PSSI memulai langkah bersejarah dengan mengulirkan kompetisi usia belia untuk pertama kalinya. Liga 1 Elite Pro Academy U-16 resmi bergulir mulai Sabtu (15/9). Jika sesuai rencana, kompetisi ini akan menemukan juaranya pada 16 Desember mendatang.
Elit Pro Academy adalah sistem pembinaan PSSI melalui jalur profesional. Selain jenjang U-16, musim ini terdapat pula kompetisi jenjang U-19. Dari kedua jenjang tersebut, diharapkan mampu menjadi sumber pemain tim utama, ataupun mempersiapkan pemain tim nasional dalam jenjang usia masing-masing.
Selain pembinaan jalur profesional melaui Elite Pro Academy, PSSI juga melakukan pembinaan melalui jalur amatir. Dimulai dari kompetisi U-13, U-15, U-17 dan tim utama yang diikuti tim amatir dan sekolah-sekolah sepak bola yang kompetisinya digulirkan oleh Asprov masing-masing.
Sebenarnya kedua jalur pembinaan ini saling berhubungan. Kompetisi amatir U-13 dan U-15 menjadi sumber utama klub profesional mendapatkan pemain U-16 mereka. Kemudian, pemain-pemain U-16 yang dirasa memenuhi kriteria akan naik ke jenjang berikutnya.
Dikarenakan jenjang tersebut berdasarkan usia, dipastikan tidak ada pemain yang dapat mengulang jenjang yang sama. Pemain-pemain yang dirasa kurang mampu bersaing di tim Elite Pro Academy inilah yang kemudian kembali ke jalur amatir di jenjang berikutnya.
Baca juga: Jerat dalam Prestasi Sepak Bola Usia Dini
Dari kedua jalur pembinaan, diharapkan dapat menjadi awalan memenuhi target prestasi di masa mendatang. Target terdekat adalah Olimpiade 2024. Pemain yang kini bermain di jenjang U-16, diproyeksikan telah menjadi pemain siap pakai di ajang tersebut. Cukup pas memang bila melalui hitung-hitungan usia yang ada.
Elite Pro Academy U-16 secara resmi dibuka 15 September di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Selain dihadiri perwakilan PSSI, Danurwindo, dan Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, turut hadir pula pewakilan FIFA yaitu Lavin Vignesh dan Elias de Santis.
Dari 18 tim peserta, Elite Pro Academy dibagi menjadi tiga grup yang masing masing diisi enam tim. Enam tim ini akan berhadapan satu sama lain dengan sistem kandang-tandang, dengan masing-masing dua kali bermain kandang dan tandang dengan tim yang sama. Nampaknya sistem ini diterapkan untuk memenuhi rata-rata menit bermain yang dibutuhkan, yaitu 20 pertandingan setiap musim.
Grup A diisi oleh Bhayangkara FC, PSIS Semarang, PS Tira, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan. Grup B dihuni Bali United, Arema FC, Persija Jakarta, Persela Lamongan, Barito Putra, dan Madura United. Kemudian yang terakhir adalah Grup C terdiri dari Borneo FC, Perseru Serui, Persipura Jayapura, PSM Makasar, Mitra Kukar, dan Persebaya Surabaya.
Di pekan petama, Persija dan PSMS berhasil menjadi pemimpin sementara masing-masing grup. PSMS mampu menang telak 3-0 atas tuan rumah Sriwijaya FC pada Minggu (16/9), setelah sebelumnya unggul tipis 0-1 dari tim yang sama.
Sementara Persija menang 2-1 atas Persela Lamongan di laga pembuka, serta kembali unggul 1-0 hari berikutnya.
Berikut hasil Liga 1 Elite Pro Academy U-16 di pekan pertama:
Sabtu, 15 September
Bhayangkara FC 2-1 PSIS
PS Tira 1-0 Persib
Sriwijaya 0-1 PSMS
Bali United 1-0 Arema
Barito Putra 1-0 Madura United
Persija 2-1 Persela
Minggu 16 September
Bhayangkara FC 1-2 PSIS
PS Tira 0-0 Persib
Sriwijaya FC 0-3 PSMS
Bali United 2-1 Arema
Barito Putra 1-2 Madura United
Persija 1-0 Persela