Slogan football’s coming home akhirnya gagal menjadi kenyataan. Inggris yang bermain menghadapi Kroasia di babak semifinal Piala Dunia 2018 harus menerima kenyataan takluk dari Vatreni dengan skor 1-2 lewat 120 menit yang menegangkan di stadion Luzhniki, Moskow. Gol cantik dari Kieran Trippier berhasil dibalikkan oleh dua gol yang dicetak Ivan Perisic dan Mario Mandzukic.
Sebelumnya, kedua tim sudah pernah bertemu di beberapa kesempatan, namun ini adalah laga pertama di ajang sekelas Piala Dunia dan kali pertama juga duel ini berlangsung di fase gugur sebuah turnamen. Fakta bahwa kedua tim sudah tak pernah menembus babak semifinal Piala Dunia selama dua dekade lebih membuat laga ini diprediksi berjalan menarik.
Gareth Southgate kembali mengandalkan formasi 3-5-2 pada laga ini. Ia pun menurunkan pemain-pemain yang sama persis sejak fase 16 besar. Sedangkan Zlatko Dalic memasang Luka Modric sebagai gelandang serang dan mencadangkan Andrej Kramaric. Sedangkan posisi gelandang bertahan diisi dengan Marcelo Brozovic untuk menemani Ivan Rakitic. Sisanya, ia tak melakukan perubahan, termasuk memainkan Sime Vrsaljko yang sempat dikabarkan cedera sebagai bek kanan.
Tak perlu waktu lama untuk menaikkan tempo permainan. Pada menit ke-4, Dele Alli sudah dilanggar oleh Luka Modric tepat di depan kotak penalti Kroasia. Kieran Trippier yang menjadi eksekutor berhasil mengirimkan sepakan bebas akuratnya ke pojok kanan gawang tanpa mampu dihalau Danijel Subasic. Dalam waktu singkat, Inggris sudah unggul satu gol.
Tertinggal satu gol membuat Kroasia keluar menyerang. Namun permainan tim berjuluk Vatreni ini jauh dari kata memuaskan di babak pertama. Ketenangan tak tampak dari wajah mereka, yang berakibat pada permainan di lapangan. Akurasi umpan yang terkadang buruk, hingga penyelesaian yang terburu-buru membuat 5 dari 6 tembakan yang dilepaskan Kroasia di babak pertama melenceng jauh dari harapan. Hanya tembakan Ante Rebic di menit 32 yang mengarah ke gawang, namun masih menjadi santapan empuk bagi Jordan Pickford.
Inggris sendiri lebih banyak menunggu untuk melancarkan serangan balik sejak berhasil unggul cepat. Namun sekali kesempatan menyerang itu ada, ancaman yang diberikan jauh lebih berbahaya, meskipun tak ada yang berbuah gol, seperti saat Raheem Sterling berhasil mendapatkan umpan terobosan yang gagal dimanfaatkan olehnya di menit 22, sepakan Harry Kane yang masih mampu dihalau Subasic di menit 30, hingga sepakan jarak jauh Jesse Lingard yang masih melambung di udara pada menit 36. Babak pertama ditutup dengan skor 1-0.
Kroasia jauh lebih tenang di babak kedua. Mereka tak lagi terburu-buru dalam melancarkan serangan. Inggris memang masih sulit ditembus, namun permainan yang dibangun jauh lebih rapi. Kesabaran ini membuahkan hasil bagi Vatreni di menit 68. Berawal dari crossing Vrsaljko dari sisi kanan, Ivan Perisic berhasil menyambut upan tersebut dengan tendangan yang tak mampu diadang oleh Pickford. Skor menjadi 1-1.
Setelahnya, permainan menjadi satu arah. Kroasia bahkan hampir unggul di menit 72 andai saja sepakan Perisic tak membentur mistar gawang. Marcus Rashford sempat membalas dua menit kemudian, namun sepakannya melenceng jauh dari gawang Subasic. Mandzukic hampir mengubah skor di menit 83, namun kali ini tembakannya masih mampu diselamatkan Pickford. Skor 1-1 ini bertahan hingga Cuneyt Cakir meniup peluit panjang babak kedua.
30 menit babak perpanjangan waktu berjalan jauh lebih menarik. Kroasia masih menguasai permainan namun, Inggris hampir saja unggul lebih dulu di menit 99. Sundulan John Stones yang memanfaatkan sepak pojok Trippier sudah tak mampu dihadang Subasic, namun Vrsaljko tampil sebagai penyelamat dengan sundulannya. Di menit 105+2, crossing mendatar dari Perisic kembali disambut oleh Mandzukic, namun Pickford secara heroik masih mampu menjaga asa ke final untuk Inggris.
Namun duet Perisic-Madzukic benar-benar menjadi mimpi buruk bagi The Three Lions di babak kedua perpanjangan waktu. Pada menit 109, gelandang Inter Milan ini berhasil memberikan umpan sundulan kepada Mandzukic, yang berhasil lolos dari jebakan offside. Penyerang Juventus itu pun tak membuang-buang kesempatan kali ini dengan melepaskan tembakan yang kali ini gagal ditaklukkan Pickford.
Dalam kondisi tertinggal, Inggris kembali keluar menyerang, namun cederanya Trippier dan habisnya jatah pergantian pemain membuat Inggris harus bermain dengan 10 orang di sisa waktu yang ada. Masuknya Vedran Corluka dan Milan Badelj di menit-menit akhir untuk menebalkan tembok pertahanan Kroasia semakin menyulitkan upaya Inggris menyamakan kedudukan. Skor 2-1 bertahan untuk kemenangan Kroasia.
Luka Modric dan kawan-kawan berhasil lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya, prestasi yang mampu melewati pencapaian generasi 1998 yang ‘hanya’ meraih medali perunggu. Meski begitu, Davor Suker dipastikan akan tetap tersenyum bangga di kursinya, melihat junior-juniornya tampil lebih baik darinya. Sementara itu, di kursi kesayangannya, Pemimpin Redaksi kami yang tercinta, Isidorus Rio, sedang menghibur diri karena mimpinya melihat Inggris ke final Piala Dunia harus sirna di hadapan mata.