Bima Sakti akan memulai petualangannya bersama timnas senior di Piala AFF 2018, pada Jumat malam (9/11) kontra tuan rumah Singapura di Stadion Nasional Singapura, Kallang. Setelah Luis Milla meninggalkan skuat mumpuni yang disusun sejak SEA Games 2017 dan Asian Games 2018, laga away pertama akan menjadi laga tersulit bagi timnas saat ini.
Bima Sakti tentu masih memiliki ingatan manis kala berjumpa Fandi Ahmad dan timnas Singapura saat menang tipis 2-1 di SEA Games 1997. Namun kini eks pemain Persema Malang itu sudah sama-sama berdiri di bangku cadangan, memberi komando dan beradu taktik dengan Fandi yang sempat menukangi tim asal Indonesia, Pelita Jaya. Indonesia pun punya peluang bagus, melihat rekor yang tercipta saat kedua tim bertemu di tiga edisi Piala AFF sebelumnya, Indonesia selalu memenanginya.
Bagi tuan rumah, bermain di hadapan pendukung sendiri akan terasa luar biasa. Fandi Ahmad sedang memperbaiki performa The Lions yang menurun setahun ke belakang. Meski berhasil memenangkan empat dari enam laga internasional tahun ini, Baihakki Khaizan dan kawan-kawan menderita lima kekalahan dari enam laga kompetitif mereka, yakni babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2019.
Setahun ke belakang mereka juga tak ikut dalam ajang kompetitif lainnya seperti Asian Games 2018, ditambah ketidakberuntungan Singapura dalam beberapa edisi terakhir Piala AFF yang tak pernah lolos dari babak grup. Terakhir kali The Lions lolos dari babak grup adalah di Piala AFF 2012 saat mereka juga keluar sebagai juara turnamen.
Namun bukan hanya Singapura yang memiliki masalah mental. Serupa tapi tak sama Indonesia juga mengalami situasi pelik. Di luar komunikasi dan kedalaman skuat yang sudah terjalin lama, Indonesia belum pernah merasakan atmosfer bermain tandang sejak Juni 2017. Setelah menaklukan Kamboja di Phom Penh 0-2, Tim Garuda tak pernah keluar dari sangkar emasnya.
Mulai dari Aceh Solidarity Cup 2017, PSSI Anniversary Cup 2018, dan Asian Games 2018, semua digelar di Indonesia. Minimnya pengalaman beberapa penggawa di level internasional juga ikut memeengaruhi. Apalagi bagi sebagian besar pemain seperti Alfath Faathier atau Riko Simanjuntak, ini adalah Piala AFF pertama mereka.
Pertarungan lini tengah: Stefano Lilipaly versus Hariss Harun
Lini tengah akan menjadi kunci pertandingan pertama kedua tim di Grup B, dua sosok yang akan berjibaku adalah Hariss Harun di sisi tuan rumah sementara meneer Stefano Lilipaly akan menjadi jendral lapangan tim tamu.
Hariss Harun yang telah mengoleksi 86 penampilan di tim senior menjadi pemain aktor utama di lini tengah The Lions. Mencatatakan debutnya saat berusia 16 tahun 217 hari, Hariss merupakan salah satu pemain serba bisa. Tak hanya piawai sebagai gelandang tengah namun juga dapat berperan sebagai bek tengah maupun bek sayap.
Kapten Johor Darul Ta’zim ini akan kembali bertemu Evan Dimas dan Riko Simanjuntak, yang pernah dihadapi di Liga Malaysia dan Piala AFC. Sementara di sisi lain Stefano Lilipaly menjadi mesin utama skema serangan Tim Garuda.
Ia menjelma sebagai sosok playmaker andal setelah era Firman Utina. Di Piala AFF 2016 yang menjadi debutnya, Fano mencetak dua gol dan salah satunya ke gawang Singapura. Visi yang baik, kecepatan dan tendangan keras dari luar kotak penalti juga menjadi kelebihan yang dimiliki Stefano.
Prediksi pertandingan
Tak hanya menang di tiga pertemuan terakhir kontra Singapura di Piala AFF, sebagian besar pemain dari kedua tim sempat bertemu di laga uji coba antar tim U-23 di Kallang. Febri Hariyadi, M. Hargianto, dan Septian David Maulana menggilas Ilyas Lee dan kawan-kawan.
Namun situasi hari ini bisa jadi berbeda, karena Singapura masih memiliki lebih banyak pemain senior di dalam skuatnya ketimbang Indonesia. Separuh skuat Bima Sakti merupakan pemain di bawah 25 tahun dan beberapa di antaranya belum memiliki jam terbang internasional yang banyak.
Rasanya Indonesia tetap bisa memperoleh kemenangan tipis dengan skor 0-1 atau 1-2 dari lawatannya ke Kallang. Hasil ini bisa menjadi pelecut semangat Hansamu Yama dan kawan-kawan, sebelum menjamu Timor Leste di Gelora Bung Karno di laga kedua.