Tampil di Piala Dunia 2018 sebagai tim dengan peringkat FIFA paling rendah (pada Juni lalu ada di posisi ke-70), para pengamat agak skeptis dengan kemampuan Rusia untuk menghadirkan kejutan. Tak peduli bahwa ajang sepak bola antar-negara paling mulia itu diselenggarakan di Negeri Beruang Merah.
Akan tetapi, performa apik yang disuguhkan Igor Akinfeev dan kawan-kawan saat mencukur Arab Saudi dengan skor 5-0 pada laga pembukaan di babak penyisihan grup membuat pandangan remeh kepada Sbornaya, sedikit berubah.
Ketika menekuk Mesir di laga kedua babak penyisihan grup via kedudukan akhir 3-1 sekaligus mengunci satu tiket ke fase 16 besar, skeptisme yang muncul akhirnya berganti kostum dengan puja-puji.
Walau begitu, kekalahan 0-3 di tangan Uruguay pada laga pamungkas babak penyisihan grup, bikin Rusia yang sebelumnya melesat ke luar angkasa, jatuh lagi ke Bumi. Status sebagai runner up Grup A pun mesti mereka sandang.
Di partai 16 besar, Rusia langsung ditunggu kampiun Grup B yang juga pemenang Piala Dunia 2010, Spanyol. Berbekal materi pemain berkualitas aduhai, La Furia Roja jelas lebih diunggulkan.
Namun lewat perlawanan heroik dan tak kenal lelah, Akinfeev dan kolega justru sanggup memulangkan Spanyol via adu penalti. Rasa bangga dan gembira pun menyeruak dari seisi skuat, pelatih serta pendukung fanatiknya. Cibiran yang sempat ‘dianugerahkan’ kepada mereka, memudar secara perlahan.
Performa gemilang Rusia itu sendiri mengatrol nama-nama seperti Akinfeev, Denis Cheryshev, Artem Dzyuba sampai Aleksandr Golovin sebagai bintang lapangan Sbornaya. Sementara kemampuan melatih Stanislav Cherchesov juga semakin diakui khalayak.
Sayangnya, aksi-aksi kepahlawanan Rusia di Piala Dunia 2018 akhirnya patah di tangan Kroasia. Pada laga perempat-final di Stadion Fisht Olympic, Sochi, dini hari tadi (8/7), mereka tumbang lewat adu penalti usai bermain seri 2-2 selama 120 menit.
Hasil tersebut membuat air mata berurai membasahi pipi para pemain maupun suporter setianya. Kesedihan tentu merasuk dalam ke dada mereka akibat gagal mewujudkan mimpi lolos ke semifinal Piala Dunia buat kali pertama dalam sejarah sepak bola Rusia.
Meski demikian, heroisme yang diperlihatkan Akinfeev dan kawan-kawan sehingga menampilkan performa luar biasa di Piala Dunia 2018 tentu pantas untuk dikenang dalam jangka waktu lama, oleh masyarakat Negeri Beruang Merah sendiri ataupun penggila sepak bola di pelosok Bumi.
Terlepas dari isu doping yang terus menyeruak hingga saat ini, penampilan eksepsional Rusia jelas memberi asa baru bahwa di masa depan, mereka dapat mempertontonkan aksi-aksi menawan serupa pada turnamen mayor yang diikuti.
Spasiba, Rusia!