Piala AFF 2018

Para Penyerang Juragan Gol di Piala AFF 2018

Seri terakhir dari rangkaian “Player to Watch” di Piala AFF 2018 racikan Football Tribe. Setelah kiper, bek, dan gelandang sudah kami sajikan di hari-hari sebelumnya, kini saatnya beralih ke para penyerang juragan gol.

Siapa saja juru gedor yang masuk daftar pilihan kami? Yuk kita intip daftarnya.

Baca juga: Beragam Takhayul di Sepak Bola Asia Tenggara

Safawi Rasid (Malaysia)

Pemain Terbaik, Gelandang Terbaik, dan Talenta Terbaik Malaysia, semua penghargaan itu direbut oleh Safawi Rasid, penyerang sayap Johor Darul Ta’zim (JDT). Di usia yang masih 21 tahun ia sudah menunjukkan kematangan bermain, dengan mencetak 6 gol dari 21 penampilan di level klub. Posisi terbaiknya adalah penyerang sayap tapi juga bisa ditempatkan sebagai ujung tombak.

Foto: Johor Southern Tigers

Alberto Goncalves (Indonesia)

Indonesia kembali mengikuti Piala AFF dengan penyerang naturalisasi. Kali ini Beto Goncalves yang diandalkan di lini depan, seorang predator kotak penalti dengan 100 gol lebih di Liga Indonesia. Meski tak lagi muda, tapi pergerakan Beto masih sangat lincah. Ia sama berbahayanya baik di bola bawah maupun bola atas, yang tentunya sangat melelahkan bagi bek lawan untuk menjaganya.

Chananan Pombuppha (Thailand)

Salah satu sosok kunci di masa-masa awal Kiatisuk Senamuang menangani timnas Thailand. Sebagai penyerang, Chananan yang dua kali memenangkan SEA Games pada 2013 dan 2015, adalah tipikal penyerang oportunis. Ia selalu berusaha mencetak gol di situasi apapun, dengan anggota badan manapun. Menariknya, di beberapa laga terakhir ia lebih sering ditempatkan di pos gelandang serang atau sayap kiri.

Foto: @ThailandNTOFFICIAL

Nguyen Anh Duc (Vietnam)

Pemain tertua di skuat Vietnam saat ini. Anh Duc yang berusia 33 tahun, diharapkan bisa menjadi mentor bagi rekan-rekannya yang masih muda. Dengan segudang pengalamannya, Vietnam akan diuntungkan dengan ketenangan Anh Duc menjaringkan bola. Ia sudah mencetak 200 gol lebih di V.League 1, dan di Piala AFF kali ini bertekad mengawinkan trofi juara dengan gelar top skor.