Selalu ada cerita di Piala Dunia dari segi para pemainnya. Mulai dari yang tampil di bawah ekspektasi, tidak terpakai di timnya walau berstatus pemain bintang di klub, atau yang membuktikan diri bahwa mereka bukan sekadar pelengkap di timnya.
Daftar di bawah ini berisi lima pemain yang sukses membuktikan diri di Piala Dunia 2018, karena sempat diragukan akibat kiprah yang tak terlalu apik di klub. Geser slideshow-nya untuk mengetahui siapa saja mereka, Tribes!
Yerry Mina
Kolombia dengan berani membawa sekaligus memainkan Yerry Mina yang terbuang dari Barcelona, dengan menyingkirkan bek senior, Cristián Zapata ke bangku cadangan. Namun, di Rusia tahun ini terbukti bahwa pilihan José Pékerman tidak salah. Mina adalah bek tersubur di Piala Dunia 2018, dan tiga gol itu dicetaknya beruntun sejak laga kedua fase grup sampai tersingkir di babak 16 besar lawan Inggris.
Denis Cheryshev
Ketika mendengar namanya di timnas Rusia tahun ini, mayoritas orang mengernyitkan dahi dan berujar “Oh… masih terpakai ya.” Sebuah keraguan yang wajar, karena Cheryshev lebih terkenal sebagai pemain yang tersangkut kasus tersingkirnya Real Madrid dari Copa del Rey. Akan tetapi jika melihat kontribusinya yang membawa Rusia terbang ke perempat-final plus mencetak dua gol indah, imejnya bisa berubah seketika.
Harry Maguire
Dengan status sebagai pemain dari Leicester City, Maguire bisa menyingkirkan nama besar seperti Gary Cahill dan Phil Jones. Keputusan yang tidak salah dari Gareth Southgate, karena Maguire menjelma jadi poros kekuatan timnas Inggris di lini belakang. Salah satu kontribusi besarnya adalah mencetak gol pembuka ke gawang Swedia, yang membawa Inggris ke semifinal.
Juan Quintero
Jika berbicara tentang gelandang serang di Kolombia, jawabannya pasti James Rodríguez. Namun di Piala Dunia 2018, justru Quintero yang mencuri perhatian. padahal dia hanya berstatus pemain pinjaman dari Porto di River Plate. Babak penyisihan grup menjadi panggung terbaiknya, dengan torehan satu gol (lawan Jepang) dan satu asis untuk Radamel Falcao (lawan Polandia).
Takashi Inui
Ketika banyak orang mengira Jepang tidak bisa berbuat banyak di Piala Dunia 2018, Takashi Inui menepis pemikiran tersebut dengan membawa Samurai Blue tampil heroik di Rusia. Total dua gol dicetak oleh pemain anyar Real Betis ini, yang salah satunya dibukukan ketika Jepang kalah terhormat dari Belgia di babak perdelapan-final.
Rodrigo Bentancur
Tidak terpakai di Juventus, tapi justru tampil memukau di Piala Dunia 2018. Kehadiran Bentancur di lini tengah Uruguay sangat vital, terbukti dengan selalu tersedianya satu slot untuknya di lini kedua. Performa apiknya di Rusia bisa membuat Bentancur naik jabatan ke tim inti Juventus musim ini, atau hengkang dengan nominal transfer yang cukup besar.
Jordan Pickford
Musim lalu di Everton performanya tidak terlalu bagus, bahkan termasuk salah satu pembelian yang terlalu mahal bagi The Toffees. Maka tak heran jika Pickford diragukan kontribusinya di Piala Dunia 2018, tapi segalanya berubah dengan penampilan heroiknya. Inggris melaju ke semifinal, dan panggung terbaik Pickford ada di adu penalti kontra Kolombia.
Andreas Granqvist
Berusia 33 tahun dan hanya datang dari klub sekelas Krasnodar, Granqvist menepis segala keraguan yang menganggapnya sudah habis. Bek setinggi 192 sentimeter ini adalah bagian penting dari kuartet lini belakang Swedia, yang sukses melaju sampai perempat-final walau tanpa Zlatan Ibrahimović.