48 tahun yang lalu (17/01/1971), telah lahir seorang bayi laki-laki di Santpedor, Catalunya, Spanyol yang diberi nama Josep Guardiola Sala. Lahir dari keluarga sederhana, mungkin tidak ada yang mengira kalau bayi ini akan menjelma menjadi salah satu pelatih sepak bola ternama dalam sejarah sepak bola.
Josep Guardiola adalah produk asli La Masia, Akademi sepak bola Barcelona, di mana sejak berumur 11 tahun, sang Ayah telah mengantarkan Guardiola kecil untuk dididik menjadi pesepak bola yang andal. Tidak menunggu lama di usianya menginjak 13 tahun, atau di musim 1988/1989 Guardiola sudah bermain untuk tim Barcelona C.
Dua tahun berikutnya di musim 1990/1991, Guardiola promosi ke Barcelona B yang bermain di Segunda Division B. Pada musim itu, Guardiola ikut berjasa mengantarkan timnya menjadi juara dan mencetak 5 gol.
Pada usia 20 tahun, di musim 1991/1992 Guardiola dipromosikan Johan Cruyff, pelatih Barcelona pada waktu itu untuk bermain skuat utama Blaugrana. Sejak itu, Guardiola selalu tampil sebagai pemain utama El Barca, dan bertahan di klub asal Catalan itu hingga musim 2000/2001, atau selama 9 musim.
Dari total 383 laga yang telah dilakoni Guardiola bersama Barcelona, ia mencetak 11 gol dan memenangkan 15 trofi. 6 juara LaLiga, 2 titel Copa del Rey, 4 kampiun Piala Super Spanyol, 1 gelar Piala Winners, 1 piala Liga Champions, dan raihan 1 Piala Super Eropa.
Setelah menjalani karier gemilangnya selama 9 musim di El Barca, Guardiola sempat bermain di Serie A bersama Brescia dan AS Roma. Tetapi hanya 2 musim di Serie A, kemudian Guardiola melanjutkan sisa-sisa karier sepak bolanya di Qatar dan Meksiko.
Berakhirnya karier sebagai pemain sepak bola di tahun 2006, ternyata bukanlah akhir karir sepak bolanya. Pada tahun 2007, Guardiola memulai episode baru dengan menjadi pelatih Barcelona B. Tak lama kemudian, pada musim 2008/2009 Guardiola dipromosikan menjadi pelatih di tim utama Barcelona.
Di sinilah catatan emas seorang Josep Guardiola sebagai pelatih paling sukses di dunia dimulai. Dari tahun 2008 hingga 2012, pelatih berkepala plontos ini menjadi arsitek Blaugrana, kemudian dari tahun 2013 hingga 2016 menukangi Bayern Muenchen di Bundesliga. Lalu saat ini menjadi manajer Manchester City di Liga Primer Inggris. Secara total di 3 klub tersebut, Guardiola telah memainkan 555 laga sebagai seorang manajer, dan telah meraih 24 gelar juara.
Rincian dari 24 gelar juara tersebut : 3 gelar juara LaLiga, 3 Bundesliga, 1 Liga Primer Inggris, 3 Copa del Rey, 2 DFB Pokal, 1 Piala Liga Inggris, 3 Piala Super Spanyol, 1 Community Shield, 2 Liga Champions, 3 Piala Super Eropa, dan 3 Piala Dunia Antarklub.
Hanya dalam sepuluh tahun (2008 hingga 2018), pencapaian 24 gelar juara tersebut mengantar Guardiola sebagai pelatih sepak bola paling sukses di dunia. Tidak itu saja, Guardiola juga telah membuat sepak bola menjadi enak ditonton. Bermain atraktif dengan sepak bola menyerangnya, membuat tim-tim yang dilatihnya menjadi tim juara yang sangat sulit dikalahkan.
Ini terlihat dari catatan kemenangan beruntunnya pada tiga liga di tiga tim yang pernah dibelanya. 16 kemenangan beruntun bersama Barcelona di LaLiga, 19 kemenangan beruntun bersama Bayern Muenchen di Bundesliga, dan 18 kemenangan beruntun bersama Manchester City di Liga Primer Inggris. Hebatnya lagi, ketiga catatan itu adalah rekor kemenangan beruntun di tiga liga top Eropa.