Sebuah perjalanan jauh ditempuh oleh Prancis dan hasil yang diraih sangat memuaskan. Dari tim yang gagal menjuarai Piala Eropa di hadapan pendukungnya sendiri, menjadi juara dunia di negeri orang. Tidak hanya kerja keras para pemainnya, namun juga staf dan tentu saja arsitek yang membawa mereka menuju ke kemenangan, Didier Deschamps.
Deschamps belajar banyak atas kegagalannya menjadi juara Eropa pada tahun 2016, dan usahanya tersebut tidak sia-sia. Banyak yang yakin mereka akan juara, namun tak sedikit juga yang meragukan kelayakan mereka sebagai juara Piala Dunia 2018.
Tapi itu semua tidak penting, karena pada akhirnya toh mereka sudah diresmikan menjadi juara, melewati unggulan macam Jerman, Argentina, dan Brasil. Deschamps menjadi sosok di balik pencapaian tersebut. Dia memberikan para pemainnya apa yang dirasakan saat dirinya mengangkat trofi Piala Dunia 1998.
Ya, total dia sudah memberikan dua trofi Piala Dunia untuk negaranya. Satu sebagai pemain yang didapatnya di tahun 1998. Dia tak hanya sekedar menjadi salah satu pemain Les Bleus. Deschamps adalah kapten kesebelasan Prancis kala itu. Bersama rekan-rekannya seperti Zinedine Zidane, Fabian Bartehz, Emmanuel Petit dan lainnya, Deschamps memberikan bintang pertama di jersey Tim Ayam Jantan.
20 tahun kemudian, dia datang bukan sebagai pemain, tetapi sebagai pelatih. Lolos sebagai juara Grup C, memaksa Lionel Messi angkat koper lebih cepat, lalu mengalahkan tim dengan pertahanan kokoh, Uruguay. Kemudian di semifinal, bertemu dengan generasi emas Belgia.
Mau dibilang apapun juga, strategi yang dijalankan oleh Deschamps berhasil membawa timnya ke final. Dan di laga puncak yang dilangsungkan tadi malam, mereka tak tanggung mengalahkan salah satu tim kejutan, Kroasia, dengan skor 4-2.
Satu trofi sebagai pemain dan satu trofi berikutnya sebagai pelatih. Deschamps mensejajarkan dirinya dengan dua nama lain yang memiliki prestasi serupa, yaitu Mario Zagallo dan Franz Beckenbauer.
Bersama tim nasional Brasil, Zagallo berhasil merebut tiga trofi Piala Dunia. Dua sebagai pemain yaitu pada tahun 1958 dan 1962, lalu satu sebagai pelatih yang didapat pada tahun 1970. Sementara untuk Beckenbauer, ia punya prestasi yang sama dengan Deschamps, yaitu satu sebagai pemain di tahun 1974 dan satu sebagai pelatih di tahun 1990.