final Piala Serbia.

Bahkan Dusan Bogdanovic saja mengakui “Radnik Surdulica memang bukan klub top di negara saya, tetapi klub di kasta tertinggi Serbia, dan tahun pertama ini saya minta agar setiap TC dan kompetisi persiapan untuk Piala Dunia U-20, Witan bisa bergabung,” sebut eks pemain Persikota Tangerang tersebut sebagaimana dilansir Fox Sports Indonesia.

Tahun pertama menjadi tahun inisiasi bagi Witan di Radnik Surdulica, apalagi fokus utama Witan adalah untuk menjaga kebugaran agar tetap siap jika dipanggil untuk TC Piala Dunia U-20 2021. Semoga saja netizen sabar menunggu debut Witan di Serbia, mungkin di klub yang kalian bilang akun Instagramnya seperti akun Facebook bapak-bapak ini Witan bisa mengeluarkan bakat terbaiknya.