Nasional Bola

Ahmad Maulana, Si Kribo dengan Segudang Pengalaman Berkelana

Bukan hanya Manchester United yang punya sosok pemain kribo ikonik dalam diri Marouane Fellaini. Sriwijaya FC juga memiliki sosok kribo yang tinggi menjulang dalam diri Ahmad Maulana Putra.

Meski sering dibanding-bandingkan dengan pemain Belgia keturunan Maroko tersebut, Maulana menolak bahwa pemain tersebut adalah sosok yang menginspirasi gaya rambutnya.

”Sebelum Fellaini terkenal, saya sudah berambut kribo seperti ini sejak saya main di Persiba Balikpapan pada 2012,” ujar Maulana, pemain asli Medan. ”Namun, saya tak memungkiri sejak dia (Fellaini) muncul, nama saya juga ikut terkenal.”

Oke, cukup sudah pembahasan masalah rambut yang mirip Fellaini. Maulana sendiri menjadi sorotan karena dirinya berulang tahun yang ke-29 pada 27 Juli ini. Di pengujung usia kepala dua ini, Maulana termasuk pemain yang sudah kenyang makan asam garam sepak bola nasional.

Pemilik tinggi badan 183 sentimeter ini sudah merumput di delapan klub dalam sembilan tahun terakhir. Sejak memulai karier di PSMS Medan, Maulana lebih banyak berkarier di luar Pulau Sumatera. Persikabo Bogor menjadi tujuannya sejak meninggalkan Ayam Kinantan.

Setelah itu, pemain yang bisa berposisi sebagai bek maupun gelandang bertahan ini memperkuat Persires Rengat dan Deltras Sidoarjo sebelum berpindah pulau ke Kalimantan. Ia memperkuat Persiba Balikpapan pada Liga Indonesia 2014. Di situlah ia mulai dikenal dengan rambut kribonya.

Aksi-aksinya bersama Persiba membuat PSM Makassar terpikat. Si kribo akhirnya kembali bertualang, kali ini ke pulau Sulawesi. Maulana memperkuat Juku Eja selama satu setengah tahun, mulai dari Liga Indonesia 2015 yang terhenti di tengah jalan, hingga beberapa turnamen yaitu Piala Presiden 2015 dan Piala Jenderal Sudirman 2015.

Ketika kompetisi sepak bola Indonesia berjalan kembali pada awal 2016, perjalanan Maulana berlanjut. Kali ini, seperti halnya Fellaini yang memperkuat klub berinisial MU, Maulana juga memperkuat MU (Madura United). Meski tidak selalu menjadi pilihan utama, Maulana menghabiskan seluruh kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 di klub Madura tersebut.

Akhirnya, kesempatan untuk pulang ke pulau Sumatera datang dari Sriwijaya FC pada awal kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 2017. Pemain kelahiran Binjai ini mengutarakan perasaan leganya kepada Goal karena bisa bergabung dengan Laskar Wong Kito.

“Tentu saja saya senang. Menurut saya, Sriwijaya adalah salah satu tim besar di Indonesia. Saya akan berusaha keras untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan nanti.”

Sebagai pengisi posisi gelandang bertahan dan bek, tantangan Maulana memang cukup berat. Ia harus bersaing dengan sejumlah nama berpengalaman, seperti Yu Hyun Koo, Yanto Basna dan Bio Paulin hingga Ichsan Kurniawan.

Malangnya, antusiasme Maulana untuk berlaga bersama Sriwijaya FC terpaksa terhambat akibat cedera yang dideritanya. Ia menderita cedera robek selaput lutut (meniscus) yang mengharuskannya istirahat selama tiga bulan lebih. Berdasarkan situs resmi Liga Indonesia, pemain ini belum tampil semenit pun untuk Sriwijaya FC. Maklum, sampai akhir Juli 2017 ini, status Maulana bersama Bio Paulin masih dalam tahap pemulihan cedera.

Mari kita doakan semoga Fellaini-nya Indonesia ini bisa cepat sembuh dan merumput kembali!

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.