Rasanya seandainya kedua tim tetap menurunkan skuat terbaik mereka, kemungkinan Belgia untuk menang melawan Inggris tetaplah besar. Tapi, tetap saja laga antara Inggris berhadap dengan Belgia di pertandingan terakhir Grup H Piala Dunia 2018 adalah sebuah pertandingan yang gila, apalagi bagi sosok seorang Adnan Januzaj.
Piala Dunia 2018 kali ini jelas merupakan sebuah situasi yang gila bagi Januzaj. Ketika Roberto Martinez mengumumkan skuat Belgia yang akan berlaga di Piala Dunia 2018, Januzaj tentu tidak menyangka bahwa namanya akan masuk.
Ada Divock Origi yang tampil cukup mengesankan di masa pinjaman bersama VFL Wolfsburg dan Kevin Mirallas yang mendapatkan kembali permainan terbaiknya setelah “pulang” ke Olympiakos. Ditambah keuntungan lain, Mirallas pun sempat diasuh pelatih timnas Belgia saat ini, Roberto Martinez. Januzaj memang tampil lumayan apik bersama Real Sociedad. Tetapi pastinya ia, sama seperti kita semua, terkejut bukan main ketika namanya muncul saat pengumuman skuat Belgia yang akan berlaga di Piala Dunia 2018.
Di laga melawan Inggris pun, Januzaj boleh jadi segan untuk berharap Martinez memainkannya. Tetapi, Martinez nyatanya tetap memberikan kepercayaan kepada Januzaj. Dan hal tersebut dibayar lunas dengan sebuah gol indah. Sebuah tendangan melengkung yang menghujam keras gawang Inggris.
Gol yang dicetak Januzaj jelas berkelas. Bergerak meliuk, memperdaya Danny Rose, dan menembak bola dengan cara yang parabolik ke gawang Inggris yang dikawal Jordan Pickford. Gol ini memang luar biasa. Tetapi yang menjadi menarik adalah lesakan ini seakan menjadi pembuktian dari Januzaj kepada tanah Inggris yang sudah berlaku tidak adil kepadanya.
Sempat dipuja-puja karena dianggap bakat terbaik yang muncul dari sistem pembinaan usia muda Manchester United setelah sekian lama, Januzaj mesti mendapati dirinya terlempar. United boleh saja beralasan bahwa meminjamkan Januzaj ke Borussia Dortmund dan Sunderland ditujukan agar ia mendapatkan pengalaman bermain. Padahal faktanya, Januzaj mesti pergi untuk memberikan tempat Marcus Rashford.
Masa pinjaman ke Sunderland pun merupakan mimpi buruk dalam karier Januzaj. Ia tidak mampu menyelamatkan klub berjuluk The Black Cats tersebut lolos dari jurang degradasi. Januzaj dianggap salah satu kambing hitam karena dianggap tidak menampilkan penampilan terbaik karena ia bermain untuk Sunderland yang berada dalam situasi kritis.
Gol yang dicetak Januzaj sarat dengan makna. Sebuah pembuktian kepada negara yang pernah menafikan sekaligus menyia-nyiakan bakatnya. Semakin manis saja, karena pemain yang kemudian menyingkirkan Januzaj, pemain merebut titel produksi terbaik pembinaan usia muda United dari dirinya, Marcus Rashford, gagal mencetak gol di laga kali ini. Padahal yang bersangkutan setidaknya memiliki dua peluang terbuka untuk mencetak gol.