Eropa Inggris

Maurizio Sarri Tak Suka Nyanyian Diskriminatif Fans Chelsea

Jelang pertemuan Chelsea dan Tottenham Hotspur pada leg pertama semi-final Piala Carabao Rabu (9/1) dini hari, Maurizio Sarri mengecam tindakan fans Chelsea yang kerap menyanyikan chants diskriminatif dari tribun. Sarri tak suka nyanyian diskriminatif fans Chelsea yang menodai semangat persaudaraan di sepak bola.

“Kupikir kami sangat membutuhkan dukungan dari para suporter. Kami lebih senang (mendengar nyanyian atau chants) dukungan kepada kami bukan yang tentang tim lawan,” sebagaimana dikutip dari Daily Mail. Pelatih kelahiran Napoli, 59 tahun silam ini, ingin para fans memfokuskan energi mereka mendukung klub dalam bentuk positif.

The Blues sendiri sedang dirundung masalah dan sanksi berat menanti dari investigasi UEFA setelah suporter mereka kedapatan menyanyikan chants bernada anti-semitik di Budapest pada pertandingan kontra MOL Vidi, di babak grup Liga Europa pertengahan Desember lalu.

Dilansir dari The Telegraph, kejadian tersebut terjadi lima hari sesudah para suporter terbukti melakukan rasisme kepada Raheem Sterling di Stamford Brigde. Bahkan akhir pekan lalu Andros Townsend, eks pemain Tottenham yang kini berseragam Crystal Palace pun tak luput dari kebiasaan buruk suporter Chelsea kala The Blues bertandang ke Selhurst Park, kandang Palace.

Baca juga: Langit dan Bumi Maurizio Sarri di Chelsea

Kejadian rasisme baru-baru ini memang kembali memanas di sepak bola Eropa. Salah satunya menimpa anak asuh Sarri di Napoli dulu, Kalidou Koulibaly. Bek asal Senegal ini menjadi sasaran chants bernada rasisme yang dilontarkan pendukung Inter Milan saat keduanya bertemu Kamis (27/12) lalu.

Selain Sarri, winger Chelsea, Eden Hazard, juga meminta kedua kubu suporter untuk memberikan contoh kepada seluruh dunia bahwa sepak bola penuh semangat persaudaraan dengan saling respek satu sama lain di pertandingan Rabu mendatang.

“Aku ingin orang-orang menikmati pertandingan, akan ada yang menang dan kalah tapi bersikaplah adil. Aku mengerti orang-orang ingin tim yang mereka dukung menang, tapi mereka harus menunjukkan sikap fair play, cukup dengan mendukung tim masing-masing,” ucap winger asal Belgia sebagaimana dikutip dari Evening Standard.

Pertandingan Chelsea kontra Tottenham di leg pertama semi-final Piala Carabao sendiri dikategorikan sebagai pertandingan kelas A fixture dan mendapat pengamanan ekstra dari kepolisian Metropolitan London. Bahkan polisi tak akan memberikan toleransi kepada fans yang berulah pada pertandingan yang digelar di stadion kebangaan warga Inggris, Wembley.

Pihak stadion Wembley hanya akan membuka 51.000 kursi dari total kapasitas stadion yakni 90.000, di mana seluruh tiket telah terjual habis. Pihak kepolisian akan berfokus untuk memantau lebih kurang 5.000 fans away dari London Barat.