Turun Minum Serba-Serbi

Para Pemain Bintang yang Justru Dijual Pep Guardiola

Status pelatih kelas dunia tersemat kepada Pep Guardiola sejak dirinya mulai menukangi Barcelona 2008 silam. Sejak saat itu Pep sudah dua kali berganti klub dengan diiringi puluhan trofi yang semakin menegaskan status dia sebagai pelatih kelas atas di Eropa.

Namun dalam perjalanannya, Pep dikenal sebagai pelatih yang tidak segan membuang pemain bintang yang tidak sejalan dengan filosofi permainan atau tidak bisa berkembang di bawah kepelatihannya. Tercatat ada enam pemain yang berlabel pemain top, tapi justru dijual oleh Pep saat menukangi Barcelona, Bayern München serta Manchester City:

Ronaldinho (Barcelona ke AC Milan)

Di awal kepelatihannya di Barcelona, Pep memutuskan untuk tidak memasukkan nama Ronaldinho ke dalam skemanya. Cedera berkepanangan sang pemain satu musim sebelumnya, dan hobi berpesta hingga larut malam menjadi alasan Pep untuk tidak segan melego Ronaldinho menuju pintu keluar Camp Nou.

Sang pemain akhirnya pindah ke AC Milan dan masih mampu menunjukkan performa apik, meskipun hanya bermain selama 2 musim disana.

Deco (Barcelona ke Chelsea)

Selain Ronaldinho, gelandang asal Portugal, Deco juga menjadi korban di musim perdana Pep di Barcelona. Padahal sebelum kedatangan Pep, Deco menjadi pemain utama di lini tengah Barcelona bersama Xavi dan Andres Iniesta.

Namun di musim itu, Pep memutuskan menjual Deco ke Chelesea yang sebenarnya sudah mengincar sang pemain sejak 2004. Di Chelsea, Deco menjadi andalan di lini tengah bersama Ballack, Essien, dan Lampard serta menjadi bagian dari skuad Carlo Ancelotti yang menjuarai Premier League dan FA Cup.

Samuel Eto’o (Barcelona ke Inter Milan)

Kisah Samuel Eto’o di Barcelona bisa dibilang sedikit menyedihkan. Di Musim perdana Pep Guardiola, ia menjadi bagian dari Treble Winners di musim 2008-2009, bahkan dirinya menjadi pencetak gol terbanyak kedua dengan 36 gol sepanjang musim, di bawah Lionel Messi dengan 38 gol.

Namun semusim setelahnya, ia justru terpaksa menjadi bagian dari transfer 40 Juta Euro Zlatan Ibrahimovic dari Inter Milan. Namun dia hanya butuh waktu kurang dari 12 bulan untuk menbuktikan kemampuannya dihadapan Pep. Bersama Inter, di musim 2009-2010 mereka menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions sebelum akhirnya menjadi juara.

Zlatan Ibrahimovic (Barcelona ke AC Milan)

Zlatan hanya bertahan satu musim di Barcelona. Setelah dibeli seharga 40 juta Euro plus Samuel Eto’o pada musim panas 2009, semusim berselang ia dipinjamkan ke AC Milan. Perubahan taktik Pep membuat namanya tersingkir dari tim utama.

Bahkan di akhir masanya di Barca, ia sedikit berselisih dengan Pep ketika ia mempertanyakan keputusan Pep berani mambangku cadangkan dirinya. Kabarnya hingga saat ini, hubungan keduanya masih memburuk.

Yaya Toure (Barcelona ke Manchester City)

Pemain asal pantai gading ini dijual ke City tahun 2010 silam, padahal sejak awal kepemimpinan Pep, Yaya Toure selalu menjadi andalan. Sang pemain sendiri mengakui jika keputusannya pindah ke Inggris salah satunya disebabkan oleh sikap Pep Guardiola yang sulit diajak bicara. Bahkan kabarnya, sejak ia berseragam Barca, Yaya tidak pernah berbicara empat mata dengan sang pelatih.

Di City, Yaya menjadi bagian penting tim ketika merengkuh gelar Liga Primer musim 2011/2012 dan 2013/2014. Cukup ironis, karena di musim ini mereka kembali bertemu di City. Bahkan yang terbaru, Pep memastikan jika Yaya Toure akan meninggalkan City musim panas tahun ini.

Toni Kroos (Bayern München ke Real Madrid)

Ketika pindah ke München, salah satu keputusan yang tidak banyak orang menyangka ketika Pep berani menjual Toni Kroos ke Real Madrid tahun 2014 silam. Saat itu Kroos merupakan pemain pujaan fans München dan menjadi kunci permainan lini tengah the bavarians.

Tidak hanya keputusan menjual Kroos saja yang, klub tujuan serta harga sang pemaain pun dinilai terlalu murah. Kroos di musim 2014-2015 dijual ke Real Madrid yang notabene berlawanan dengan naluri Pep yang berasal dari Katalan. Serta harga Kroos waktu itu ‘hanya’ 25 juta Euro, banyak kalangan menilai harga itu terlalu murah. Selanjutnya, Kroos menjadi andalan lini tengah Madrid bersama Luka Modric.

Joe Hart (Manchester City ke West Ham)

Nama Joe Hart mungkin tidak setenar para pemain di daftar sebelumnya. Tapi di Manchester City, nama Joe Hart begitu harum karena salah satu pemain loyal. Namun saat Pep Guardiola datang, nama Joe Hart seolah terpinggirkan. Dua musim terakhir, Pep meminjamkan sang kiper ke dua klub berbeda, Torino musim lalu, dan musim ini ke West Ham.

Banyak kalangan menilai, jika alasan Joe Hart terpinggirkan karena ia tipikal permainannya tidak cocok bagi Pep Guardiola yang lebih menyukai kiper yang juga mempunyai naluri kuat dalam memegang bola.