Suara Pembaca

Pertama Kalinya, Vietnam Ekspor Dua Pemain ke Eropa

Sepak bola Vietnam lagi-lagi mengejutkan publik Asia Tenggara. Setelah keberhasilan mereka menembus babak 8 besar di Piala Asia awal tahun lalu, kini mereka membuat kejutan lain dengan bermainnya dua pemain andalan tim nasional Vietnam di liga Eropa.

Masih belum hilang dalam ingatan kita tentang kisah transfer Nguyen Công Phượng yang berhasil mendapatkan kontrak peminjaman oleh klub asal Belgia, Sint-Truidense V.V. dari klub lamaya HAGL FC. Akhir-akhir ini mereka kembali membuat kejutan yang lebih besar ketika mengumkan bahwa bek kiri Doan Van Hau telah dikontrak oleh klub Eredivisie Belanda, SC Heerenven, dengan status kontrak peminjaman selama satu tahun dari klub asalnya Hanoi FC

Hal ini merupakan sebuah kejutan bagi sepakbola Vietnam maupun Asia Tenggara dikarenakan sudah sepuluh tahun lamanya sejak kepergian legenda mereka Le Cong Vinh bermain di klub asal Portugal Leixões Sport Club pada tahun 2009 baru ada lagi pemain asal Vietnam yang bermain di Klub Eropa mengikuti jejek sang legenda tersebut. Dan hebatnya lagi ditahun ini langsung ada dua pemain yang berhasil menembus liga utama di Eropa, berbeda dengan sang pendahulu yang tidak bermain di kasta tertinggi.

Baca juga: Nguyen Quang Hai, Si Penyihir Muda Andalan Vietnam U-23

Lika-liku karier Công Phượng 

Sebelum bergabung dengan Sint-Truidense V.V, di usianya yang baru 24 tahun Công Phượng bisa dibilang sebagai pemain yang memiliki pengalaman lebih banyak dibanding pemain lain seusianya. 

Terlahir dari keluarga yang kurang mampu di Đô Lương District, dirinya bertekad menjadikan hobinya bermain sepak bola menjadi sebuah profesi yang bisa mengangkat kondisi perekonomian keluarganya kelak. Công Phượng pertama kali berlatih sepak bola pada usia 10 tahun ketika ia diperkenalkan ke pusat olahraga distrik Đô Lương oleh pelatih sepak bola lokal Trương Quang Vinh.

Pada tahun 2006, ia bermain untuk tim pemuda Distrik Lô Lương di kompetisi sepak bola provinsi Nghệ An. Berkat penampilannya yang menawan sepanjang turnamen, Công Phượng diundang ke Sông Lam Nghệ An F.C. tim junior untuk menjalani trial, tetapi dia tidak diterima karena dia tidak memenuhi persyaratan berat badan. Berat Công Phượng pada saat itu hanya 25,4 kg, sedangkan persyaratan minimum adalah 30 kg dan 27 kg.

Pada tahun 2007, setelah menjalani seleksi, dia akhirnya diterima di HAGL – Arsenal JMG Academy, salah satu program pembinaan sepak bola muda yang ada di Vietnam yang bekerja sama dengan Arsenal FC.

Baca juga: Best XI V.League 1 2018

Di level senior Cong Phuong melakukan debut bersama Hoang Anh Gia Lai FC pada 4 Januari 2015 di pertandingan pembukaan musim Liga Utama Vietnam melawan Sanna Khanh Hoa FC . Dia mencetak dua gol pada pertandingan yang berakhir kemenangan bagi Hoang Anh Gia Lai dengan skor 4–2. Cong Phuong menyelesaikan musim 2015 dengan enam gol dalam 25 penampilan, memiliki caps terbanyak kedua di kubnya. 

Pada 2016, ia dipinjamkan ke klub divisi dua Liga Jepang, Mito HollyHock. Pada tanggal 7 Mei 2016 Cong Phuong melakukan debut untuk Mito HollyHock, tampil sebagai pemain pengganti pada menit ke-87 dalam pertandingan melawan Giravanz Kitakyushu yang berakhir 1-0. Sebelum akhirnya kembali ke klub lamanya Hoang Anh Gia Lai FC di tahun berikutnya karena kariernya tidak terlalu berkembang di Jepang.

Berkat penampilan impresifnya di Piala Asia di bulan Januari lalu, Pada 13 Februari 2019, ia bergabung dengan  tim K-League 1, Incheon United, dengan status pinjaman hingga akhir musim 2019. Namun, baru setengah musim berjalan dia dikembalikan ke Hoang Anh Gia Lai FC karena tidak memberikan kontribusi yang positif.

Pada bula Juli, Cong Phuong mendapat tawaran dari klub luar negeri. Kali ini tidak main-main karena yang tertarik padanya adalah klub Liga Utama Belgia, Sint-Truidense V.V. dengan kontrak pinjaman selama satu tahun. Dia pemain Vietnam pertama yang bermain di Belgia. Cong Phuong melakukan debut untuk klub pada 2 Agustus, sebagai pemain pengganti di pertandingan melawan Club Brugge di Belgian First Division A.

Baca juga: Lautan Merah di Jalanan Ho Chi Minh

Kredit: vietnamnet.vn

Perjalanan karier yang mulus bagi Van Hau

Terlahir dari keluarga biasa pada 19 April 1999  di Thai Binh, Van Hau sudah memiliki segudang pengalaman di usianya yang baru menginjak 20 tahun. Sejumlah prestasi telah ditorehkannya di ajang sepak bola internasional bersama tim nasional Vietnam, salah satunya adalah mengantar Vietnam bermain di Piala Dunia U-20 untuk pertama kalinya di tahun 2017. Terbaru, dia juga menjadi bagian timnas Vietnam ketika menjuarai Piala AFF akhir tahun lalu.

Van Hau muda berlatih sepak bola di akademi Hanoi T&T di usia 13 tahun. Tim pelatih menilai pemain berkaki kidal ini sebagai pemain yang baik di posisi bek dan gelandang. Dia juga memiliki kemampuan tembakan jarak jauh yang keras dan umpan silang yang akurat.

Bersama tim akademi Hanoi T&T, Van Hau memenangkan kejuaraan nasional U-19 pada tahun 2016 dan 2017 serta kejuaraan nasional U-21 pada tahun 2016.

Pada tahun 2017 Van Hau dipromosikan ke tim senior Hanoi FC yang dulunya bernama Hanoi T&T dan menjadi pemain reguler di sana ketika dia baru berusia 18 tahun. Hal tersebut menjadikannya salah satu pemain termuda Vietnam yang debut di V.League 1 . 

Penampilannya dianggap sebagai salah satu yang paling mengesankan di antara para pemain muda di Vietnam. Dia berhasil membawa Hanoi FC menjuarai V.League tahun 2018 dan Piala Super Vietnam di tahun yang sama. Dia juga termasuk dalam jajaran 2018 V.League Team of The Season. 

Pada awal bulan ini, Doan Van Hau menjadi buah bibir di Asia dengan kepindahannya ke klub Eredivisie, SC Heerenven, dengan kontrak peminjaman 1 tahun. Nilai transfernya sekitar 1,5 juta euro. Nominal itu membuatnya menjadi pemain termahal di Vietnam untuk saat ini. Di Belanda juga dia mendapat julukan “Doan Van Bale” dikarenakan penampilannya yang mirip bintang Real Madrid, Gareth Bale. 

 

*Penulis merupakan pecandu sepak bola dari kampung yang sedang menuntut ilmu di Universitas Negeri Surabaya.