Eropa Prancis

Peter Crouch yang (Mungkin) Luput dari Pantauan PSG

Sebuah pembelian mengejutkan dilakukan Paris Saint-Germain (PSG). Bukan, bukan, kali ini bukan mega transfer lagi seperti yang mereka lakukan musim lalu saat memboyong Neymar, tapi sekarang adalah perekrutan pemain yang tidak populer. Eric Maxim Choupo-Moting.

Tidak perlu dana sepeserpun untuk memboyong Choupo-Moting dari Stoke City ke Parc des Princes, kandang PSG. Sesuatu yang “sangat tidak PSG”, ditambah kepopuleran pemain yang baru menyentuh level regional. Mengenai hal tersebut. Thomas Tuchel memiliki alasan tersendiri.

“Kami butuh pemain yang kuat secara fisik, bisa menahan bola di (lini) depan, dan sangat tangguh di duel udara,” ucapnya dikutip dari Squawka.

Namun anehnya, statistik Choupo-Moting justru kurang apik jika menganut kebutuhan PSG akan striker jago duel udara. Sejak musim 2014/2015, pemain setinggi 191 sentimeter itu 654 duel udara, yang hanya sanggup dimenangi 292 diantaranya. Artinya, Choupo-Moting kalah sebesar 55% atau sebanyak 362 duel udara.

Justru, jika patokannya adalah pemain Stoke City, adalah Peter Crouch yang sangat memenuhi kriteria Les Parisiens tersebut. Dalam kurun waktu yang sama dengan Choupo-Moting, Crouch si Goyang Robot melakukan 995 duel udara yang dimenangkan 646 kali. Hanya 35% atau 349 duel yang gagal dimenangi dari hampir seribu aerial duels itu.

Secara statistik memang terkesan mengherankan PSG yang butuh pemain jago duel udara, tapi malah merekrut pemain yang tidak dominan di kemampuan itu. Meski demikian, Tuchel tentunya memiliki pertimbangan lainnya, tidak hanya sekadar pemain untuk melahap bola-bola atas.

Choupo-Moting meski posturnya jangkung tapi juga memiliki kecepatan. Dalam beberapa kesempatan ia dipasang sebagai penyerang sayap kiri di Stoke City musim lalu, dan jumlah golnya sepanjang karier juga lebih banyak dari posisi tersebut. 26 gol di sayap kiri berbanding 17 bola sebagai penyerang tengah, menurut data Transfermarkt.

Keuntungan lainnya adalah PSG tidak perlu mengeluarkan dana untuk meminangnya. Ini sangat penting untuk menjaga neraca keuangan PSG tetap stabil, karena terus digoyang isu Financial Fair Play (FFP) sejak pembelian Neymar dan Kylian Mbappe musim lalu.

Baca juga: Paris Saint-Germain: “Kau Goda Pemainku, Kubeli Pemainmu!”