Nasional

Terjatuh dan Bangkit Seperti Aaron Evans

Keberhasilan PSM Makassar keluar sebagai juara Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/2019 tak lepas dari peran Aaron Michael Evans. Tidak tanggung-tanggung, palang pintu berusia 24 tahun ini mencetak satu gol dan mengirim satu asis untuk kemenangan agregat 2-1 Juku Eja atas Persija Jakarta. 

Pemain yang lahir di Canberra, Australia, ini, juga mencetak gol penting yang menyamakan agregat menjadi 2-2 di kandang Madura United. Andai Evans tak mencetak gol di penghujung babak kedua di Madura, PSM tak akan tampil di final, sehingga tak akan mengakhiri puasa gelar mereka dalam 19 tahun terakhir.

Padahal, bek yang musim lalu memperkuat Barito Putera ini sempat diragukan para pendukung Juku Eja. Ia bahkan nyaris dipinjamkan ke Madura United di awal musim akibat beberapa penampilan tak meyakinkan. Performa tidak tenang yang ditunjukkannya di beberapa laga fase grup Piala AFC 2019, membuat Evans dihujani kritik di akun media sosialnya. Namun, ia sama sekali tak putus asa dan terus memperbaiki penampilannya.

Pelan tapi pasti, pria kelahiran 21 November 1994 ini merebut hati suporter PSM. Setelah mencetak gol yang membangkitkan semangat Juku Eja di semi-final Piala AFC zona Asia Tenggara melawan Becamex Binh Duong, Evans kembali membuktikan keandalannya mencetak gol, meski berposisi pemain belakang.

Baca juga: Hampir 1 Tahun Berlalu, Akhirnya Piala Indonesia Selesai Juga

Setelah golnya ke gawang Madura United di semi-final Piala Indonesia, ia kembali bermain gemilang di laga final. Gol cepatnya ke gawang Persija, disusul asis cantiknya yang diselesaikan dengan sundulan mematikan Zulham Zamrun, melengkapi pesta Ayam Jantan dari Timur di Mattoanging.

Padahal beberapa hari sebelum final Piala Indonesia, Evans sempat kembali membuat para pendukung PSM uring-uringan. Penyebabnya adalah kartu merah yang diperolehnya ketika PSM dikalahkan Bali United di lanjutan Shopee Liga 1 2019. Namun, dengan kontribusi luar biasanya di laga final, para suporter sepertinya sudah memaafkan kesalahan pemain yang pernah merumput di Laos ini.

Dengan torehan tiga gol selama memperkuat PSM, Evans sudah melewati catatan terbaiknya selama memperkuat Barito, yaitu dua gol selama dua musim (2017 dan 2018). Menarik untuk ditunggu apakah pemain yang masih memiliki garis keturunan Kroasia ini mampu tampil stabil dan menjadi palang pintu andalan Juku Eja dalam waktu lama.

Baca juga: Zulham Zamrun yang Gemilang di Piala Indonesia