Suara Pembaca

Tak Selalu Bayern Pada Waktunya

Bundesliga di Jerman merupakan salah satu liga sepak bola elite dunia. Hal itu nampak dari ranking kompetisi yang dikeluarkan UEFA. Dengan level itu klub Jerman berhak mendapat empat jatah untuk bermain di Liga Champions Eropa.

Namun Bundesliga dalam setengah abad ini  terlalu didominasi Bayern München. Malah Bundesliga seakan tak ubahnya menjadi Bayernliga atau malah sekadar “area latihan” Bayern München. Hal itu karena dominasi Bayern München yang nyaris tunggal di Bundesliga.

Klub-klub lain Bundesliga bukannya tanpa perlawanan. Borussia Dortmund, Vfl Wolfsburg, Vfb Stuttgart, Werder Bremen, bisa menyusup di daftar juara Bundeliga. Hamburger SV dan Borussia Moenchengladbach juga menjadi jawara Bundesliga di era yang lebih lama.

Sayangnya mereka tak cukup konsisten menandingi Bayern München yang terlalu enggan untuk berlama-lama menurun. Banyak faktor memang mengapa Bayern München terlalu dominan di Bundesliga.

Salah satunya alasan Bayern München dominan yaitu banyak pemain kunci rival yang kemudian menjadi “Bayern pada waktunya”. Manuel Neuer (Schalke 04), Matt Hummels dan Robert Lewandoski (Borussia Dortmund) dari tim sekarang bergabung secara langsung dari klub rival sesama Bundesliga.

Pada masa lalu ada nama Lucio, Michael Ballack (Bayer Leverkusen), Giovanni Elber (VfB Stuttgart), dan Miroslav Klose (Werder Bremen) yang secara langsung berpindah dari klub Bundesliga lain. Beberapa nama yang disebut tadi cukup menjadi andalan Bayern München.

Entah berapa lagi nama lain yang bergabung baik itu sukses atau sekadar lewat. Nyaris tiap jendela tansfer dibuka selalu ada cerita perpindahan klub Bundesliga ke Bayern München. Bahkan dari jajaran pelatih Bundesliga, beberapa nama pun berpindah ke Bayern München. Ottmar Hitzfeld, Felix Magath (VfB Stuttgart) dan pelatih terkini Niko Kovac (Eintracht Frankfurt) pernah menyeberang dari klub di bundesliga ke Bayern München.

Baca juga: Mereka-Mereka yang Layak Dibawa Niko Kovac ke Allianz Arena

Dimitar Berbatov adalah spesies yang berbeda

Tak membela Bayern München hingga pensiun bermain

Bayern München memang seolah menjadi jaminan pemain untuk sukses. Meskipun demikian, terdapat nama-nama terkenal tapi tak pernah membela Bayern München ketika aktif bermain. Beberapa dari mereka bahkan menjadi andalan tim nasional Jerman pada masa yang cukup panjang. Lalu ada juga pemain asing yang cukup baik saat bermain di Bundesliga tetapi tak sempat membela Bayern München hingga pensiun.

Legenda Arsenal. Jens Lehmann, misalnya. Sebelum ke Arsenal, ia pernah membela dua rival sungai Ruhr dalam waktu berdekatan, Borussia Dortmund dan Schalke 04. Keduanya saingan Bayern München di Bundesliga. Namun Lehmann tak pernah membela Bayern München hingga pensiun. Kehadiran Oliver Kahn yang konsisten menjadi faktor utama Lehmann tak pernah berseragam Bayern München.

Baca juga: Jens Lehmann, Si Kiper Gila dari Jerman

Sementara legenda Jerman, Oliver Bierhoff berbeda cerita. Hanya di awal karier Bierhoff sempat bermain di Bundesliga. Ia kemudian lebih lama bermain di Italia daripada Jerman sendiri. Bierhoff yang lama bermain di tim nasional Jerman pun mengakhiri karier di Italia. Ia tanpa sempat kembali bermain di klub Jerman manapun apalagi Bayern München.

Thomas Häßler tak jauh berbeda cerita dengan Oliver Bierhoff. Ia membela tim nasional Jerman hingga 100 kali. Meski sempat bermain di luar Jerman, Häßler sebenarnya menghabiskan kariernya lebih panjang di Bundesliga. Ia memperkuat beberapa klub Bundseliga bahkan pernah bermain di kota München.

Namun München yang ia bela berada di sisi TSV 1860 München menjelang akhir kariernya. Kemudian hingga pensiun, Häßler tak pernah membela Bayern München. Kedua bagian pemain tim nasional Jerman yang tidak berseragam Bayern München.

Dari pemain asing di bundesliga, Cacau memilki cerita unik. Ia pemain Brasil yang dinturalisasi Jerman. Sempat pula masuk tim nasional Jerman. Selama berkarier di Bundesliga, ia pun tak bergabung Bayern München. Namun ia pernah bermain di kota München seperti Häßler.

Baca juga: Benjamin Pavard akan (Bayern München) Pada Waktunya

Berbeda dengan Häßler yang bermain di TSV 1860 München pada akhir karier, Cacau bermain di SV Türkgücü-Ataspor München pada awal karier. SV Türkgücü-Ataspor München sendiri ketika Cacau di sana bermain di level bawah Bundesliga.

Contoh lain pada diri Ebbe Sand dan Dimitar Berbatov. Keduanya cukup populer ketika bermain di Bundesliga. Sand sempat menjadi top skor bersama di Bundesliga saat bermain untuk Schalke 04. Sementara Berbatov muda membela Bayer Leverkusen saat Neverkusen atau Treble Horor.

Masa ketika Bayer Leverkusen sukses (atau kurang beruntung) menjadi finalis Bundesliga, DFB Pokal dan Liga Champion pada musim yang sama. Sand sendiri pensiun di Bundesliga bersama Schalke 04. Berbatov berbeda karena sempat bertualang ke Inggris dan Prancis sebelum menutup karier di Yunani dan India. Keduanya seperti banyak pemain asing lain Bundesliga yang tak pernah bermain untuk Bayern München hingga pensiun.