Piala Dunia 2018

Kalau Indonesia Juara Piala Dunia, Apa yang Terjadi?

Indonesia lagi-lagi hanya jadi penonton Piala Dunia. Ketika Prancis sang juara Piala Dunia memiliki lagu kebangsaan yang intronya mirip lagu Dari Sabang Sampai Merauke, Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan animo sepak bola tinggi, harus puas menjadi penikmat lagi, bukan peserta Piala Dunia.

Memang dilihat dari sisi manapun, negara kita tercinta ini belum layak tampil di ajang sekelas Piala Dunia. Beragam faktor menjadi penyebabnya, yang jika dijabarkan satu per satu bisa sepanjang jalan Anyer-Panarukan yang dibangun saat zaman kolonial Belanda.

Tapi sempatkah terbersit di pikiran kalian bagaimana jadinya kalau Indonesia bisa juara Piala Dunia? Terkesan tidak masuk akal, tapi tidak ada salahnya bermimpi, bukan? Nah untuk itu Football Tribe Indonesia akan mengajak kalian berandai-andai, apa yang terjadi jika Indonesia juara Piala Dunia.

Geser slideshow di bawah ini untuk ikut bermimpi bersama kami, Tribes!

Libur nasional

Lho? Kok jadi hari libur? Ya bagaimana tidak libur, juara Piala Dunia adalah kebanggaan negara yang akan dirayakan dengan pesta pora oleh para warga negara Indonesia. Orang-orang akan tumpah ke jalanan, menyebabkan kemacetan, dan semuanya larut dalam kebahagiaan. Sulit membayangkan masih ada orang yang bisa fokus menjalani kegiatan rutinnya di tengah pesta yang terjadi di sekelilingnya.

Konvoi ramai-ramai

Tradisi khas Indonesia untuk merayakan pesta juara di sepak bola. Apapun kompetisinya, siapapun yang menjuarainya, pasti selalu ada konvoi yang mengiringi para pemainnya. Bayangkan, jika klub yang minim pendukung seperti Bhayangkara FC saja bisa menggelar konvoi juara, bagaimana jadinya jika tim nasional kita yang jadi juara? Jawabannya bisa kalian dapatkan di slide berikutnya.

Foto: Globalindo.co

Syukuran di mana-mana

Lagi-lagi tradisi khas Indonesia. Dengan pencapaian menjuarai Piala Dunia, syukuran besar-besaran akan diadakan, yang tentunya adalah rangkaian acara dari doa bersama sebelum melakoni laga final. Acara syukuran ini bisa bermacam-macam, seperti perjamuan makan malam di Istana Negara, sujud syukur berjamaah, dan mungkin juga banca’an di kawasan Jawa Tengah.

Foto: JPP Seiko

Tokoh politik nimbrung acara sepak bola

Sepak bola tanpa politik adalah khayalan tingkat tinggi, mengutip salah satu judul lagu Peterpan. Dengan tidak adanya gelar juara saja para politisi sudah berbondong-bondong mengikuti acara sepak bola, apalagi kalau Indonesia juara Piala Dunia? Wah… bisa jadi mereka bisa jadi pakar sepak bola dadakan, bahkan tema kampanye pun bisa sangat beraroma sepak bola.

Pemain banjir tawaran jadi bintang tamu di televisi

Berkaca dari gelar juara yang didapat Evan Dimas dan kolega pada Piala AFF U-19 2015 dan Timnas U-23 yang menjadi runner-up SEA Games 2011, para pemain langsung banjir tawaran menjadi bintang tamu di televisi. Nah kalau di level regional saya hype-nya sudah setinggi itu, dengan menjuarai Piala Dunia bisa saja para pemain tampil non-stop di televisi dalam acara apapun, mulai dari talkshow sampai infotainment.

 

Banyak selebriti menjalin asmara dengan pesepak bola

Fenomena ini mulai merebak sejak performa impresif timnas senior di Piala AFF 2010, dan berlanjut di SEA Games 2011 yang dijalani Timnas U-23. Setelah turnamen, beberapa pemain mendapat pasangan selebriti, seperti Diego Michiels yang berpacaran dengan Nikita Willy, dan Gunawan Dwi Cahyo yang menikahi Okie Agustina. Nah kalau juara Piala Dunia, siapa ya kira-kira selebriti berikutnya yang jadi pasangan pemain?

Meet and greet dengan trofi Piala Dunia

Bowo Alpenliebe saja berani mematok harga 80 ribu rupiah untuk Meet and Greet dengannya. Jadi kalau yang punya acara itu adalah trofi sepak bola raihan timnas Indonesia, berapa harga tiket yang dipatok? Mungkin ratusan ribu, mungkin juga jutaan rupiah dengan paket Gala Dinner beserta para tokoh sepak bola nasional.

Ekspor pemain timnas ke luar negeri

Ini adalah poin paling positif apabila Indonesia juara Piala Dunia. Dengan tersorotnya para pemain timnas Garuda selama tujuh pertandingan, tentunya akan membuat klub-klub luar negeri tergiur merekrutnya. Jika saat ini Indonesia sudah mengirim perwakilan ke Liga Malaysia dan Liga Thailand, bisa saja setelah juara Piala Dunia pemain kita bisa berpartisipasi liga-liga Eropa.

Foto: PSSI