Salah satu kabar transfer yang menghangat dalam beberapa hari terakhir adalah rumor bahwa Manchester United akan segera merampung kepindahan kiper gaek miliki Stoke City, Lee Grant. Keputusan yang jelas menimbulkan tanda tanya, tetapi boleh jadi keputusan United untuk mendaratkan Grant memang bukan sesuatu yang tidak masuk akal. Semua berdasarkan perhitungan yang cermat.
Grant, yang tahun 2018 ini berusia 35 tahun, lebih banyak menghabiskan awal kariernya sebagai kiper pelapis. Perjalanan kariernya mulai membaik ketika ia membela Sheffield Wednesday dan Burnley saat tim tersebut masih tampil di divisi bawah kompetisi sepak bola Inggris. Nasib kemudian berpihak kepada Grant ketika Stoke City merekrutnya setelah Jack Butland menderita cedera panjang.
Grant tampil mengesankan ketika mengisi posisi yang ditinggal Butland. Bahkan Grant adalah salah satu alasan mengapa Stoke City masih bisa bertahan di Liga Primer Inggris musim lalu meskipun kiper utama mereka, Butland, mesti absen panjang.
Kiper bertinggi badan 193 sentimeter ini disebut-sebut memberikan kesan luar biasa kepada manajer United, Jose Mourinho. Ketika Stoke bertemu United pada Oktober 2016, pertandingan kala itu berakhir dengan skor 1-1 dan Grant tampil luar biasa sepanjang pertandingan.
Tetapi objek utama dalam kedatangan Grant justru bukan dirinya, melainkan kiper muda United, Joel Pereira. Kiper belia asal Portugal tersebut kemungkinan besar akan dipinjamkan lagi ke kesebelasan lain musim depan. Begitu pula dengan kiper belia lain milk United, Dean Henderson, yang sudah menandatangani masa pinjaman bersama Rochdale United.
Ditambah dengan situasi Sam Johnstone yang resmi dilepas ke West Bromwich Albion, United jelas membutuhkan kiper ketiga untuk berjaga-jaga. Slot tiga kiper sangat dibutuhkan semua tim karena selama berjalannya kompetisi, ada kemungkinan kiper pilihan pertama dan kedua mengalami cedera. Meskipun memang kemungkinan tersebut sangat kecil. Secara peluang, Grant tidak mungkin menggeser David de Gea dan Sergio Romero. Ia didatangkan sebagai upaya pencegahan untuk kemungkinan terburuk yang terjadi.
Grant jelas memiliki segalanya untuk menjadi kiper ketiga. Ia berpengalaman, tangguh di mistar gawang, harganya murah, dan usianya sudah tidak muda lagi. Dua poin terakhir yang disebutkan adalah yang paling menentukan. Dua poin tersebut adalah yang paling dibutuhkan untuk kiper-kiper yang digunakan sebagai mitigasi untuk semua kemungkinan yang terjadi kepada kiper sebuah di sebuah kompetisi.
Terlebih Jose selalu punya pengalaman memiliki kiper ketiga dengan usia senja. Di rezim perdananya di Chelsea, ia mendatangkan Henrique Hilario. Di Internazionale Milano, ia memiliki Paolo Orlandoni. Ketika menangani Real Madrid, Jose sempat memiliki Jerzy Dudek, dan juga mendaratkan kembali Diego Lopez yang sempat dilepas sebelumnya.Mendaratkan Grant memang bukan sebuah keputusan gila namun lebih merupakan sesuatu yang menjadi kebiasaan bagi seorang Jose Mourinho.