Piala Dunia 2018

Membandingkan Prancis di Piala Eropa 2016 dan di Piala Dunia 2018

Prancis 2018 punya nasib yang sama dengan Prancis 2016. Mereka sama-sama masuk ke final pada masing kejuaran besar yang mereka ikuti, yaitu Piala Dunia dan Piala Eropa. Namun, tentu mereka punya beberapa perbedaan.

Perbedaan pertama yang jelas terlihat adalah hasil dari laga final yang mereka jalani. Les Bleus gagal mendapatkan trofi Piala Eropa 2016 setelah dikalahkan oleh Portugal di hadapan pendukungnya sendiri, sementara di Piala Dunia 2018 kita masih harus menunggu kepastiannya hingga hari Minggu (15/7) mendatang.

Satu hal yang berbeda adalah pemain yang dibawa Prancis ke Rusia. Pelatih mereka masih sama seperti dua tahun yang lalu yaitu Didier Deschamps. Beberapa nama pemain ada yang dicoret karena berbagai hal. Hal ini berpengaruh pada skuat yang diturunkan pada menit pertama. Walau masih menggunakan formasi yang sama, namun karena ada beberapa pemain yang gagal ikut ke Rusia, Deschamps melakukan perubahan di sana-sini.

Di sini kita akan melakukan perbandingan pemain inti antara tim Prancis di Piala Eropa 2016 dengan Prancis di Piala Dunia 2018. Untuk tahun 2016, kita akan mengambil skuat yang diturunkan di laga final. Sementara untuk edisi 2018, karena kita belum tahu skuat yang akan diturunkan di final, kita akan mengambil skuat inti di partai semifinal yang kemungkinan besar akan sama nantinya dengan laga puncak.

Kita mulai dari lini belakang. Ada tiga perubahan yang dilakukan Deschamps. Pertama, Raphael Varane yang mengisi slot yang ditinggalkan Laurent Koscielny. Bek Arsenal itu tidak ikut ke Rusia karena mengalami cedera. Untuk rekan duetnya di tengah, Samuel Umtiti masih dipercaya baik di versi 2016 maupun 2018.

Lalu perubahan yang bisa dibilang cukup besar adalah di kedua sisi bek sayap. Pemain-pemain yang sudah uzur seperti Bacary Sagna dan Patrice Evra diganti dengan pemain-pemain yang lebih muda yaitu Benjamin Pavard dan Lucas Hernandez. Untuk posisi kiper, Hugo Lloris masih menjadi andalan utama Deschamps.

Masuk ke lini tengah, ada tiga perubahan yang juga terjadi di sini. Pertama adalah posisi dari Blaise Matuidi. Di Piala Eropa 2016, Matuidi diposisikan berduet dengan Paul Pogba di tengah. Namun untuk edisi Piala Dunia 2018, posisinya digeser menjadi gelandang kiri. Di 2016, posisi gelandang kiri diisi oleh Dimitri Payet, yang tidak dibawa karena bernasib sama dengan Koscielny.

Posisi yang lowong di tengah kemudian diisi oleh N’Golo Kante. Duetnya dengan Pogba sejauh ini berjalan dengan baik. Gelandang bertahan milik Chelsea ini selalu ada di mana-mana untuk mencegah pemain-pemain lawan untuk menyerang. Perubahan terakhir yang dirasa paling signifikan adalah di gelandang kanan. Di Piala Eropa 2016, ada Moussa Sissoko yang mengisi posisi tersebut. Peran gelandang Tottenham Hotspur itu digantikan dengan pemain muda berbakat, Kylian Mbappe.

Baca juga: Waspada, N’Golo Kante Ada Di Mana-mana

Deschamps tidak melakukan perubahan di dua pemain tersisa. Antoine Griezmann masih dipakai untuk membantu Olivier Giroud di depan.

Jika ingin membandingkan mana tim yang lebih kuat, jujur saja bahwa kedua tim sama-sama kuat dan punya kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Kante membuat lini tengah Prancis di Piala Dunia 2018 terlihat lebih kuat. Kecepatan Mbappe di sisi kanan mampu menambah opsi serangan Les Bleus. Namun, ada baiknya kita tidak meremehkan Sissoko. Di Piala Eropa 2016, mantan gelandang Newcastle itu bermain bagus untuk Prancis.

Salah satu faktor yang mungkin akan dilihat banyak orang untuk menentukan mana yang lebih kuat adalah hasil yang diberikan pada laga final. Kita tinggal menunggu saja apakah skuat Prancis 2018 akan membawa pulang sebuah trofi, atau mereka malah mengulang kegagalan mereka di 2016. Akhir pekan nanti ini adalah hari penentuannya.