Sudah begitu marak terutama dalam satu pekan terakhir. Laman resmi Piala AFF, turnamen antar negara Asia Tenggara, mengadakan voting untuk memilih para pemain terbaik sepanjang masa turnamen. Terdengar seperti yang biasa saja tetapi ada banyak kejanggalan dalam pemilihan ini.
Ada empat kategori yang dipertandingkan. Yaitu, kiper terbaik sepanjang masa, pemain bertahan terbaik sepanjang masa, gelandang terbaik sepanjang masa, penyerang terbaik sepanjang masa, dan pelatih terbaik sepanjang masa. Tentu semuanya merupakan terbaik sepanjang masa versi Piala AFF yang dulunya bernama Piala Tiger ini. Untuk melakukan pemilihan, Anda tinggal menuju lama resmi Piala AFF. Di sana sudah ada petunjuk selanjutnya.
Menjadi sebuah kejanggalan, terutama terkait cara menentukan siapa yang terbaik sepanjang masa yaitu dengan dilakukan voting. Karena merupakan sebuah fakta tidak terbantahkan bahwa di antara seluruh negara Asia Tenggara yang lain, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak.
Perhitungan lain memang bisa dilakukan yaitu soal konsentrasi pengguna internet di sebuah negara. Ini menjadi penting karena voting dilakukan secara daring, yang tentunya membutuhkan internet untuk melakukannya. Tetapi tetap saja hal tersebut tidak bisa menjadi acuan.
Misalnya seperti ini, berdasarkan data yang diambil pada tahun 2015 oleh Tech in Asia, sebanyak 81% penduduk Brunei memang menggunakan internet. Sementara hanya 34% penduduk Indonesia yang menggunakan internet. Tetapi 81% penduduk Brunei pada tahun tersebut adalah 338, 209 jiwa sementara 34% penduduk Indonesia di tahun 2015 adalah sekitar 87 juta jiwa. Selisihnya sangat jauh, bukan?
Sistem voting ini kemudian menjadi tidak adil. Karena masalah utamanya adalah pemilihan akan menjadi sangat subjektif dan menjadi sangat abai terhadap realita yang sebenarnya terjadi. Dalam konteks pemilihan ini tentunya terkait apa yang terjadi di Piala AFF.
Sumber: affsuzuki.com
Sebagai contoh adalah perolehan suara penyerang terbaik Piala AFF sepanjang masa. Bambang Pamungkas memimpin jauh ketimbang kontestan lainnya dengan suara yang ketika tulisan ini ditulis hampir mencapai angka enam ribu suara. Dengan seluruh rasa hormat, tanpa mengabaikan status legenda Bambang Pamungkas bagi sepak bola Indonesia, tapi faktanya, Bambang masih kalah jauh ketimbang kontestan lain terutama dari segi prestasi di Piala AFF.
Dari hal yang paling sederhana, yaitu medali juara, Bambang jelas bukan saingan bagi Teerasil Dangda dari Thailand yang sudah memiliki dua medali juara Piala AFF, di mana satu di antaranya ia dapatkan setelah berhasil mengalahkan Indonesia di partai final. Pun bukan saingan dari Le Cong Vinh dan Safee Sali yang di mana masing-masing sudah memiliki satu medali Piala AFF.
Perhitungan lain juga soal rekor gol. Selama berlaga di Piala AFF, mulai dari tahun 2000 hingga 2010, pemain yang akrab disapa Bepe ini berhasil menyarangkan 12 gol. Tetapi raihan ini masih berada di bawah raihan yang dicapai oleh Worawoot Srimaka, Dangda, dan Le Cong Vinh yang berhasil mencetak 15 gol. Dan tentunya juga terpaut jauh dari pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala AFF, Noh Alam Shah yang sudah mencetak 17 gol.
Anda bisa mengunjungi kolom pemilihan lain dan Anda bisa menemukan bagaimana Kurnia Meiga bisa mengalahkan Kawin Thamsatchanan, Khairul Fahmi Che Mat, dan Lionel Lewis dalam hal perolehan suara. Padahal seperti yang diketahui, tiga nama yang disebutkan terakhir semuanya sudah memiliki medali juara Piala AFF.
Menjadi masalah karena dari judul pemilihan suara adalah mencari yang terbaik sepanjang masa. Hematnya, cara terbaik melakukannya justru adalah dengan sistem panelis di mana para panelis ini nantinya akan berdiskusi untuk menentukan yang terbaik dari yang terbaik.
Yang paling terlihat dari voting pemain terbaik Piala AFF sepanjang masa yang dibuat oleh laman resmi Piala AFF ini justru adalah soal kepentingan bisnis. Bagaimana laman Piala AFF membutuhkan engagement dan click dalam jumlah besar, dan tentunya Indonesia adalah sasaran yang empuk dengan jumlah penduduknya. Juga agar terus memanaskan keseruan Piala AFF sebelum nantinya benar-benar digelar pada bulan November nanti.