Juku Eja terus melaju di putaran kedua. Setelah tampil angin-anginan di putaran pertama, grafik performa PSM Makassar terus menanjak setelah paruh musim, dan kini memuncaki klasemen sementara. Apakah ini pertanda tim asuhan Robert Rene Alberts akan meraih trofi Liga 1?
PSM tak diperdebatkan lagi adalah tim yang paling melesat di putaran kedua. Sejak paruh musim, kesebelasan berbaju merah marun ini tak tersentuh satupun kekalahan! Rinciannya, empat hasil imbang beruntun dan enam kemenangan berturut-turut.
Pencapaian 10 pertandingan tak terkalahkan itu juga menyamai jumlah musim lalu, tapi kali ini dengan perolehan poin yang lebih sedikit. Di Go-Jek Traveloka Liga 1 2017, PSM melaju tak terkalahkan dari pekan 18 sampai 27 dengan 7 kemenangan dan 3 hasil imbang.
Tren positif ini berimbas besar pada peringkat PSM di papan atas. Musim lalu sempat menurun sampai posisi kelima di pertengahan musim, dan akhirnya bangkit lalu finis di peringkat ketiga. Juku Eja bahkan hampir juara saat itu, andai tidak kalah 0-1 dari Bali United di kandang pada pekan 33.
Kemudian musim ini, laju PSM justru sempat tersendat saat memasuki putaran kedua. Hanya satu kemenangan yang diraih dari pekan 15 sampai 21, dan peringkat merosot drastis ke posisi tujuh. Namun klub tertua di Indonesia ini tidak melempar handuk, dan justru semakin tancap gas dalam enam laga terakhir.
Memasuki periode berat
PSM beserta para suporternya boleh jemawa dengan perkasanya mereka di putaran kedua, tapi juga harus diingat bahwa lawan yang dihadapi sejauh ini kebanyakan adalam tim-tim di bawah 10 besar.
PSIS (peringkat 16), Perseru (peringkat 14). Persela (peringkat 10), PS Tira (peringkat 15), Sriwijaya FC (peringkat 13), Mitra Kukar (peringkat 12), dan Arema FC (peringkat 11), adalah tim-tim yang saat menghadapi PSM di putaran kedua peringkatnya tidak melebihi 10 besar.
Hanya Barito Putera (peringkat 4), Borneo FC (peringkat 7), dan Persib (peringkat 2), yang saat berhadapan dengan PSM berstatus tim papan menengah ke atas. Itupun Barito dan Persib sedang menurun performanya, dan hanya Borneo FC yang sedang dalam grafik positif karena menang di tiga laga beruntun sebelumnya.
Lalu bagaimana dengan sisa lawan PSM musim ini? Mulai pekan 28, Juku Eja akan memasuki periode berat. Sampai pekan 33 akan melakoni periode big matches beruntun, dengan melawan Madura United (tandang), Persipura Jayapura (kandang), Persebaya (T), Persija (K), Bali United (K), dan Bhayangkara FC (T).
Kecual Persipura dan Persebaya, semua kesebelasan tersebut saat ini bercokol di 10 besar klasemen sementara. Terlebih Persija dan Bali United masih punya peluang juara, dan kemungkinan hasil melawan kedua tim tersebut akan sangat memengaruhi kans PSM menggondol trofi juara Liga 1 2018.
Perjuangan PSM untuk menjuarai liga domestik akan kembali dimulai malam ini. Madura United yang menjadi lawannya memang sedang kurang bagus performanya, tapi Laskar Sapeh Kerab adalam tim paling produktif ketiga di kandang dengan 26 gol. Hanya Sriwijaya FC (30 gol), dan Persela (27 gol) yang lebih subur.
Selamat bertarung, Sang Ayam Jantan! Dan selamat berjuang membawa kembali trofi Liga Indonesia ke Sulawesi Selatan, sejak terakhir kali dilakukan pada musim 1999/2000 silam.