Kekalahan 0-1 yang diderita Inggris atas Belgia di laga terakhir fase grup Piala Dunia 2018 menyisakan perdebatan. Para pengamat di Inggris beradu argumen apakah Jordan Pickford memang pantas mengawal gawang The Three Lions di misi berat memenangkan Piala Dunia pertama mereka sejak tahun 1966.
Pickford memang tak bisa berbuat banyak menahan gol indah yang dicetak lewat tendangan cantik Adnan Januzaj. Goalkeeper Union, salah satu organisasi yang terdiri atas para penjaga gawang profesional dan amatir di Inggris, sampai ragu menentukan pernyataan menyikapi gol tersebut.
Pendapat para anggota Union tersebut terbelah antara apakah Pickford sebenarnya mampu menepis tembakan tersebut atau tidak. Sebagian berpendapat bahwa sang penjaga gawang seharusnya berusaha menepis bola menggunakan tangan kanannya. Sedangkan sebagian lagi menilai usaha Pickford sudah tepat, yaitu menepis dengan tangan kiri.
Gary Neville, mantan pemain tim nasional Inggris yang kini berkarier sebagai komentator, termasuk yang meyakini bahwa posisi Pickford saat terjadi gol itu sama sekali tidak bagus. Namun, Neville juga sepakat bahwa pemilihan tangan yang digunakan untuk menepis oleh Pickford tidak tepat.
“Yang dilakukan penjaga gawang (Pickford) agak aneh. Seluruh tubuhnya sudah berada di udara. Namun, dia menepis bola dengan tangan yang salah.”
Namun, kritikan Neville mendapat tentangan dari Neville Southall, mantan penjaga gawang Everton di era 1980-an. Di Twitter, Southall mengungkapkan, “Saya mengerti apa yang dilakukan Pickford. Ia sudah menggunakan tangan yang benar untuk mengantisipasi tembakan itu. Tindakan antisipasi membutuhkan waktu untuk melangkah dan melompat.”
Perhatian seluruh negeri Inggris memang tertuju pada kiper berusia 24 tahun ini. Ia dipercaya pelatih Gareth Southgate mengawal gawang Three Lions menyusul menurunnya penampilan kiper senior, Joe Hart.
Pickford pasti menyadari besarnya ekspektasi yang diembannya. Sewaktu laga menghadapi Panama, ia tertangkap kamera sedang marah kepada rekan setimnya yang berposisi sebagai bek tengah, John Stones. Ini terjadi setelah Panama mencetak gol hiburan dalam kekalahan 1-6 atas Inggris di Nizhny Novgorod.
Meski hanya merupakan reaksi sesaat, ini mengindikasikan Pickford sedikit perfeksionis menjalankan tugas sebagai penjaga gawang Three Lions. Setelah laga melawan Panama usai, ia berkata, “Saya kecewa tidak berhasil mencatatkan clean sheet melawan Panama. Sebagai penjaga gawang, saya tentu saja tidak menyukai kebobolan.”
Kebobolan tiga gol dalam tiga laga fase grup terlihat masih wajar bagi seorang penjaga gawang. Namun, sepertinya pikiran Pickford cukup terbeban. Ia sudah frustrasi ketika dibobol oleh Ferjani Sassi melalui tendangan penalti di laga pertama melawan Tunisia. Setelah itu, gol Felipe Baloy (Panama) dan Januzaj berturut-turut bersarang di gawangnya.