Brasil kembali mengubur asa Meksiko untuk mencicipi perempat-final di Piala Dunia 2018. The Fifth Game, sebutan orang-orang Meksiko untuk babak perempat-final, kembali gagal digapai oleh El Tricolor setelah tumbang di tangan Selecao dengan skor 2-0 pada babak 16 besar yang berlangsung di Samara Arena pada Senin (2/7).
Pada laga ini, Tite menurunkan susunan terbaik yang ia punya dengan formasi 4-3-3. Alisson Becker masih menjadi andalan di bawah mistar gawang, sementara kuartet lini belakang diisi Fagner, Thiago Silva, Miranda, dan Filipe Luis yang menggantikan Marcelo. Lini tengah diisi oleh Paulinho, Casemiro, dan Philippe Coutinho. Sementara lini serang seperti biasa diisi trio Neymar, Gabriel Jesus, dan Willian.
Kemudian Meksiko, yang memakai formasi yang sama dengan Brasil, juga memasang skuat terbaiknya. Guillermo Ochoa tetap menjadi kiper utama, seperti halnya lini belakang yang diisi Jesus Gallardo, Cesar Salcedo, Hugo Ayala, dan Edson Alvarez. Lini tengah sedikit berbeda karena Juan Carlos Osorio memberikan kesempatan kepada Rafael Marquez untuk tampil sejak awal, ditemani oleh Andres Guardado dan Hector Herrera. Sedangkan trio lini depan mutlak menjadi milik Carlos Vela, Javier Hernandez, dan Hirving Lozano.
Laga berlangsung dengan tempo yang cukup tinggi sejak awal laga. Meksiko pun terlihat ingin mencetak gol cepat. Tak seperti saat melawan Jerman, pria-pria Sombrero ini berani meladeni permainan Brasil, setidaknya di awal-awal laga. Serangan cepat lewat sisi sayap yang diisi Lozano dan Vela sampai membuat Fagner dan Filipe Luis tak berani naik membantu serangan.
Hanya saja, ketenangan dan pengambilan keputusan masih menjadi masalah besar Meksiko kali ini. Sebanyak lima kesempatan yang didapatkan semuanya terbuang sia-sia karena dua hal ini, mengakibatkan tendangan-tendangan yang dilepaskan para pemain Meksiko mudah diblok pertahanan rapat Brasil ataupun melebar jauh, seperti yang dimiliki Carlos Vela pada menit 30, padahal mantan wonderkid Arsenal ini bebas lepas tak terkawal.
Sementara Brasil, yang awalnya tertekan, perlahan-lahan menguasai permainan dan menjadi lebih berbahaya dibandingkan Meksiko, yang akhirnya menjadi pasif dan mengandalkan serangan balik. Saat shot on goal menjadi barang mewah untuk Meksiko, tim Samba justru berhasil membuat Ochoa bekerja keras. Kiper berambut ikal ini tiga kali menyelamatkan gawangnya di babak pertama, salah satunya saat menahan sepakan jarak dekat Neymar. Kondisi ini membuat babak pertama ditutup tanpa gol.
Pada babak kedua, Meksiko bermaksud meningkatkan daya serang dengan menggatikan Marquez dengan Miguel Layun. Namun malang tak dapat ditolak, justru mereka harus kebobolan cepat di menit 50. Sisi kanan yang begitu berlubang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Willian.
Akselerasinya yang ia lakukan diakhiri dengan sebuah crossing mendatar. Baik Ochoa maupun Gabriel Jesus memang gagal menggapainya, namun tidak dengan Neymar. Satu sentuhan yang ia lakukan sudah cukup mengantar bola ke gawang Meksiko, mengubah skor menjadi 1-0.
Meksiko tersengat betul dengan gol ini. Tak sampai 10 menit sejak kebobolan, Juan Carlos Osorio sudah menghabiskan jatah pergantian pemain yang dimilikinya dengan memasukkan Jonathan Dos Santos dan Raul Jimenez demi menambah daya serang. Namun ketenangan yang tak kunjung didapat membuat segala usaha Meksiko gagal berujung gol. Bahkan mereka baru mendapatkan shot on goal pertama mereka di menit 61 lewat sepakan jarak jauh Vela, yang sayangnya merupakan satu-satunya peluang tepat sasaran mereka.
Sebaliknya, Brasil semakin gencar melancarkan serangan. Meksiko yang harus keluar mencari gol membuat ruang-ruang pertahanan mereka tereksploitasi secara habis-habisan. Ochoa benar-benar dipaksa bekerja lebih keras, namun sayangnya tetap tak cukup. Meski ia membuat lima penyelamatan, namun ia tak kuasa bekerja sendirian dan akhirnya kembali bobol di menit 88.
Sisi kanan pertahanan Meksiko yang berlubang kembali berjasa atas gol kedua Brasil. Neymar yang lolos dari jebakan offside melepaskan tembakan yang masih bisa dimentahkan Ochoa, namun bola muntah tersebut berhasil disambar Roberto Firmino yang masuk menggantikan Coutinho dua menit sebelumnya. Skor 2-0 bertahan hingga usai.
Brasil tanpa banyak kejutan kembali melaju ke perempat-final, sementara Meksiko harus menunggu empat tahun lagi untuk mencoba mengejar tiket delapan besar yang hingga kini begitu susah mereka gapai.