Bersamaan dengan jeda pertandingan di fase gugur Piala Dunia 2018, rumor terkait kepindahan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus menggelinding semakin kencang. Alhasil, nama Ronaldo, Madrid, dan Juventus, jadi topik yang paling ramai dibahas di sejumlah platform media sosial.
Hingga tulisan ini dibuat, pembicaraan yang terjadi di antara perwakilan ketiga pihak tersebut, berlangsung amat intens. Beberapa pengamat sepak bola kelas wahid semisal Guillem Balague, dan Gianluca Di Marzio, bahkan percaya kalau kedatangan Ronaldo ke Turin hanya tinggal menunggu waktu saja.
Bagi Los Merengues maupun I Bianconeri, transfer Ronaldo akan menentukan sebuah babak baru untuk perjalanan mereka. Kubu yang pertama siap memulai rezim anyar di bawah arahan Julen Lopetegui dengan skuat yang lebih muda dan segar. Sementara era Massimiliano Allegri di faksi kedua bakal dijalani dengan kekuatan yang lebih mentereng daripada sebelumnya, terutama buat memutus tren negatif di Liga Champions.
Seperti yang diungkapkan oleh banyak kalangan, termasuk jurnalis Marca asal Italia, Filippo Ricci, perekrutan Ronaldo bak transfer abad ini bagi persepak bolaan Negeri Spaghetti. Pasalnya, selain meningkatkan aspek bisnis dari Juventus, keberadaan Ronaldo pasti ikut mengatrol popularitas Serie A di mata penggemar sepak bola dunia.
Usai mencicipi periode manis dan disebut sebagai kiblat balbalan di kolong langit pada era 1990-an silam, kejayaan Serie A luluhlantak begitu memasuki milenium baru. Pamor kompetisi yang sudah berlangsung selama 120 tahun ini dikalahkan oleh La Liga Spanyol, dan Liga Primer Inggris. Selain redupnya prestasi klub-klub Serie A di level regional dan internasional, tata kelola kompetisi yang kurang ciamik, banyaknya stadion usang yang tetap dipergunakan sampai kondisi finansial klub-klub Italia yang sangat kacau juga membuat bintang sepak bola semakin enggan mencicipi atmosfer Serie A.
Juventus sendiri jadi pionir utama kebangkitan sepak bola Italia, khususnya dalam aspek bisnis. Pengembangan yang mereka lakukan selalu satu langkah di depan para rival. Sebagai contoh, I Bianconeri adalah kesebelasan Negeri Spaghetti pertama yang mempunyai stadion sendiri (sebuah preseden positif yang lantas diikuti Atalanta, Sassuolo, dan Udinese).
Kepemilikan stadion, ditambah dengan prestasi dan nilai jenama yang terus melesat, bikin keuntungan yang bisa dihasilkan Juventus selalu meroket tiap musimnya. Hal ini pun berdampak pada situasi finansial mereka yang senantiasa prima.
Berbekal kondisi itu pula, pembelian figur-figur bintang bak sebuah keniscayaan untuk I Bianconeri. Teraktual, tentu saja pembajakan Ronaldo dari ibu kota Spanyol.
Andai resmi bergabung dengan Juventus, Ronaldo akan sah sebagai pemain dengan gaji termahal di Serie A (konon upahnya mencapai 30 juta euro per musim). Meski demikian, hal itu takkan benar-benar membebani kas keuangan I Bianconeri sebab mereka sendiri ada di bawah kendali perusahaan induk EXOR yang juga memegang saham di tubuh FIAT Chrysler Automobile dan Ferrari.
Petinggi EXOR tentu dapat mengatur berbagai cara ‘unik’ agar Juventus dapat memenuhi permintaan gaji Ronaldo, termasuk bekerja sama dengan ‘dua saudaranya’ tersebut buat mengucurkan fulus.
Lebih jauh, kedatangan Ronaldo ke Juventus dan Serie A bakal melambungkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan. Salah satu di antaranya pastilah siapa megabintang sepak bola dunia yang mau menyusul Ronaldo guna merumput di Italia.
Geliat yang sudah ditunjukkan I Bianconeri perihal Ronaldo jelas mengusik para rivalnya di Serie A. Keinginan untuk melakukan hal yang sama sudah barang tentu merasuk ke dalam pemikiran mereka.
Figur sekaliber Edinson Cavani, Eden Hazard, Robert Lewandowski, Kylian Mbappe, Lionel Messi, atau bahkan Lord Atep, jelas masuk ke dalam kriteria asalkan dana yang dimiliki klub-klub tersebut memang cukup untuk meminang nama-nama itu.
Satu hal yang pasti, kepastian Ronaldo mengenakan seragam Juventus bakal mengadirkan efek domino di Serie A dalam beberapa musim ke depan. Klub-klub dengan situasi keuangan sangat sehat, bukan AC Milan tentu saja, pasti dapat membungkus satu atau bahkan dua nama megabintang guna melengkapi sekaligus menyaingi nama besar Ronaldo.