Cerita

Rohit Chand, Macan Himalaya yang Tak Kunjung Turun Gunung

Rohit Chand yang sebelumnya dikabarkan telah menemui kesepakatan dengan Persija Jakarta, nyatanya tak kunjung datang ke ibu kota. Hingga kini kabarnya pemain 26 tahun tersebut masih berada di negaranya, Nepal. Melihat demikian, bos Persija bergerak cepat. Persija memilih mendatangkan Jahongir Abdumuminov yang mungkin saja menggusur posisi sang Macan Himalaya.

Jahongir Abdumuminov yang diikat dengan durasi kontrak satu musim menjadi pemain asing kedua Persija di bursa transfer kali ini. Saat perkenalannya, manajemen mengungkapkan alasan merekrut pemanain timnas Uzbekistan tersebut. Selain dinilai sebagai pemain yang bagus, alasan lain lantaran Rohit Chand belum memberikan kepastian masa depan bersama Macan Kemayoran.

“Dia (Jahongir) pemain bagus. Dia juga pemain tim nasional Uzbekistan. Mudah-mudahan dia bisa menunjukkan permainan terbaiknya di Persija. Perekrutan Jahongir kami rasa sangat bagus,” ujar Gede, dilansir dari Goal.com, Jumat (11/1).

Meski Persija Jakarta baru memastikan dua pemain asingnya, tapi kehadiran Jahongir Abdumuminov yang sebelumnya memperkuat klub Tajikistan, FC Istiklol, membuat peluang Rohit kembali ke Jakarta terbilang kecil. Kabarnya Jahongir memiliki posisi bermain yang serupa dengan Rohit Chand di posisi gelandang bertahan.

Selain itu pemain asing lainnya, Bruno Matos, juga memiliki posisi sebagai gelandang. Bedanya Bruno memiliki insting lebih menyerang. Bila dilihat demikian, maka prioritas Persija untuk pemain asing berikutnya adalah penyerang dan pemain belakang. Kecil kemungkinan itu seorang Rohit Chand.

Baca juga: Rohit Chand: Kisah Pemuda Nepal Mewujudkan Mimpinya

Rohit Chand harus rela berpisah

Hubungan rumit Macan Himalaya dengan Macan Kemayoran

Rohit Chand memang sering kali menjadi pembicaraan di awal musim. Macan Himalaya seakan memiliki hubungan tak biasa semenjak pertama kali bersama dengan Macan kemayoran. Pertama kali bergabung pada 2013 ketika Persija terpuruk, pemain yang semula berposisi pemain belakang dan posisinya sering diubah oleh pelatih Benny Dollo ini, sukses membawa Persija ke papan tengah di akhir kompetisi.

Sebenarnya Rohit memiliki kesempatan mengejar mimpi ke Eropa di musim berikutnya. Tawaran itu datang dari klub Liga Denmark, FCV Vikings. Bahkan Rohit telah terbang ke Denmark untuk melihat situasi di sana. Namun nyatanya, Rohit memilih kembali ke Jakarta untuk melanjutkan kebersamaannya dengan Macan Kemayoran.

Mimpi buruk datang pada 2015. Sanksi yang dijatuhkan FIFA pada Indonesia membuat kompetisi harus dibubarkan. Ditambah tunggakan gaji yang membuat hubungan Rohit dan Persija kian merenggang. Di saat-saat ini Rohit mengakui keterikatan emosional dengan suporter Persija. Bagi Rohit mereka lebih dari sekadar suporter, karena mereka juga yang membantu mediasi untuk menyelesaikan masalah gajinya.

baca juga: Putus-Nyambung Persija dengan Rohit Chand

Maret 2017, Rohit kembali ke Jakarta. Kisahnya kali ini tidak kalah unik. Saat banyak pemain asing melakukan seleksi di Persija, tiba-tiba saja Rohit mengirim sinyal kedatangannya di ibu kota. Sebuah foto menunjukan dirinya di ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta. Benar saja, kehadirannya ke Jakarta untuk kembali bergabung bersama Persija sekaligus menyingkirkan pemain lain yang telah beberapa pekan berjuang dalam seleksi.

Di akhir 2017 sebenarnya Rohit sempat dicoret dari Persija untuk kompetisi musim berikutnya. Berbagai alasan dikemukakan, contohnya Rohit dianggap tidak akan maksimal bersama Persija karena kesibukannya di timnas Nepal. Alasan yang terkesan mengada-ada dan membuat sebagian suporter Persija tidak terima. Dengan segala perannya dan kemampuan bermainnya, dinilai tidak ada alasan untuk Rohit dicoret dari tim.

Akhir ceritanya pun sama. Ketika musim 2018 segera dimulai, Rohit kembali. Bahkan kembalinya Rohit kali ini dibayar dengan kontribusi yang jauh lebih besar. Musim 2018 Rohit bukan hanya menjadi pemain tidak tergantikan di barisan tengah Macah Kemayoran, tapi beberapa kali Rohit juga mampu bermain di posisi berbeda. Dari mulai bek tengah, hingga menggantikan Ismed Sofyan di bek kanan.

Dengan 3 gol dan 2 asis serta 90% operan sukses dan 83% tekel sukses, di akhir musim Rohit terpilih menjadi pemain terbaik Go-Jek Liga 1 2018. Lebih dari itu, perannya sebagai penyeimbang di pola 4-3-3 Stefano Cugurra serasa sangat vital untuk Persija.

Jika pada akhirnya Macan Himalaya harus pergi dan berpisah dengan Macan Kemayoran musim ini, setidaknya Rohit Chand selalu punya tempat di hati suporter setia Persija Jakarta.