Analisis

Menuju Akhir Pacuan Gelar Liga Primer Inggris 2018/2019

Memasuki bulan Maret sejumlah kompetisi di Eropa semakin mendekati akhir. Tersisa 10 gameweeks lagi sebelum menuju akhir pacuan gelar Liga Primer Inggris 2018/2019, yang mana tersisa Liverpool dan Manchester City sebagai dua kuda pacu terakhir yang memperebutkan trofi di garis finis.

The Reds sedikit beruntung pasalnya City hanya punya empat laga kandang tersisa sebelum liga berakhir, sementara anak asuh Juergen Klopp memiliki laga kandang dan tandang dengan jumlah yang sama, yakni masing-masing 5 pertandingan.

Keduanya juga akan bertemu dua klub big six, dengan Tottenham Hotspur yang akan sama-sama dihadapi di kandang. Spurs akan bertandang dulu ke Anfield pada 31 Maret sebelum bersua The Citizens 20 April di Etihad Stadium. Sisanya Liverpool bertemu Chelsea di kandang pada 14 April dan 10 hari setelahnya tersaji Manchester Derby di Old Trafford.

Jika Liverpool mampu meraih dua kemenangan kandang kontra Tottenham dan Chelsea, maka City yang kemungkinan juga akan meraih kemenangan atas Spurs harus mewaspadai trek positif yang dibagun Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United. Namun bukan berarti The Reds juga tak menghadapi permasalahan.

Jauh sebelum bicara Manchester Derby di bulan April, karena Merseyside Derby akan tersaji tepat di akhir pekan ini mengawali sepuluh laga penting menuju akhir pacuan gelar Liga Primer Inggris bagi Liverpool dan Manchester City. Catatan khusus laga ini juga menjadi pertemuan ke-200 bagi kedua tim di kasta tertinggi.

Baca juga: Inikah Musimnya Liverpool?

Goodison Park bukan tempat yang mudah untuk ditaklukkan, apalagi laga derbi akan tetap panas meski keduanya kini berbeda 33 poin di klasemen. Sementara Merseyside Derby akan tersaji di hari Minggu (3/3), sehari sebelumnya anak asuh Pep Guardiola tak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas dalam lawatan ke Vitality Stadium, kandang AFC Bournemouth.

Apalagi City punya sejarah baik kala menghadapi The Cherries. Eks winger Liverpool, Raheem Sterling, bahkan menjadi pemain yang telah mencetak gol di enam pertandingan Liga Primer Inggris antara kedua tim.

Sterling kini dalam ambang menjadi pemain keempat di Liga Primer Inggris yang mampu mencetak gol dalam tujuh pertandingan melawan satu klub. Rekor yang terakhir dipegang Romelu Lukaku pada Oktober 2016 melawan West Ham United menurut laman resmi Liga Primer Inggris.

Selain Everton, Liverpool juga wajib menjaga konsistensi mereka kala menghadapi klub-klub semenjana di laga tandang seperti Fulham (17 Maret), Southampton (5 April), dan Newcastle United (4 Mei) yang diarsiteki mantan pelatih mereka, Rafael Benitez.

Jika hal tersebut mampu dilewati, pesta indah di kandang sendiri kontra Wolverhampton akan jadi pesta yang sempurna setelah terakhir merengkuh gelar di era Divisi Satu Liga Inggris. Satu lagi yang perlu diingat adalah jangan sampai Liverpool terpeleset sekali lagi saat bertemu dengan Chelsea seperti di musim 2013/2014.

Pasalnya bukan tak mungkin City yang kini hanya berjarak satu poin dengan Liverpool mampu menyalip mereka di menit-menit terakhir seperti yang mereka lakukan saat mengunci gelar juara dari rival sekotanya tepat di gameweek terakhir musim 2011-12.

Kala itu gol Sergio Aguero di menit ke 93 lewat 20 detik memastikan City menang 3-2 atas Queens Park Rangers dan meraih gelar perdana mereka sebagai raja di rimba liga sepak bola terbaik di dunia.

Baca juga: Deretan Pertandingan Krusial yang Menentukan Nasib Sang Juara Liga Primer Inggris