Ada yang berbeda dari rekrutan anyar Bali United dalam persiapan menghadapi musim kompetisi 2019. Serdadu Tridatu yang dikenal sejak awal berkomitmen memberi ruang untuk pemain muda, kali ini mendatangkan pemain-pemain yang bisa disebut sarat pengalaman.
Untuk mengisi lini pertahanan, Bali United mendatangkan Michael Orah dan Leonard Tupamahu yang tak lagi muda. Keduanya masing-masing berusia 33 dan 35 tahun. Pemain lain di sektor yang sama adalah Gunawan Dwi Cahyo. Tahun ini pemain asal Jepara tersebut usianyapun menginjak 30 tahun.
Sementara di barisan lini tengah, Bali United mendapat tambahan kekuatan pemain kelahiran Sumatra Utara, 27 Juli 1988, Ahmad Maulana Putra. Pemain dengan perawakan mirip Marouane Fellaini yang pernah berseragam Madura United dan Borneo FC tersebut juga telah genap berusia 30 tahun.
Disinggung awak media mengenai komitmennya memberi ruang pada pemain muda, Yabes Tanuri selaku CEO Bali United menegaskan pihaknya tetap pada komitmen awal. Baginya kedatangan pemain-pemain senior terutama di lini pertahanan adalah untuk memberi pengalaman yang dibutuhkan. Sekaligus menjawab tuntutan publik Bali agar Bali United lebih berprestasi.
“Kita komitmen di usia muda selalu masih ada. Pemain muda kita saat ini yang dibawah U-23 masih ada 8 orang. Jadi menurut saya sudah cukup banyak. Ini untuk menambahkan pengalaman di lini belakang yang dibutuhkan.”
Selain empat pemain senior, Bali United juga telah memperkenalkan rekrutan ayar lainnya. Samuel Reimas yang tampil impresif bersama Perseru Serui dengan 84 penyelamatan musim lalu, Gusti Sandria yang merupakan pemain kelahiran Deli Serdang, 6 Agustus 1995, serta putra daerah kelahiran Denpasar, 20 April 1993, Haudi Abdillah. Tidak ketinggalan pemain asing asal Brasil yang pernah memperkuat Persija Jakarta, Willian Pacheco.
Kombinasi tua muda di setiap posisi
Kedatangan pemain-pemain baru tentu akan menimbulkan persaingan tersendiri di dalam tim. Semisal Samuel Reimas, kedatangannya menambah ketat persaingan di bawah mistar gawang. Sebelumnya Serdadu Tridatu telah memiliki penjaga gawang berpengalaman dalam sosok Wawan Hendrawan, serta dua pemain muda Dicky Indrayana dan Putu Pager.
Di jantung pertahanan, kedatangan Leonard Tupamahu, Haudi Abdillah, Gunawan Dwi Cahyo, serta Willian Pacheco nampaknya dipersiapkan menjadi jawaban krisis selama ini. Di posisi ini hanya Agus Nova dan Dallen Doke yang tersisa dari skuad sebelumnya.
Meski hanya Ricky Fajrin yang memiliki posisi yang benar-benar sama dengannya, Michael Orah masih harus bersaing dengan darah muda lain semisal I Made Handika, Dias Angga, Gusti Sandria dan Junius Bate di posisi bek sayap.
Di posisi sentral permainan, nama-nama seperti Muhamad Taufiq, Fadil Sausu dan Ahmad Maulana Putra melengkapi pemain muda semisal I Kadek Agung Widnyana, Ahmad Agung dan Adi Parwa. Serta masih ada pemain asing yang juga baru datang, Paulo Sergio dan Brwa Nouri.
Di posisi sayap Irfan Bachdim dibantu pemain-pemain muda. Yabes Roni, I Nyoman Sukarja, Feby Eka Putra, serta pemain asing, Melvin Plaje ada di sana.
Sementara di posisi ujung tombak, selain Stefano Lilipaly dan Ilija Spasojevic, masih ada pemain seperti Hanis Saghara dan Martinus Novianto.
Menariknya, dengan semua stok yang dimilikinya, baik itu pemain muda, pemain senior bahkan pemain asing, peracik strategi Serdadu Tridatu memastikan semua pemain memiliki peluang yang sama untuk dimainkan. Stefano Cugurra yang merupakan pelatih baru Bali United menekankan penentuan pemain semua tergantung dari hasil latihan.
“Yang penting di dalam tim harus ada respect. Respect siapa main siapa cadangan. Semua tergantung di dalam latihan. Waktu pemain punya latihan bagus, dia pasti main. Waktu dia latihan kurang, dia harus tunggu.”