Cerita

Naik-Turun Karier Billy Keraf, dari Wonderkid hingga Dipinjamkan

Ketika melakukan debut luar biasa 14 bulan lalu untuk Persib Bandung, jelas tidak ada yang menyangka Fulgensius Billy Keraf mesti dipinjamkan ke tim lain jelang bergulirnya putaran kedua Liga 1 2018. Semua pasti ingat bagaimana dalam debutnya, Billy tampil sangat menawan. Permainan segar dan berani khas darah muda ditutup dengan sebuah asis untuk yang gol yang dicetak Atep ke gawang lawan malam itu, PS TNI.

Billy tampil menawan sepanjang gelaran Liga 1 2017, terutama untuk menutupi lubang yang ditinggal Febri Hariyadi, karena wonderkid lain milik Persib Bandung tersebut disibukkan dengan tugas membela timnas Indonesia di ajang internasional. Musim lalu, Billy membuktikan bahwa usianya yang belia dan pengalaman bermain tak membuat kemampuan hebatnya tertutup.

Persib mengalami musim yang mengecewakan di Liga 1 musim lalu, tetapi keberadaan Billy adalah sekian dari hal baik yang muncul di tengah badai yang dialami Maung Bandung. Billy menjadi satu dari sekian nama pemain muda yang mendapatkan panggung musim lalu dan sebenarnya berhasil menunjukkan kemampuannya.

Musim lalu, total Billy bermain di 23 pertandingan. Uniknya, dari 23 pertandingan tersebut, Billy masuk sebagai pemain pengganti dalam 21 kesempatan. Dengan kata lain, musim lalu Billy lebih banyak masuk sebagai pemain pengganti lalu kemudian memberikan dampak kepada tim. Hal tersebut setidaknya ditunjukkan dari lima gol yang ia cetak musim lalu. Dan harus diakui kelima-limanya merupakan gol berkelas dan dibuat dalam momen yang sangat tepat.

Gol terbaik tentunya adalah lesakan yang ia buat ketika Persib menjamu Persegres. Sebuah tendangan menempatkan bola memanfaatkan cungkil asis dari Ezechiel N’Douassel. Tepat sebelum menyentuh tanah, Billy kemudian menembak bola. Sebuah teknik swerve ball yang sangat baik, terutama dari cara Billy melakukan penyelesaian akhir. Sebenarnya pertanda bahwa pemain kelahiran 8 Mei 1997 memiliki potensi besar.

Apa yang terjadi musim lalu, jelas membuat harapan besar muncul untuk Billy. Ia diharapkan bisa melengkapi kepingan lini serang muda Persib yang sebelumnya diisi oleh Febri dan Gian Zola. Bahkan rasanya akan sangat luar biasa apabila ketiganya bisa dimainkan dalam waktu yang bersamaan di lapangan.

Tetapi apa yang ditunjukkan Billy musim lalu nyatanya tidak lagi muncul musim ini. Yang paling terlihat jelas adalah ketika Persib menderita kekalahan kandang perdana mereka melawan Bhayangkara FC pada pekan pertandingan ke-11 Liga 1 2018. Billy tampil buruk, ia seakan kebingungan ketika dimainkan. Stagnannya permainan Billy adalah salah satu alasan yang kemudian membuat area bek kanan yang dijaga Henhen Herdiana banyak terekspos oleh pemain lawan. Hingga akhirnya kesabaran pelatih Mario Gomez habis, dan mengganti Billy dengan Agung Mulyadi pada menit ke-63.

Ada banyak faktor yang disebut-sebut sebagai akar masalah yang kemudian membuat Billy gagal tampil maksimal musim ini. Salah satunya adalah karena gaya bermain Billy tidak sesuai dengan skema yang diterapkan Gomez. Pelatih asal Argentina tersebut lebih menyenangi pemain sayap yang bisa dengan segera melepaskan umpan dan juga ikut terlibat dalam pertahanan. Billy sepertinya kesulitan untuk menyesuaikan dengan keinginan Gomez.

Kasus Billy ini lagi-lagi menunjukan bahwa turnover atau arus balik dalam produksi bakat di sepak bola Indonesia ini sangatlah besar. Satu musim bisa dipuja sebagai wonderkid, semusim kemudian justru dipinjamkan atau bahkan dilepas begitu saja. Selain Billy, Anda semua pun tentu masih ingat dengan kejadian-kejadian serupa yang lainnya, bukan?